E I G H T E E N

175K 2.5K 377
                                    

Dia sudah berjanji pada dirinya kalau dia tidak akan bermain wanita lagi. Malam ini Deva benar-benar hancur. Dia terlalu menyayangi dan perhatian sama Dira. Tapi, kenapa dia sampai tidak tau kalau Dira sedang membutuhkan uang. Dia merasa kalau dirinya tidak berguna. Kenapa disaat orang yang di sayanginya butuh bantuan, tapi dia tidak ada. Ditambah lagi, dia sudah menghina Dira habis-habisan. Dia sudah akan terima apapun yang dilakukan Dira kepada dirinya.

Tadinya dia berniat hanya meminum satu botol wine saja, tapi dia tidak bisa menahan seleranya. Jadi dia meminum lebih dari satu botol. Akibat kebanyakan minum kepala Deva jadi pusing. Bahkan melihat orang saja menjadi seperti berbayang.

Saat duduk saja dia bahkan sempoyongan. Deva melangkahkan kakinya berniat untuk pulang, tapi saat bangkit dari duduknya, dia terjatuh dan membuat semua orang yang ada di club itu mengalihkan pandangannya kearah Deva.

Banyak orang di club ini yang mau mengantarnya pulang ~karena Deva termasuk orang yang terpandang disini~ tapi dia menolak. Dia tidak mau merepotkan siapa-siapa, walaupun keadaannya malam ini sudah sangat memperihatinkan.

Rencananya dia ke club ini untuk menghilangkan beban pikiran yang ada dikepalanya sekalian menghibur diri. Taunya, dia makin parah. Pikirannya tidak karuan. Yang ada dipikirannya hanya Dira.

Kepalanya betulan pusing. Saat akan memijet alisnya tangan Deva terkena sesuatu yang kental, dia kemudian melihat apa yang ada ditangannya dan ternyata itu adalah darah ~Deva kecelakaan. Saat perjalanan pulang, dia sudah sempoyongan, ditambah lagi harus melihat jalanan yang gelap. Saat keluar dari pekarangan club Deva melihat Dira akan menyeberang jalan dan hampir menabraknya sehingga dia membelokkan stir mobilnya dengan cepat dan membuatnya menabrak sebuah pohon besar yang berada tidak jauh dari club tempatnya malam ini nongkrong. Padahal itu hanyalah khayalannya saja yang melihat Dira menyeberang jalan~ dia kemudian pingsan dan tak sadarkan diri.

Orang-orang yang berada disekitar tempat kejadian langsung berlarian kearah mobil Deva dan menolongnya lalu membawanya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Orang yang menolongnya langsung menelepon orangtua Deva, kebetulan HPnya tidak dikunci jadi memudahkan orang itu untuk melihat nomor HP orangtua Deva.

Saat dikabari Mama Deva terkejut, dia lemas mendengar keadaan Deva saat itu. Dengan cepat Mama dan Pak Londo langsung menuju ke Rumah Sakit tempat dimana Deva dibawa.

Sudah hampir empat jam Mama dan Papanya menemaninya di ruang inap VIP ini, tapi dia masih belum sadarkan diri.

***

"Apa?!" Teriak Dira diseberang telepon.

Dia terkejut ketika Imam memberitahunya kalau Deva kecelakaan tadi malam. Air matanya tiba-tiba saja menetes dan mengalir sedikit kencang. Dia berfikir kalau penyebab kecelakaan Deva adalah dia. Dira sangat merasa bersalah, dia tidak tau kalau Deva orang yang disayangnya bakalan mengalami kejadian setragis ini.

Imam memberitahunya kalau Deva mengalami cidera kepala ringan. Untungnya Deva tidak sampai mengalami hilang ingatan atau geger otak. Hanya saja sudah hampir sepuluh jam Deva tidak sadar dari tidurnya. Dan itu yang membuat Dira merasa cemas tidak karuan.

Bukan hanya dirinya yang menangis, hatinya juga ikutan menangis. Dia berdoa dalam hati dan memohon agar diberikan keselamatan kepada Deva.

"Hiks. Lo dimana sekarang?" Tanya Dira terisak.

"Gue udah di rumah sakit. Gue kira tadi lo udah pergi deluan makannya gue pergi sendiri aja."

"Oke. Smskan dimana kamarnya. Gue OTW."

Man Love PleasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang