N I N E

132K 1.6K 15
                                    


Sudah hampir sebulan Dira bekerja di kantor itu. Namun, dia belum pernah berjumpa dengan kekasih Deva. Dia sangat penasaran, bukan karena dia kepo. Tapi karena pernah tanpa sengaja dia melihat chat email Deva dengan my honey yang terlalu fulgar. Mereka berbicara tentang seks. Dira merasa sedikit jijik karena yang memulai percakapan itu adalah ceweknya. Kalau Deva hanya menanggapinya tanpa berlebihan.

Hanya saja, Dira nggak tahu bagaimana Deva diluar sana. Dia tahunya Deva hanya suka jail dan membuat orang emosi. Padahal lebih dari itu.

Hari ini jadwal off Dira bekerja. Dia lebih memilih mengisi harinya dengan menonton film koleksinya yang ada di laptop, yaitu film action dan romance.

Sebelum menonton filmnya, Dira memasak makanan yang akan disiapkannya untuk dirinya sendiri. Kebetulan dia selalu menyimpan stok makanan yang memenuhi kulkasnya. Jadi dia tidak repot-repot harus membeli makanan diluar.

Dira asik sendiri dengan filmnya. Karena dia sangat suka dengan film romance, apalagi kalau drama korea. Bisa-bisa matanya sampai tidak berkedip, karena kesenangan melihat cowok-cowok korea yang keren. Hampir rata-rata wanita di Indonesia atau bahkan dunia, merasa senang sendiri ketika melihat artis korea. Seperti memenangkan undian berhadiah pajero sport.

Karena keasikan nonton film drama korea. Dia hampir lupa waktu. Sekarang sudah jam setengah satu siang. Dia mulai bosan karena duduk diam menyaksikan filmnya itu. Secinta apapun dia dengan film korea, bakalan kalah dengan rasa bosannya saat ini. Namanya juga manusia.

Dia bangkit dari duduknya, kemudian berdiri depan kaca yang menampakkan seluruh tubuh sexy nya. Dia berbicara sendiri sambil senyum-senyum seperti orang tidak waras. Dia mulai sebuk dengan HPnya, dimana dia sedang mencari tempat nongkrong yang murah dan menyenangkan. Karena dia pendatang, jadi dia belum tau tempat nongkrong yang pas buat kantongnya.

"Gue bingung mau kemana. Gak ada teman, gak ada tempat tujuan." serunya sendiri.

"Apa gue kekantor aja? Sekalian ngilangin suntuk."

Tanpa basa-basi lagi, Dira mulai merapikan kamar ukuran kecil yang di tempatinya. Dan dia bersiap-siap merapikan diri kemudian pergi kekantornya.

***

Nggak lama diperjalanan. Dira akhirnya sampai juga kekantornya dan langsung masuk tanpa memperdulikan satpam yang heran melihatnya. Padahal ini jadwalnya off. Jadi nggak perlu heran kalau satpam itu ngeliatinnya seperti melihat makhluk halus lewat.

Dia mudah akrab dengan siapa saja, tapi untuk saat ini mungkin tidak. Karena dia baru bekerja belum sampai sebulan. Jadi, susah baginya untuk beradaptasi di lingkungannya yang baru.

Dia melangkahkan kakinya dengan santai tanpa terburu-buru. Saat tiba didepan pintu ruangan dan ingin membukanya, ternyata pintunya dikunci. Dia berpikir Deva sedang ada rapat diluar atau apa. Tapi saat dia akan membalikkan tubuhnya meninggalkan ruangan itu, terdengar samar-samar suara desahan yang tertahan.

"Siapa ya didalam. Suara itu?" katanya dalam hati.

"Atau gue gedor aja?"

Saat tangannya mengepal dan akan mengetuk pintu itu. Lagi-lagi dia mendengar desahan yang lumayan keras. Desahan dari seorang laki-laki dan perempuan.

"Ah... Mending gue tinggalin aja. Tiba-tiba gue kok jadi merinding gini."

Dira pun membatalkan niatnya tadi. Dia mulai meninggalkan ruangan itu dan lebih memilih keruangan Imam.

"Mam?"

"Ya?"

"Lo tau Deva dimana?"

"Cie... Lo kangen? Baru juga setengah hari lo off. Belum sampai sehari" balas Imam sambil tersenyum lebar.

Man Love PleasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang