Prolog

65.8K 1.9K 5
                                    

*********

Hal yang paling menyakitkan dalam kehidupan kita adalah bertemu dengan orang yang selama ini kita benci akan menjadi seseorang yang menemani hidup kita.

"Jadi acara pernikahan ini akan di majukan, menjadi 3hari lagi." ucap Ayahku dengan lantang yang membuat Aku beserta Aldiano tersentak begitu saja. Bagaimana bisa? Pernikahan yang seharusnya di lakukan kurang dari 1bulan lagi kini di majukan menjadi 3Hari ke depan! Apa itu masuk akal?

"Saya setuju." ucap Om Yoga dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.

"Bagaimana denganmu Adriana dan Aldiano?" Tanya Om Yoga yang kini sudah menatapku dan Aldi secara bergantian.

"Kalau anak ku sudah pasti akan setuju Yog, gimana dengan anak kamu?" ucap Ayahku dengan lantang, yah Ayah bisa bicara seperti itu karena Aku memang tak bisa untuk membantah perintah Ayah. Walau itu hanya satu patah kata.

"Aku juga setuju Yah!" ucap Aldiano dengan tenang, bagaimana bisa dia setenang itu? Padahal Aku sangat tahu kalau ia tak pernah mencintaiku, Tunggu! Ralat ia tak pernah melihatku. Kenapa aku bisa tahu? Yah karena Aku temannya selama SMP bahkan kita satu kelas. Jadi bagaimana bisa ia menerima pernikahan yang konyol ini?

"Maaf Om, Tante Saya minta izin untuk mengajak Adriana ke taman sebentar." ucapnya sopan. Yah jelas saja Ayah dan ibu akan mengangguk, secara kita ini di jodohkan sama mereka karena mereka sudah janji saat mereka bersahabat dulu. Shit.. Pekik ku dalam hati.

Aku berdiri disampingnya, berusaha mengerti dari sorot matanya yang ia berikan kepadaku, sesaat Aku terhenyak, mata indah itu menatap ku intens, matanya yang sipit dan mempunyai manik mata yang cokelat itu menatapku. Memperhatikan ku, hanya Aku.

"Kau tahu kenapa aku setuju dengan perjodohan ini? Perjodohan konyol ini?" tanyanya ke arah ku, bagaimana aku bisa tahu? Aku kan bukan cenayang!!

"Aku telah gagal menikah dengan Mila, dia telah memiliki kekasih tepat sebulan sebelum Aku menjadikannya istriku! Dan karena Ayah sudah janji kepada Ayahmu untuk segera menikahkan kita jika Aku dan Mila berakhir. Maka dari itu Aku tak bisa menolak apa keinginan Ayahku." Dapat ku lihat dia menarik nafasnya dengan kasar dan menghembuskannya secara kasar.

"Jadi Aku harap kau jangan pernah berharap Aku untuk mencintaimu. Karena Aku tak akan bisa untuk menghapus bayangan Mila." ucapnya sambil matanya menembus manik mataku dengan tajam.

"Aku juga tahu diri kalau Aku tak akan menyukai mu. Jangan kau berfikir kalau aku akan mencintaimu, karena Aku tak akan pernah menyukaimu apalagi mencintaimu." ujarku ketus kepadanya tanpa melihat manik mata yang indah itu.

"Baiklah. Aku harap kau serius dengan ucapan kamu tadi. Baiklah, sekarang ayo masuk, aku tak mau lama-lama di luar." ucapnya dingin sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celana yang dia kenakan. Sungguh hanya dengan melakukan itu saja membuatku bergetar tak menentu!. Lirih ku dalam hati. Apa aku bisa menyembunyikan perasaanku terus menerus jika aku bertemu dengannya? Oh my god!! Teriak ku frustasi di hatiku.

********

[Complete] Sad Weddingg Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang