Revenge

7.9K 374 61
                                    

Ciee... part baru buat penganten baru nih....

Aku gak kuat... ini cukup menyakitkan #apasih

Yuk, simak kisah penganten baru! eitss... tapi kenapa judulnya chapternya kayak gitu ya?

Selamat menikmati :) :)

~~~~~~~~~~~~~

Hari ini adalah hari pertama bagi Sera untuk mengemban status barunya di KTP. Oh tidak, tidak hanya di KTP, tapi juga di kehidupannya.

Kehidupan yang sebelumnya tak ada yang pernah mengisi kekosongan hatinya. Wanita itu bersyukur sang suami masih mau menerima keadaannya yang penuh luka mengering di beberapa bagian tubuhnya.

Setelah melangsungkan resepsi pernikahan, mereka kembali ke rumah Sera. Resepsi pernikahan yang berlangsung sangat mewah, meskipun dalam waktu yang sangat singkat.

Semenjak melangsungkan pernikahan, Sera memang meminta Evan untuk tinggal sementara dulu di rumahnya.

Selain karena ia merindukan kamarnya yang sudah lama tak ia tempati karena koma, juga karena ia tak mau secepat itu berpisah rumah dengan kedua orangtuanya.

Karena lelahnya dalam acara kemarin, Sera pun memilih untuk lebih dulu memasuki kamarnya tanpa memperhatikan Evan.

"AAAAAAAAAA......."

Sera mulai mengeluarkan suaranya dengan beroktaf sangat tinggi, saat mendapati tubuhnya tak lagi berbaring sendiri di kasurnya.

"Duh... kamu kenapa sih, sayang?" tanya Evan dengan mata yang masih terpejam.

"Kamu ngapain disini? pake peluk-peluk aku segala!" seru Sera dengan suara yang makin keras.

"Kamu jangan berisik dong! ini kan bukan rumah kita. Kasian mamah sama papah terganggu tidurnya karena suara kamu!" seru Evan mulai tersadar meski tak sepenuhnya.

Tepat sekali dugaan Evan, tak lama ia menyuruh sang istri untuk membungkam mulutnya, tiba-tiba pintu kamar mereka sudah diketuk dengan sangat keras.

"Tuh kan.... mamah sama papah bangun! pasti aku yang disalahin... Seraaaa Sera, abis ini aku makan kamu!" seru Evan beranjak membuka pintu kamar.

Tatapan mata tajam dari Evan semakin membuat Sera panik. Ia takut akan menyakiti hati sang suami lagi.

Ketika sudah membuka pintu, perlahan terlihatlah kedua orangtua Sera dengan mimik khawatir terhadap anaknya.

"Van... Sera kenapa? kok sampe teriak-teriak gitu? kalian gak apa-apa kan? gak ada apa-apa kan?" tanya Naifa menggebu.

"Aman kok, mah, pah."

Sera yang masih merasa bersalah akhirnya menghampiri mereka.

"Aku baik-baik aja kok, mah, pah," ucap Sera dengan senyumannya yang mematikan bagi Evan.

"Kalian ini, udah istirahat sana!" ucap Farhan meninggalkan kamar Sera.

"Kamu udah harus terbiasa tidur berdua ya!" ucap Naifa dengan lembut.

Setelah melihat kedua orangtua Sera sudah kembali kekamarnya, Evan langsung menutup dan mengunci kembali kamar mereka.

"Yuk, tidur lagi!" ajak Evan sambil mengangkat tubuh Sera dalam gendongannya.

"Masssssss............." pekik Sera.

***

"BERENGSEEKKKKK.................."

Cinta High Class (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang