9

2.1K 162 6
                                    

Author pov

Maple terbangun, dan mendapati dirinya sudah tidak di gudang karung lagi. Yang ia liat sekarang adalah langit langit, ruangan yang seperti kamar, dan ia terbaring di kasur.

'Apa aku sudah dirumah?' Gumam Maple. Tak lama, pintu terbuka, dan memperlihatkan Harry yang sedang berjalan kearahnya.

"Hai, akhirnya kau bangun. Bagaimana tidurmu?" Tanya Harry begitu ramah,

"Hmm.. nyaman." Jawab Maple singkat, karna ia masih sedikit takut, mengingat cerita Harry semalam. Maple kemudian mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan dengan tatapan bingung.

"Oh, ya! Aku hampir lupa! Kau sekarang berada di fratku. Aku semalam membawamu kesini."

"Kenapa kau membawaku kesini??" Tanga Maple bingung,

"Ya, tidak apa apa. Kan aku sudah pernah bilang, ingin membantumu bebas dari sini. Apa kau lupa?"

"Oh iya, aku ingat. Hmm.. tapi, kenapa kau tidak langsung membawaku kerumah?" Harry mendengus pelan,

"Besar resiko nya jika aku langsung membawamu kerumah. Ayahmu, dan kakakmu, pasti akan membunuhku."

Maple mengangguk, betul juga apa kata Harry. "So.. this is your frat?" Pertanyaan Maple memecah keheningan sementara mereka.

"Umm, ya! Maaf kalau tempat ini, tidak sebagus kamarmu di rumah aslimu. Tapi, aku sudah berusaha membersihkan nya kok." Ujar Harry.

"Tidak apa apa, Harr. Aku nyaman kok disini." Maple tersenyum, membuat Harry menoleh menatapnya.

"Benarkah katamu?" Maple mengangguk,

"Baiklah. Hey, sebaiknya kau mandi. Badanmu sudah tidak panas. Aku lumayan terkejut melihat keadaanmu sekarang, karna seperti sehat meskipun tanpa obat."

Maple terkekeh mendengar ucapan Harry,

"Ya, aku memang seperti itu jika sedang sakit. Bisa sembuh sendiri."

"Ahaha, baiklah. Yasudah sana mandi." Dan dengan itu, Maple bangun dan menuju kamar mandi.

-----------------------

Maple pov

Aah.. segarnya bisa mandi. Sudah berhari hari aku tidak mandi, dan terkena air di tubuh untuk pertama kalinya membuatku segar kembali. Kucuran air dari shower kecil ini benar benar membuat aku merasa lebih baik.

Aku sudah selesai mandi, dan sekarang waktunya pakai handuk, tapi...

Ah ya! Aku tidak punya handuk disini. Ini bukan rumahku. Bagaimana ya ini?

"Umm.. Harry...??" Seruku, sambil menongolkan kepala keluar.

"Whatssup Map?"

"Apa kau punya.. hmm.. handuk? Aku tidak punya handuk, dan baju ganti disini." Ujar Maple.

"Oh, iya. Aku lupa membelinya. Kau bisa pakai handukku dulu, dan memakai bajuku sementara." Jawab Harry santai.

"Tapi Harry.. aku tidak punya, umm.. underwear, bagaimana ini?"

Harry menepuk keningnya, "Astaga! Aku lupa! Eh, sebentar yaa.." dan dengan itu, Harry pun pergi ke lemarinya. Ia kembali membawa kaos oblong miliknya yang kelihatan kebesaran untukku, kaos kaki panjang, dan sepasang pakaian dalam.

"Ini, pakailah." Ujarnya.

"Aku tidak salah lihat? Kau punya pakaian dalam wanita, eh?"

"Ssh...! Jangan mengejek aku, ini semua pakaian wanita wanita yang sering datang kesini." Jawab Harry, hampir membuatku terkekeh jika saja tidak kutahan.

Stockholm Syndrome [ H.S ] [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang