BONUS CHAPTER

2.5K 143 17
                                    

Maple pov

Kurasa tubuhku terbang, melayang sesuai keinginanku. Aku merasa seperti Superman sekarang.

Mulai saat ini, ku tau aku tidak akan sedih lagi, dan yang terpenting.. aku akan selalu melihat dia.

Pria tampan bermata hijau emerald, dengan rahang tegas, serta rambut pendek yang sedikit keriting.

Harry Edward Styles. Look, he's even smile at me right now.

Harry berjalan kearahku, memamerkan deretan giginya yang rapih. Ia mengulurkan tangannya kehadapanku,

"Dance with me, princess?" Suaranya yang indah, mampu membuat gadis manapun meleleh.

"Dance? Tapi tidak ada musik disini, Harry.."

Pria didepanku tidak menjawab, melainkan terus menatap mataku. Tiba tiba ia bernyanyi,

"There's no music on.. but we dance along.."

Aku memejamkan mata, meresapi setiap kata yang dinyanyikan nya. Nyanyian nya membuatku tenang, seakan berkata aku tidak akan pernah merasakan hal yang buruk.

"Jadi, kau mau menari denganku?" Aku membuka mataku, menatap mata hijaunya yang kini menunggu jawabanku. Aku mengangguk, menyetujui ajakannya.

Aku membalas uluran tangannya, dan ia membawaku ke sebuah padang rumput luas yang indah. Ia meletakkan tangannya di pinggang ku, dan mulai mengikuti gerakan nya.

Kami berdansa dalam sunyi, tanpa alunan musik apapun. Meskipun begitu, aku dan Harry tetap merasa tenang. Seakan musik dari fikiran kami sudah terputar sendiri, dan menyatu menjadi melodi melodi indah.

"You look so beautiful, Maple.." ujar Harry, membuatku tak kuasa menahan diri untuk tidak menatap matanya.

"You're blushing, darling!" Lanjutnya,

"Harry stop it, you make me shy!" Aku memukul dadanya pelan, dan kami berdua tertawa.

Tiba tiba Harry memegang kedua tanganku, menahan nya agar berhenti memukul dadanya pelan. Ia menjatuhkan tanganku perlahan, dan mendekatkan wajahnya ke wajahku.

"Aku sangat beruntung, bisa memilikimu, sayang.." ujarnya.

"M-memiliki aku? Aku bahkan tidak tau status kita, dan kau bilang kau memiliki aku?"

Harry belum menjawab, melainkan hanya menatap mataku dalam. Ia memajukkan wajahnya, dan membuat wajah kami semakin mendekat. Ia menghapus jarak diantara kami, hingga aku merasa sesuatu yang lembab dan lembut menyentuh bibirku. Ini bibir Harry, ia menciumku. Mencium bibirku dengan sangat lembut, penuh ketulusan. Akupun membalas ciumannya dan hanyut dalam rasa bahagia bersamanya.

"Kita tidak membutuhkan status. Karna tanpa hal itu pun, kini kau dan aku akan selalu bersama. Kita tidak akan pernah terpisahkan lagi, dan aku akan selalu menjagamu." Ujar Harry, setelah melepas ciumannya.

Aku tersenyum mendengar ucapan nya. Ia benar, kami tidak butuh status. Yang terpenting, kini aku tau kami tidak akan pernah terpisahkan lagi.
-------------------------------

Bonchap a.k.a the last chapter is finish!
Oke aku tau chapter ini agak horor dan bener2 nggak jelas wkwk karna Maple dan Harry ngobrol di alam lain wkwkwk..
Tapi semoga kalian suka yaa :*
Sampai jumpa di karya karya aku selanjutnya!

Tunggu ff baru aku ya, sedang dalam pengetikan ;)

Stockholm Syndrome [ H.S ] [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang