Ghaida POV
Sendirian, sibuk dengan buku yang aku baca. Ya, sudah beberapa hari semenjak kejadian itu Kinal tidak terlihat lagi masuk sekolah. Dia tidak masuk sekolah tanpa ada keterangan apapun.
"Pagi anak-anak."ucap seorang Guru yang tiba-tiba masuk dan mengagetkan semua murid.
"Pagi Paaak!!!"jawab semua murid serentak.
"Bapak ada pengumuman untuk kelas ini. Bahwa Kinal sudah keluar dari sekolah ini. Jadi mulai sekarang dia tidak akan masuk sekolah lagi."
Akupun langsung mengangkat tanganku.
"Iya Ghaida kenapa?"
"Alasannya apa pak Kinal keluar dari sekolah ini?"tanyaku
"Karena dia diminta ayahnya untuk bersekolah diluar negri tempat ayahnya bekerja."
Aku langsung menunduk tidak menghiraukan lagi pak Guru yang akan memulai pelajarannya.
Aku bingung, sedih, tak menyangka Kinal, teman yang baru saja dekat dengan ku pergi secepat ini. Dan aku yakin alasan yang dijelaskan pak Guru tadi tidak sepenuhnya benar. Kemungkinan besar alasan Kinal memilih pindah lagi keluar negri pasti gara-gara masalah waktu itu yang menyangkut kak Ve.
Waktu pelajaranpun usai dan aku memilih untuk berdiam dikelas, karena masih shock atas keputusan Kinal yang pergi tanpa pamit.
"Oh ternyata disini, padahal tadi kita cari kamu dikantin loh."suara menyebalkan dia lagi,ya Boby.
"Ada masalah apa lagi? Aku lagi malas berdebat mending kamu sama couple kamu itu pergi saja deh."ucapku sambil menekuk wajahku.
Boby dan Shania bukannya pergi malah duduk dibangku yang ada didepan Ghaida dengan menghadap Belakang untuk bisa berhadapan sama Ghaida.
"Santai kali Ghaida, kita kesini bukan mau debat sama kamu. Kita kesini mau nanya sesuatu aja. Iya kan Bob?"ucap Shania memulai pembicaraan.
"Iya Ghai kita mau nanya soal pertemuan kamu sama kak Ve."timpal Boby.
"Loh kok kalian tau kalau kak Ve ngajak aku ketemuan."ucapku heran.
"Heheee. Ya gitu deh. Tapi gak penting deh alasannya apa. Yang kita mau tau itu bagaimana pertemuannya."Boby nengalihkam pembicaraan.
"Kak Ve gak dateng, yang dateng Naomi."jawabku asal.
"Naomi? Loh, maksudnya?"tanya Boby penasaran.
Aku pun menjelaskan dengan malas semua kejadian yang ku alami. Mulai dari aku nunggu kak Ve hingga aku pergi meninggalkan Naomi sendirian ditaman.
Setelah aku selesai menjelasakan Boby dan Shania hanya menggeleng-geleng kepala mereka sambil nganga karena gak percaya sama apa yang terjadi.
"Jadi yang mengacaukan semua rencana kita itu Naomi, Nju."ucap Boby kesal.
"Awas aja ya Naomi."Shania mengepalkan tangannya karena sepertinya kesal juga sama Naomi.
"Rencana kalian? Apa sih maksudnya?"
"Yaudah Ghai kita pergi dulu."ucap Boby yang langsung pergi begitu saja yang diikuti oleh Shania meninggalkanku dengan rasa penasaran akan omongan mereka barusan.
"Seperti biasa, mereka memang tidak jelas."ucapku pelan.
Akupun kembali menikmati kesendirianku tanpa mengambil pusing sama apa yang dikatakan BobNju.
~~~~~
Baru update. hehee
Ada yang nunggu? Ya sukur Alhamdulillah^^
Enggk ada? Oh tidap apa2 hayati kuat \ :'vTerimakasih yang sudah membaca (^O^)/
Ditunggu vote dan comment nya (^◇^)/

KAMU SEDANG MEMBACA
Why?(Discontinue)
FanfictionCerita dari pasangan tabu didunia peridolaan antara Ghaida Farisya dan Jessica Veranda a.k.a GhaiVe. Seperti apakah jalan yang mereka lalui untuk menyatukan cinta mereka ? Yosh...Hajimemashou^^