Blood

4.1K 279 26
                                    

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438H

Taqobbalallahu minna wa minkun, shiyamana wa syiyamakum

Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin :) :)

Maafkan segala kesalahan daku yang suka ngaret update dan menggantungkan cerita. Tapi percaya deh, aku mah gak jahat gantungin cinta dia #paansih hehehe

Aku baru sampai lagi di Jakarta, setelah melalang buana mencari kisah yang terselubung dalam heningnya fajar di pelosok negeri hehe

Selamat Menikmati :) : )

~~~~~~~~~~~~~


Dengan berat hati Evan melepaskan Sera dalam dekapannya. Rasanya ingin sekali ia terus mendekap sang istri ketika senyuman itu hadir lagi.

Ketika Evan hendak mencium Sera lagi, mereka malah dikagetkan dengan seorang asisten rumah tangga yang berteriak ketakutan.

"Tuan, nyonya, maaf... dibawah ada seorang laki-laki yang memaksa masuk ke dalam rumah untuk membawa nyonya Sera," ucap bi Imah ketakutan.

"Kamu tunggu sini, jangan keluar kamar!" seru Evan mengeraskan rahangnya.

Kemudian ia langsung berlarian menuju ruang tamu. Sudah terdengar suara yang sangat gaduh dari bagian lantai atas rumah.

"Akhirnya datang juga tuan Evan yang terhormat!" seru laki-laki yang membuat gaduh yang tak lain adalah Andika.

Evan memberikan isyarat kepada ajudannya untuk mundur beberapa langkah dari Andika.

"Mau apa kamu kesini?" tanya Evan menahan emosinya.

"Saya mau mengambil Sera dari tangan kamu! karena Sera itu hanya milikku," ujarnya penuh penekanan.

"Kamu gak ada hak sedikit pun atas Sera. Harusnya kamu tuh masuk rumah sakit jiwa ya," ucap Evan mengepalkan tangan.

"Manusia seperti anda, sepertinya tak paham cara berterimakasih ya?" tanya Andika dengan nada mengejek.

"Untuk apa saya harus berterimakasih pada kamu!" seru Evan menantang.

"Asal kamu tau, Sera tidak akan mungkin masih bernafas sampai sekarang jika aku tidak menolongnya!" seru Andika bersuara keras.

"Apa maksud kamu?" tanya Evan mengerutkan dahi.

"Darah yang mengalir di dalam tubuh Sera, adalah darah saya!"

Setelah memberitahukan Evan bahwa ia yang tlah menjadi pendonor darah untuk Sera, ia mulai menceritakan kejadian yang sebenarnya.

Flashback on

Di ruang tunggu sebuah rumah sakit. Seorang laki-laki tengah duduk dalam keadaan gelisah yang tak lain adalah Irfan.

"Sedang butuh transfusi darah dengan golongan AB rhesus negatif?" tanya Andika menghampiri Irfan.

"Pak Andika? bos nya kak Sera kan?" tanya Irfan meyakinkan.

Andika mengangguk, "saya bisa membantu kamu untuk menolong kakak kamu."

"Bagaimana caranya?" tanya Irfan penasaran.

"Golongan darah saya AB rhesus negatif," ucap Andika tersenyum penuh rencana.

"Tapi bagaimana cara saya membalas kebaikan anda?" tanya Irfan gugup.

Irfan sangat takut, Andika akan melakukan berbagai hal di luar akal sehatnya yang dapat memperburuk keadaan.

Cinta High Class (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang