Puas

185 11 0
                                    

Naomi POV

"Kamu sukanya apa?"pertanyaan pertama untuk Ghaida.

Ya, sekarang aku lagi tanya jawab sama Ghaida. Tapi lebih terlihat seperti wawancara sih. Tapi terserah deh yang penting bisa tau soal Ghaida.

"Aku suka kamen raider. Tau?"Ghaida menaikan satu alisnya.

"Hehe. Tau kok tau, adek aku suka nonton gitu ditv."

"Punya adek? Lucu gak?"tanya Ghaida serius.

"Punya dong, lucu banget malah."ucapku bersemangat.

"Tukeran sama kucing aku mau gak? Hahahaaaa"

Aku memutar bola mataku. "Kriuk ya. Ha ha."

Ghaida terlihat biasa lagi, ya lemas kaya kurang darah kalau lagi deket sama aku. Beda sama Ghaida yang lagi deket sama kak Ve, bersemangat banget kaya habis dapet undian mobil. Huftmi...

"Kamu suka kamen raider, itukan dari jepang kan? Kamu tau AKB48?"tanyaku lagi.

"Tau tau, aku ngefans malah sama mereka."

"Sungguhhhhhh??? Kamu suka sama siapa?"tanyaku antusias.

"Sae-chan."singkat, jelas, padat dan minta digantung dipohon nih orang sumpah.

"Oh itu, yang rambutnya pendek dan tomboy kan?"

"Iya mi, kalau udah tau ngapain nanya lagi sih?"

"Ya udah ya udah. Kamu tanya balik kek, aku suka siapa gitu!"

"Emang kamu suka sama siapa?"

"Sama kamu."jawabku sumringah dan percaya diri.

Ghaida menaikan satu alisnya."Dih... Kan kita lagi ngomongin AKB48 mi?"

"Bodo, pokoknya aku sukanya sama kamu."

Ghaida tidak menjawab dan langsung memalingkan wajahnya.

"Eh Ghai, kamu punya LINE? Minta IDnya donggg."ucapku penuh pengharapan.

"Nggk."ucapnya spontan tanpa basa-basi.

"Aaarrrghhh... Ngeselin ya kamu, ayolah minta."

"Ya udah deh. IDnya *blablabla*."

"Thank you :*" tanpa basa-basi aku langsung add line nya.

"Buka dong hpnya. Udah ada belum."

"Ish, nanti aja mi. Males ah."

Huftmi..

"Eh Ghai haus nih abis ngomong mulu. Aku beli jus dulu ya."ucapku yang langsung pergi secepat kilat karna benar-benar merasa haus.

Satelah membeli jusnya aku buru-buru untuk kembali ketempat Ghaida. Takutnya pangeranku digangguin cabe-cabean sekolah kan.

"Lah ngapain tuh orang duduk dimeja Ghaida."

Aku mendekat dan mencari tempat persembunyian yang bisa menguping sedikit pembicaraan mereka. Aku sengaja untuk tidak langsung melabrak mereka. Kasih kesenangan dulu lah dikit buat tuh cewek gak tau diri. Abis itu baru deh. HA HA *ketawa jahat*

Setelah kurasa mereka puas mengobrol akupun mendekati mereka dengan tatapan yang dingin.

"Ghaida, ngapain kamu mempersilahkan dia duduk disitu? Kan itu kursi aku tadi."ucapku tanpa permisi.

"Yaudah sih Mi kan masih ada dua kursi lagi. Duduk aja disitu."ucap Ghaida dengan nada malasnya.

"Nggk mau, maunya disitu biar deket kamu."ucapku manja. Sengaja biar tuh orang panas. Hahaa

Kulihat Ghaida hanya pasrah dan tidak membela tuh orang. Dan dia,ya cewek itu terlihat mulai panas tuh hatinya.

Tak berapa lama dia bersuara juga."Oke stop dramanya. Aku pergi aja dari sini."ucapnya sambil mulai terbangun dari duduknya.

"Ya emang seharusnya kali kak. Kan aku duluan yang duduk dikursi itu."ucapku dengan nada jutek.

Akhirnya aku tersenyum puas melihatnya pergi dengan wajah yang udah merah dan super kesal kepadaku.

"Aku kecewa sama kamu."ucap Ghaida saat aku masih fokus memperhatikan kepergian tuh cewek.

"Ya dianya ngeselin Ghai. Kan kamu bakalan jadi milik aku. Jadi dia gak boleh deket-deket sama kamu."

"Are you crazy, Naomi? Aku bahkan belum benar-benar mengenal kamu. Tapi kamu sudah menunjukan sifat burukmu itu. Sepertinya mulai sekarang kamu harus berhenti berharap kepadaku. Aku gak akan bisa mencintai kamu."ucap Ghaida yang langsung pergi dari tempat duduknya.

Aku mematung mendengar ucapan Ghaida. Aku baru sadar, aku salah, caraku salah. Tak seharusnya aku berbuat hal buruk seperti itu kepada kak Ve. Itu sama saja membuat diriku terlihat minus dimata Ghaida. Oh shit, kenapa aku baru menyadarinya.

Aku langsung duduk dikursi yang ada didekatku. Kututup wajahku dengan kedua tanganku. Aku menangis dalam diam. Menangisi kebodohan yang ku perbuat.

"Aarrggghh bodoh. Naomi bodoh. Seharusnya aku berusaha untuk membuat Ghaida menyukaiku bukan malah membuatnya ilfeel dengan sifat burukku."ucapku sambil mengacak rambutku pelan.

"Sudah jangan disesali. Aku selalu ada untukmu kok mi."

Aku langsung menatap orang yang entah sejak kapan ada disebelahku.

"Kamu?"

~~~~~

Terakhir update pas 17 november, abis itu sibuk nyari duit biar bisa hemsek sama osa-osi hahaa :'v

Mudah-mudahan besok-besok bisa lanjut update, biar cepet kelar ceritanya yakan 😂

Sankyu~

*sebenarnya ini udah diketik semalem, cuman gara2 lowbat dan mati lampu jadi baru bisa dipost sekarang. Gomen ne :'v

Why?(Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang