Jealous

4.3K 641 26
                                    

Yoongi belum pernah merasakan malam bebas tanpa adanya Jin. Meski ia tidak pernah sekalipun berpikir akan menghabiskan malamnya bersama Jimin.

Tidak ada yang ia harapkan selain dirinya yang dapat tidur dengan nyenyak di kamarnya. Apalagi dengan Jimin di hadapan pintunya.

"Apakah aku baru saja mengatakan kau sangat seksi?"

Yoongi terdiam.

"Baiklah anggap saja aku tidak mengatakan apapun barusan."

Yoongi melipat keningnya.

"Aku tidak akan mengatakannya kalau begitu."

Kening Yoongi makin berlipat.

"Sudah ku bilang aku tidak akan mengatakannya."

Oh Tuhan, Yoongi kini yakin jika Jimin adalah orang bodoh dan gila.

Mereka berjalan hampir beriringan menuju mobil Jimin. ia sempat menawarkannya tadi sore. Awalnya Yoongi tidak mau, ia masih ingat perkataan Jimin waktu itu jika ia tidak akan menumpangi Yoongi. Hanya saja berdebat dengan Jimin hanya akan membuang waktu dan tenaga.

Duduk bersampingan tidak membuat keduanya membuka obrolan pengisi waktu. Yoongi hanya membuang muka menatap jendela. Jimin mencoba berkonsentrasi menyetir. Tidak pernah dalam hidupnya menyaksikan Yoongi dengan balutan serba hitam yang menonjolkan kulit putih bersihnya. Tidak juga dengan celana yang ketat, membuatnya ikutan ketat... ah lupakan saja. Ia tidak ingin merusak suasana hatinya menjadi kotor.

Tak lama sudah sampai di restoran yang di janjikan Jimin. seorang pelayan menyapa mereka. Bagian dalam restoran sangatlah indah. Sebagian besar perabotannya bergaya renaissance dengan dominasi warna krem dan cokelat pastel. Setiap inci kayu di sana berpelitur dan mengkilat, tidak menyisakan sedikitpun debu.

Jimin berjalan menuju sebuah meja panjang yang telah terisi sepasang.

"Jimin, kenapa kau kesana?" Tanya Yoongi mengikutinya, bingung. Namun Jimin Nampak enggan menjawabnya. Ia hanya mengambil posisi diantaranya. Berhadapan dengan seorang wanita cantik. Yoongi melongo melihatnya. Ia kenal wanita itu, tidak kenal juga. Ia hanya melihatnya saat di flat milik Jimin. itu adalah sepupu Jimin.

"Hai! Kalian sudah datang rupanya!" teriak wanita itu heboh, mengingatkan Yoongi pada Hoseok. Pandangan Yoongi beralih pada pria di sampingnya. Pria yang cukup tampan, sangat tampan malah.

"Yoongi, ini adalah sepupu Taehyung, sepupu ku juga. Namanya Seulgi." Yoongi tersenyum menyapa Seulgi. Tangannya hendak terulur menyapa wanita itu. "Ku yakin kau pernah bertemu dengannya. Meski kau pun mengacuhkannya." Jimin bisa melihat raut sesal dan kesal pada wajah Yoongi. Siku Yoongi menyenggol perut Jimin membuat tawa Jimin hilang seketika.

"Oke, oke. Kita sudah ada disini, terima kasih atas waktunya Jimin dan Yoongi. sebelumnya aku ingin memperkenalkan seseorang. Ini adalah Jackson."

Pria di samping Seulgi tersenyum, ia bahkan bisa membius gadis lain dengan tatapannya, apalagi senyumnya.

"Jadi─"

"Kalian sudah berencana untuk bertemu ternyata?" Tanya Yoongi menyadari beberapa hal. Sementara Jimin membuang muka dan Seulgi tersenyum minta maaf.

"Maaf jika kau merasa tertipu, tapi aku sangat membutuhkan bantuan mu." Kata Seulgi memelas. Yoongi merasa tertipu, memang. Ia pikir, ia akan makan malam hanya berdua saja dengan Jimin. entah kenapa ada rasa tak rela acara makan malamnya di ganggu.

"Baiklah, langsung ke intinya saja ya." Seulgi menatap Yoongi yang masih tampak bingung, kemudian menggerling pada Jimin yang berada di sampingnya. "Kau tidak mengatakan apapun pada Yoongi?"

I Found My Flat LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang