T H R E E

252K 2.4K 85
                                    

Setelah Papa pergi, Mama melanjutkan pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga. Dia membersihkan meja bekas makan Papa dan mencuci semua piring kotor yang ada dirumah.

***

"Gila! Udah jam sembilan, telat lagi gue!" kata Deva.
"Awwh" Deva merintih sakit merasakan tamparan yang membekas di pipinya.

Kemudian Deva berdiri pelan, dia mulai turun dari kasurnya dan mulai menuruni anak tangga satu demi satu. Dia merasa kedua pipinya sangat ngilu. Gimana enggak ngilu, kedua pipinya lebam akibat tamparan Papa terhadapnya.

Dia melihat ruang makan, namun tidak menemukan Mamanya. Tapi dia mendengar suara piring yang sedang dicuci.

"Kenapa Mama gak bangunkan Deva?."
"Awhh" Deva merintih kesakitan.

"Udah bangun nak, gimana pipi kamu? Mama sengaja gak bangunin kamu karena Mama tau pasti kamu masih kelelahan."

"Awhh cuma agak sedikit ngilu Ma."

"Yaudah sekarang kamu sarapan setelah itu Mama akan kompres pipi kamu."

Deva pergi menuju meja makan, dia hanya memakan satu roti dan minum sedikit susu saja. Setelah itu dia kembali ke kamar, sambil menunggu Mama datang dia rebahan dan mengecek email masuk.

"Kamu udah jadi sarapan nak?"

Deva sedikit kaget karena tidak mengetahui Mamanya yang sudah masuk ke kamarnya.

"Udah Ma."
"Gimana dengan Papa Ma? Pasti dia marah besar karena Deva gak masuk kerja hari ini?"

"Papa kamu cemas, dia sangat merasa bersalah karena sikapnya ke kamu. Udah jangan mikirin pekerjaan mulu, pikirkan keadaan kamu sekarang yang kurang sehat."

"Iya deh Ma" balas Deva sedikit pasrah.

"Mama mau nanya sama kamu, tapi kamu jawab jujur kalau kamu memang sayang sama Mama" kata Mama sambil mengompres pelan pipi Deva.

"Awhh sakit" Deva mengeluh kesakitan. "Kalau Deva bisa menjawabnya pasti Deva jawab."

"Sejak kapan kamu masuk ke dunia hiburan seperti itu?"

Deva tidak menjawab pertanyaan Mama, dia malah diam dan jantungnya berdegup kencang "kenapa Mama nanya seperti ini, mati gue harus jawab apa" cetusnya dalam hati.

Seketika hening antara Mama dan Deva.

"Ehm anu Ma, De... Deva baru pertama kali kok. Deva hanya ingin mencobanya, la... Lagian Deva tidak minum begitu banyak" jawabnya dengan agak sedikit gugup dan berbohong.

"Yaudah lain kali jangan dicoba-coba ya nak, kamu taukan itu akan menyakitkan tubuh kamu sendiri. Apalagi kalau sampai menyentuh barang haram yang lebih dari itu. Jangan deh jangan."

"Enggak lah Ma, Deva janji tidak akan menyentuh barang haram yang lebih dari itu."

Setelah selesai ngompres Deva, Mama pergi meninggalkan kamarnya. Dia masih dalam keadaan tertidur, dia berfikir kalo dia seperti ini karena nafsunya. Dan dia juga tidak tega ketika melihat Mama nangis karena membela dia didepan Papanya.

Tiba-tiba ada sms masuk dan itu dari Mia.

Mia : Yank kemana sih kok hampir seharian gaada kabar?

Me : Lagi sakit yank pengen di manjah.

Mia : Ih gatal, yaudah ntar lagi aku kerumah ya. Mau dibawakkan apa?

Me : Bawak pengaman aja:D

Mia : Ih deva serius.

Me : Iya sayang serius.

Man Love PleasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang