Please, Wake Up!

7.2K 451 82
                                    

Kemaren ada yang bilang mas Evan galak? emang! aku aja diomelin mulu hhuhuhu

Tapi dia lagi galau, kasian kasian kasian....

Selamat menikmati :) :)

~~~~~~~~~

"Kau benar-benar minta dipecat!" seru Evan yang sama sekali tak memperdulikan Andre yang terluka karena ulahnya.

"Sekali lagi saya mohon maaf, tuan,"

Kembali tangan Evan membentuk kepalan. Kali ini beruntung Andre, karena rasa penasaran akan keadaan Sera lebih mendominasi pikiranya, sehingga ia mampu melupakan emosinya.

Ia pun berlarian menuju kamar inap yang sudah diberitahukan oleh Andre.

Ketika belum sampai pada ruangan yang sedang ia tuju, ia berpapasan dengan Irfan yang tengah mengikuti sebuah patient bed.

Ketika belum sampai pada ruangan yang sedang ia tuju, ia berpapasan dengan Irfan yang tengah mengikuti sebuah patient bed

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Irfan!" panggil Evan.

"Kak Evan?"

"Itu Sera?" tanya Evan menunjuk seseorang yang tengah berbaring di patient bed itu.

Irfan mengangguk. "Kak Evan yang sabar ya, ayo ikut aku!"

Irfan mengajak Evan untuk berjalan bersama menuju kamar rawat inap untuk Sera.

Tatapannya begitu kosong, ketika ia melihat sang gadis sudah tak berdaya.

Berbaring lemah dengan segala bentuk bantuan dari peralatan yang dipasang di tubuhnya.

Seakan tak ada kekuatan lagi yang tengah merasuki tubuhnya. Ini adalah pemandangan paling menyakitkan seumur hidupnya.

Di tengah ingin merasakan kebahagiaan setelah penantiannya, ternyata malah dibalas oleh sebuah pemandangan yang sama sekali tak ia inginkan.

"Kakak sendirian kesini?" tanya Irfan mengagetkan.

"Iya, nanti orangtuaku menyusul. Papah sama mamah kamu dimana?" tanya Evan tanpa melepaskan pandangan dari Sera.

"Tadi aku suruh mereka sarapan dulu. Karena mereka udah dari semalam ada di rumah sakit ini."

Seakan Evan menulikan pendengarannya. Pikirannya jauh menerawang tentang keadaan Sera.

'Kamu pasti sembuh, Ra. Jangan tinggalin aku,' gumam Evan mendekati Sera.

Setelah para perawat selesai memasangkan kembali seluruh peralatan pernafasan di tubuh Sera di ruang rawat inapnya, ia mulai mendekati Sera dan menatapnya sendu.

"Kak Evan udah sarapan?" tanya Irfan menepuk pundak Evan.

Ia mengangguk. "Kalau kamu mau sarapan, sarapan aja dulu. Biar aku yang jaga Sera."

Cinta High Class (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang