Kotak Merah

8.7K 559 38
                                    

Haii mas Evan sama dek Sera mampir lagi nih...

Mereka beneran dateng lagi kan, gak ngasih harapan palsu ke kalian, kayak dia :(

Happy Reading :) :)

~~~~~~~

Ketika mencintai adalah sebuah ketulusan, maka sebesar apapun rintangan tidak akan bermakna apa-apa.


Hari ini Sera menjalani aktivitasnya seperti biasa, yaitu berangkat kerja. Ia berpikir ini adalah saat-saat terakhir untuknya menjalani aktivitas yang seperti ini.

Karena dalam waktu 3 bulan lagi Sera akan segera melepas masa lajangnya.

Tentunya segala aktivitasnya saat ini pun akan berubah nanti. Apalagi jika Evan tidak memperbolehkan ia bekerja, itu pasti akan membuatnya bosan jika harus hanya berdiam diri di rumah saja.

Ya, 3 bulan. Setelah waktu pertemuan lamaran itu, kedua pihak keluarga mereka telah memutuskan untuk melangsungkan pernikahan mereka dalam waktu 3 bulan lagi.

Selama 3 bulan itu juga mereka menyuruh Sera dan Evan untuk bisa saling mengenal satu sama lain. Sebelum mereka berdua mengikat janji suci pernikahan.

Sera yang hanya sebagai pemeran utama sekaligus pendengar yang baik, hanya bisa mengikuti apa yang mereka rencanakan. Kalau pun mau dibantah juga tidak ada gunanya.

Orang tua mereka tidak akan memberikan waktu lebih lama lagi. Apalagi untuk hal bahagia seperti ini bagi mereka.

"Mbak, udah jam istirahat. Mbak gak makan siang?" tanya Gita pada Sera yang masih asyik dengan Ipad miliknya.

"Emang udah siang ya?" tanya Sera kembali sambil melihat jam di tangannya.

Gita hanya mengangguk. Ia mengerti bahwa rekannya itu memang sedang banyak pikiran.

"Kayaknya aku belum lapar. Kamu makan siang sendiri aja, gak apa-apa kan?" tanya Sera memelas.

"Tapi mbak jangan telat makan ya!" seru Gita bergegas keluar ruangan.

"Siap bos!" jawab Sera sambil mengangkat tangannya seraya hormat pada Gita.

Sedangkan yang dihormati hanya bisa tertawa melihat tingkat laku rekannya itu.

Waktu memang berjalan begitu cepat. Jarum jam seakan bergerak tiada henti untuk menunggu mereka yang sedang mengejar waktu.

Kehidupan berjalan biasanya. Jam makan siang ini di kantin selalu ramai. Penuh dengan semua karyawan dari berbagai bagian.

Mereka bersaing satu sama lain untuk mendapatkan seporsi makanan untuk mengisi kekosongan lambungnya.

Sekaligus melepas lelah dari beberapa jam sebelumnya atas pekerjaan mereka.

Tapi tidak untuk Sera. Ia hanya berdiam diri di ruangan, bermain sendiri asyik dengan Ipad miliknya. Mencoba mendekorasi sebuah rumah yang menjadi angannya.

Meskipun Sera bekerja sebagai seorang profesional, tapi hobinya mengatakan hal yang berbeda.

Ia sangat suka mendekorasi sebuah rumah. Ia berharap kelak ia akan memiliki rumah seperti apa yang ia angankan.

Ketika asyik berkutak dengan hobinya, ia sama sekali tidak menyadari bahwa sudah ada seorang laki-laki dengan tatapan elang berada di depannya.

"Mau sampai kapan kamu akan asyik dengan kegiatan kamu itu?" tanya laki-laki itu.

Cinta High Class (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang