T W E L V E

116K 1.8K 20
                                    

Deva banyak membuat perubahan dan program baru dari dikantornya. Semenjak perubahannya itu, dia membawa peranan yang sangat baik yang membuat kantornya menjadi maju. Pagi ini dia sedang menjelaskan program baru yang dibuatnya untuk kantor milik Papanya. 

Selama sebulan ini, Deva menjadi pusat perhatian setiap pegawai wanita yang bekerja dikantor Papanya itu. Bahkan, lelaki yang memiliki kepribadian ganda saja juga ikut memperhatikannya. Terkadang jika ada pegawai kegatalan, dia akan berpakaian yang tidak senonoh untuk menggoda dirinya. Tapi, untungnya dia tidak kepikiran untuk kembali kemasa-masa dimana dia hanya bisa merusak diri wanita saja.

Deva terlihat sangat bangga dengan dirinya saat ini. Bahkan dia berpikir kenapa tidak dari dulu dia seperti ini dan kenapa selama ini dia tidak menerapkan kepribadian seperti dirinya sendiri, dia berpikir selama ini dia hanya menjadi diri orang lain, bukan dirinya.

Selama di masa-masa sekolah dulu, Deva adalah tipikal siswa yang terbilang aktif. Dia mengikuti segala ekskul yang ada disekolahnya dulu. Dia juga mendapatkan julukan the king of deking karena kebijakan dan kepintaran yang dimilikinya. Bahkan, saat masa-masa SMAnya dulu saja dia mau berjualan jajanan ringan, dengan  keliling ke sepenjuru kelas dan mendapatkan pembeli seperti anak alay, yang meminta tanda tangan, foto bareng, dan sebagainya. Padahal semua orang juga tahu kalau Deva adalah anak seorang Pengusaha Batu Bara yang sangat kaya. Dan dia menggunakan hasil dari jualannya untuk meringankan orangtuanya dalam urusan administrasi sekolah. Pernah suatu hari, Papanya sudah melarangnya tapi dia tetap ngotot untuk melakukannya dan mengancam kembali Papanya dengan alasan dia bakalan tidak mau sekolah lagi.

Selama sekolah dulu orangtuanya terlalu menuruti semua keinginan dirinya dan terlalu dibebaskan untuk melakukan sesuatu hal, tanpa sepengetahuan orangtuanya. Jadi, dia seperti orang yang semena-mena seperti kemarin sebelum perubahannya. Ditambah lagi dia melanjutkan pendidikan tinggi di negara kangguru sehingga dia sudah terpengaruh dengan pergaulan bebas di negara itu. Saat kedatangannya ke Indonesia, dia menjadikan Indonesia seperti negara kangguru tersebut, dan itu sudah seperti kebiasaan bagi dirinya.

Itu adalah awal yang sangat buruk bagi dirinya. Disaat Papanya membutuhkan seorang anak lelaki untuk memegang ahli perusahaan, dia malah bersifat seperti itu. Lebih tepatnya seperti seorang lelaki pecundang yang hanya bisa bermain dan mempermainkan wanita saja, tanpa berpikir kalau wanita itu harus sangat dijaga. Karena tanpa seorang wanita, dia tidak akan lahir didunia ini. Jika dihitung, mungkin sudah banyak anak yang dilahirkan dari hubungan haramnya itu. Hanya saja dia menggunakan pengaman, dan pasti itu tidak akan terjadi.

Tapi, tidak sekarang. Dia sudah berubah karena seorang wanita yang belakangan ini di dambakannya. Seorang wanita dengan kepribadian sederhana, jutek, tegas, mandiri, dan masih banyak lagi. Dia mampu merubah sifat buruk Deva menjadi sifat baik, dia tidak tahu harus memulainya darimana. Tapi nyatanya, dia berhasil merubahnya, dan dia bangga bisa membantu seorang Deva. Ya, wanita itu adalah Dira.

***

Setelah selesai rapat, Dira menyusun semua dokumen-dokumen yang tadi di Presentasikan oleh Deva. Dia menyusun dengan santai, dan terlalu asik. Saking asiknya dia tidak sadar kalau Deva menatapnya dengan tatapan manis. Dia menatap Dira sambil ternyesum, entah apa yang dipikirkannya. Saat Dira selesai menyusun semua dokumen yang berserakan tadi, dia mendongakkan kepalanya dengan sedikit terkejut. Gimana tidak, Deva hampir saja menciumnya. Wajah mereka hanya berjarak empat cm.

"Deva mesum banget sih!" gerutu Dira, sambil memukul dada bidang Deva.

Deva hanya tertawa, dia selalu melakukan itu disaat Dira lagi serius. Padahal saat mengetahui itu, Dira selalu mukul dadanya yang bidang, tapi tidak membuat dirinya jera.

"Dir?"

"Hm."

"Singkat banget, kamu masih marah ya?"

Man Love PleasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang