Jealous

169 12 4
                                        

Ghaida POV

Duduk dimeja kantin sendirian dengan tatapan aneh dari para siswi-siswi yang memang sedang ada dikantin. Apa ada yang salah dengan penampilanku? Atau aku punya salah sama mereka? Atau mungkin mereka menyukaiku? Entahlah, sepertinya itu terlalu rumit untuk dipikirkan. Lebih baik aku fokus saja sama segelas jus melon yang sudah aku pesan ini.

"Ghaidaaa."ucap seseorang dengan dengan suara yang manja.

"Eh Naomi."jawabku datar dan masih mengucek-ngucek jusku.

"Lagi apa nih?"tanya Naomi dengan wajah ceria dan dia mulai duduk dikursi disebelahku.

Aku memandang lemas kearah Naomi."Keliatannya lagi apa emang?"

"Dih kamu gitu amat ya sama aku."ucap Naomi yang mulai tidak nyaman dengan sikapku yang dingin.

"Emang harus kagimana, bahkan kita aja belum betul-betul kenal loh."ucapku sambil mengangkat satu alis.

"Ya udah kita tanya jawab aja gimana? Biar kenal."ucap Naomi terlihat antusias.

Akhirnya Ghaida pasrah dan menjawab pertanyaan Naomi seadanya dan semaunya. Entah pertanyaan Naomi yang tidak penting atau aku yang memang malas menghadapi Naomi.

"Eh Ghai haus nih abis nanya mulu. Aku beli jus dulu ya."ucap Naomi yang langsung menghilang dari pandanganku. *gercep banget dah sibunda :'v

Ve POV

Siang ini aku sengaja ikut Frieska kekantin, soalnya mau mengembalikan jaketnya Ghaida.

"Eh Ve ,tuh Ghaida lagi duduk sendirian."ucap Frieska sambil menunjuk kearah punggung seseorang. Memang Ghaida duduknya menatap kearah luar jadi tidak melihat siapa yang datang kekantin.

"Ya udah kamu samperin gih, aku mau beli makanan sama minuman dulu. Atau kamu mau sekalian aku beliin?"tambah Frieska.

"Iya sekalian. Samain aja sama kamu ya Fries."

"Siap tuan putri."ucap Frieska sambil sedikit menunduk dan mengangkat ujung roknya seperti pelayan kerajaan.

Akupun sedikit tertawa akan kelakuan Frieska."Duh apaan sih kamu Fries. Udah ah mau nemuin Ghaida dulu. Bye"

"Semangat amat neng nemuin Ghaida. Suka yah?"ledek Frieska berhasil membuat pipiku sedikit memerah.

"Frieskaaa... Awas ya ka-."

"Eh udah ngilang aja tuh anak ya dasar."ucapku pelan sambil menggembungkan pipi.

Akupun langsung menuju ke meja yang Ghaida tempati. Dia terlihat sedang menatap kosong kearah yang depan.

"Boleh aku duduk?"ucapku pelan.

Ghaida langsung membetulkan posisi duduknya. Tapi dia masih belum menjawab. Lalu dia menaikan wajahnya untuk nenatap keatas.

"E-eh bidadari, *ehh kak Ve maksudnya."ucap Ghaida yang terlihat agak malu.

Akupun sedikit tertawa."Apaan sih kamu manggil aku bidadari Ghai."

Ghaida menggaruk tengkuk yang kayanya tidak gatal."Hehee... Soalnya kak Ve kalau lagi senyum cantik banget. Suka pengen ngenapkahin deh 'ehh ceplosan."ucap Ghaida sambil cengengesan. Duh, dia menggemaskan.

Dan kalimat itu sukses membuat pipiku memerah seperti udang rebus.

"E-eh iya kak Ve mau balikin jaket aku ya."ucap Ghaida sambil menunjuk kearah jaket yang sedang aku pegang.

"Hehee.. Iya Ghai. Nih, makasih ya."ucapku sambil memberikan jaket kepadanya.

"Hehee.. Iya kak Ve sama-sama."

Setelah itu keheningan menghampiri kami.

Beberapa saat kemudian.

Aku melihat Naomi mulai mendekat kearah kita dengan tatapan dingin. *Kita(?)

"Ghaida, ngapain kamu mempersilahkan dia duduk disitu? Kan itu kursi aku tadi."semprot Naomi yang baru saja sampai ketempat kita berdua duduk.

"Yaudah sih Mi kan masih ada dua kursi lagi. Duduk aja disitu."ucap Ghaida dengan nada malas.

"Nggk mau, maunya disitu biar deket kamu."ucap Naomi manja sama Ghaida.

Oh my god. Kenapa ada drama korea didepan mataku. Sikap Naomi yang manja dan Ghaida yang pasrah membuatku sedikit merasakan ada rasa nyesek-nyesek gitu didalam hati.

Lalu aku membuang napas kasar. "Oke stop dramanya. Aku pergi aja dari sini."ucapku yang langsung bergegas dari tempat duduk yang katanya milik Naomi itu.

"Ya emang seharusnya kali kak. Kan aku duluan yang duduk dikursi itu."ucap Naomi jutek.

Akupun pergi dengan hati yang sangat kesal. Bagaimana tidak, Ghaida yang katanya suka juga sama aku gak ngebelain aku sama sekali didepan adik kelas yang gak tau sopan santun itu. Huftve...

Akupun langsung menghampiri Frieska yang sudah membeli makanan.

"Yuk makannya dikelas aja. Males disini ada nenek lampir."ucapku sambil menggembungkan pipiku.

"Amboy, bidadari lagi marah nih ceritanya. Hahaa"ledek Frieska.

"Dih Frieska orang lagi marah malah diledekin."

"Hehee.. Iya deh maaf, yaudah yuk kekelas."ucap Frieska yang langsung menarik tanganku pelan. *kalau keras2 nanti tangan bidadari lecet mau tanggung jawab?

Aku dan Frieskapun sampai dikelas dan memakan makanan yang tadi sudah dibeli Frieska.

~~~~~

Yeah update wkwkwk \ :v /

Semoga suka (^-^)/

Janlup vote dan commentnya kalau berkenan 😄

Sankyuuuu~

Why?(Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang