Aldi menarik miliknya, dia menutup tubuh Anna dengan jas yang dia sampirkan di kursi kebesarannya, Aldi tersenyum melihat tanda merah yang merupakan hasil kreasinya terjejer rapi di tubuh Anna, puas dan lega, kreasi dari mulutnya bikin Anna puas dan dia pun sama.
Aldi berjalan memasuki kamar mandi yang ada di ruangannya, dia membersihkan dirinya yang sudah lengket karena peluh akibat pertarungannya tadi dengan Anna. Dia mandi sembari bersiul, tanda jika hatinya sangat bahagia. Setelah lima belas menit Aldi membasuh tubuhnya, dia keluar dari kamar mandi dan menemukan Anna yang sudah terduduk dengan jas yang dia lilitkan di tubunya walau semua permukaan masih bisa Aldi lihat dengan jelas.
"Kau sudah bangun?" Aldi bertanya sambil ia duduk di kursi kebesarannya.
Anna yang sudah memunguti pakaiannya, kini berjalan secepat mungkin untuk segera masuk kedalam kamar mandi milik kantor Aldi, Anna yang telah masuk ternganga melihat dekorasi kamar mandi Aldi, dia melihat berapa banyak cermin disana, Berapa lebar ruang kamar mandi ini?, Anna bertanya dalam hati, walau dia sudah lama menjadi istri Aldi, tapi dia tak tahu jika ruang kerja suaminya sangatlah luas seperti ini.
Pandangan Anna tertuju kepada sebuah gagang pintu yang ada di kamar mandi, Anna dengan langkah penasaran membuka gagang pintu itu dan betapa terkejutnya dia saat melihat beberapa stel baju kerja milik Aldi yang lengkap dengan dasi, sepatu, jas, dan tak lupa dengan celana dalam sudah tersedia di sana. "Kagum?" Aldi yang sudah rapi dengan pakaian kerja datang memeluk Anna yang berdiri mematung di depan walk in closed miliknya.
Anna yang terkejut karena Aldi yang sudah masuk di dalam kamar mandi miliknya hanya bisa menyandarkan punggungnya ke dada bidang milik suaminya, "Hmm.. Aku tak tahu jika Kamar mandi di kantor mu seluas ini." ucap Anna jujur dan kagum bercampur jadi satu.
"Aku sengaja membuat ruang kerjaku seperti ini, agar aku bisa bergonta ganti pakaian di kantor dan jika aku mau make out tak perlu repot repot takut ketahuan. Aku bisa melakukannya disini." ujarnya dengan senyuman khas yang Aldi miliki.
Anna berdecih, "Ck, pantas saja dulu kau jarang pulang. Dan setiap kali kau pulang, kau sudah berganti baju kerja. Ternyata seperti ini ruanganmu." ucap Anna dengan nada yang sedikut merajuk.
Aldi memutar tubuh Anna, dia mengecup puncak kepala Anna dengan sayang. "Mandilah, jika aku melihat tubuh polosmu, aku tak yakin anak kita akan betah disana." ujarnya dengan nada menggoda. Dan dengan cepat, Anna memeluk perutnya sendiri, dan hal kecil itu membuat Aldi tekekeh geli. "Mandilah, ku tunggu kau diluar." ucapnya dengan senyuman.
****
Anna sudah selesai dengan acara mandi yang menurutnya masih kurang. Tapi, karena dia tahu jika dia sekarang bukan berada di Mansion atau Apartemen yang Aldi miliki, jadi dia hanya memutuskan mandi dengan waktu yang singkat. Empat puluh menit Anna selesai dengan acara mandi dan berganti pakaian di kamar mandi yang ada di ruang kerja Aldi.
Dengan rambut basah, dan handuk yang masih dia lilitkan di antara lehernya, Anna keluar dari kamar mandi dengan percaya diri. Dia tak tahu, jika Aldi sedang mengadakan rapat dadakan bersama dengan oara staff dan orang kepercayaan yang selama ini Aldi tunjuk sebagai proyek yang ada di Bandung.
"Al, bisa bantu aku tidak?" ujar Anna dengan baju yang sama, yang dia kenakan tadi saat dia tiba di kantor Aldi. "Resleting dress ku nggak bisa aku gapai, tolong kamu---" ucapan Anna terhenti karena dia sadar jika dia sudah menjadi pusat perhatian.
Anna membalik tubuhnya dan terpampang jelas punggung Anna yang putih bersih bagaikan susu itu. "Lihat apa kalian?" bentak Aldi kepada para staff dan pegawai yang ada di dalam ruangannya. "Jika kalian tak berhenti menatap pintu kamar mandi, akan ku berikan pesangon kalian hari ini juga." ucapan Aldi membuat para staff yang ada di dalam ruangan Aldi menunduk dan tak berani menatap pintu kamar mandi, walaupun pintu yang mereka tatap tak akan terbuka sebelum para pegawai Aldi pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Complete] Sad Weddingg
ChickLit#1 Hurts - 22 Juni 2019 #4 Hurts - 07 Juli 2019 Pernikahan yang tak pernah dia harapkan.. Menikah dengan seseorang yang telah membully-mu ketika di SMP.. " Aku tak mencintainya, malah terlebih aku sangat membencinya, pria yang tanpa hati membully ku...