Jiwa Brie terguncang hebat. Dia masih sangat terpukul karena rahasia dia tersebar, dan kini dia tahu fakta besar lainnya. Megs adalah adik Harry!!!
Memang pantas Brie diperlakukan seperti sampah, dia layak mendapatkan ganjaran yang setimpal atas perlakuan tidak adilnya pada Megs.
"Brie... kau yakin kau akan masuk? Lebih baik kau di rumah saja." kata Liam khawatir.
Semalaman Liam menemani Brie di apartemen kecil Brie. Liam tak pernah melepaskan pelukannya di tubuh Brie, berusaha menenangkan kondisi mental Brie yang sedang terpuruk. Liam juga yang mengobati luka Brie, darah keluar lumayan banyak di kepala Brie tapi Brie tidak mau ke rumah sakit, dia membiarkan luka itu agar dia bisa merasakan sakit. Well, walaupun tidak sesakit apa yang dia inginkan. Dia bahkan tidak merasakan kesakitan apapun.
"Aku tidak mau lari dari kenyataan, Liam!!! Aku sudah membuat seseorang menderita, aku pantas untuk dihukum!" tangisan Brie kembali turun.
Liam mengguncang bahu Brie agak kencang tapi Brie tetap menunduk dan menangis. "Kau sudah berubah. Dan kau tidak pantas diperlakukan seperti itu oleh Harry."
"Liam... Megs meninggal karena aku. Aku membunuh dia. Harry sangat wajar membalaskan dendamnya padaku."
"Tapi, Brie..."
"Sudahlah, Liam. Aku pantas dihina, dipukul, dipermalukan. Kau bahkan tidak layak punya teman sepertiku. Aku tidak pantas menjadi teman dari siapapun."
Liam akhirnya menyerah. Dia melepaskan tangannya dan membiarkan Brie pergi lebih dulu di depan. Mau sejuta kali Liam menasihati, Brie tidak akan pernah menurut padanya. Tapi sebagai seorang teman, Liam akan selalu ada di belakang Brie. Terdengar pengecut karena bukannya dia yang ada di depan Brie? Ya, mau bagaimana lagi... lawan dia adalah Harry Styles. Nyawa keluarganya ada di tangan anak itu. Liam belum siap untuk dicoret dari daftar keluarganya.
***
Baru saja datang, Brie sudah disambut penuh kesinisan oleh Harry. Harry dan beberapa orang lainnya melepaskan beberapa konfenti di depan Brie. "Welcome to the nightmare, slut."
Kata Harry persis di telinga Brie. Brie mencoba menguatkan dirinya agar tidak menangis lagi di depan Harry, dia tidak berhak untuk menangis. Dia layak mendapatkan karma ini, Brie terus berkata dalam hatinya.
Harry lalu berjalan dengan Brie yang mengikuti dengan paksa di belakangnya. Harry menarik rambut ikal Brie ketika berjalan. Perih... rasanya perih sekali tapi apa yang mau Brie harapkan? Seharusnya daridulu dia mendapat perlakukan ini bukannya sembunyi dari ketakutan dan mencoba melupakan masa lalunya. Ini yang pantas dia dapatkan. Apa yang sudah dia tanam, inilah hasilnya. Benar kata Jenner sewaktu mereka di klub, Brie tidak akan bisa hidup dengan akar lain. Brie adalah Brie.
Di lobi itu Harry sudah menyiapkan panggung kecil. Masih dengan kasar Harry melepaskan tangannya dari rambut Brie, membuat Brie jatuh terduduk di panggung itu.
"Well... Attention Please!!! Buat kalian para pria sebaiknya cepat berdiri di barisan penonton. Ada pertunjukan yang harus kalian lihat!"
Perintah Harry langsung dituruti oleh belasan orang pria di lobi. Apa lagi sekarang?
"Stand up you bitch!"
Brie berdiri, kakinya gemetar karena takut. Apa yang mau Harry lakukan? Brie punya firasat sangat buruk. Sangat sangat buruk.
Harry ada di panggung juga tapi dia duduk di sofa putih yang diletakkan di belakang Brie. "Aku mau minta lima pria naik ke atas panggung. Sekarang!"
Para laki-laki itu pun sekarang ada di belakang Brie. Mereka menunduk karena begitulah cara kerja kesopanan yang sudah Harry tanamkan daridulu.
Harry lalu bangkit dan berdiri tepat di belakang Brie. Bibirnya menyium titik sensitif di leher Brie. Sekuat tenaga Brie tidak melepaskan desahan, tapi Harry membuat segalanya semakin sulit karena kedua tangannya menangkup dan meremas dada Brie. Brie memejamkan mata menahan malu. Harry kembali merendahkan dia sebagai wanita di depan umum. Ini lebih parah dari tamparan atau bahkan pukulan. Brie merasa tidak punya harga diri lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Devil Meets The Angels
FanficIt's about Harry who is being so unforgivable jerks and love to bully everyone around him. And that is why he met the angels. One is the one who always rescue Harry's victims and the other one is Harry's doll to make the other one can look at him as...