Final

6.8K 693 43
                                    

Satu minggu lagi Hoseok dan Seulgi menikah. Beberapa penghuni flat begitu sibuk menyiapkan segala hal. Mulai dari Yoongi dan Jungkook yang kebagian menyiapkan cake pengantin dan kue manisan lainnya. Taehyung yang mempersiapkan gedung serta dekorasinya. Namjoon dan Jin turut datang meramaikan persiapan acara pernikahan. Mereka adalah tukang kritik.

"Ya, Yoongi-ah, kenapa kue ini begitu manis. Seulgi bilang ia tidak suka manis. Kau tidak dengar? Yoongi!" Jin berteriak dari arah dapur. Semua orang mendengarnya hanya saja Yoongi tampak tak terusik dengan lamunannya.

"Jin hyung, ku rasa biar aku yang memperbaikinya." Ujar Jungkook mengambil alih kue yang berada di tangan Jin. Benar-benar pengertian.

Sementara Jin dan Namjoon diam-diam memperhatikan Yoongi.

"Kau yakin ia baik-baik saja?" Tanya Jin. Namjoon hanya mengangkat bahu. Ia tidak tahu.

"Ia berubah sejak Jimin menghilang."

"Jimin menghilang?" Tanya Jin dengan membulatkan matanya. Pantas saja ia tidak melihat Jimin akhir-akhir ini. biasanya pemuda itu akan menganggu acara kencannya dengan Namjoon. Sungguh malang, padahal Jimin termasuk anak muda yang sukses. kasihan sekali orang tuanya harus kehilangan satu anak kebanggaannya.

"Bukan hilang seperti itu Jin hyung. Yang dimaksud Namjoon Hyung adalah Hilang dari hidupnya. Hidup seorang Min Suga." Sahut Taehyung yang berada tak jauh dari keduanya.

Seperti yang di katakan Taehyung. Yoongi selalu pulang ke flatnya tanpa ada seseorang di dalam flat Jimin. Jimin tidak pernah pulang ke sana. Ia tidak pernah kembali ke hadapan Yoongi.

Tiba-tiba Yoongi merasakan sesuatu menimpuk kepalanya. Ia menoleh ke arah Jin dan Namjoon yang menyeringai. "Apa yang kalian lakukan?"

"Menyelamatkan mu dari alam sadar." Kata Namjoon. Yoongi menghampiri mereka seraya mengusap kepalanya yang sakit.

"Ada apa denganmu?" Tanya Jin.

"Apa aku terlihat ada masalah?"

"Tentu saja." Kata Jin tegas. Ia menoleh pada Namjoon meminta dukungan. " Ya karena kau tidak seperti Yoongi ada umumnya." Yoongi menaikkan alisnya ketika mendengar hal itu keluar dari mulut Namjoon.

"Memangnya aku seperti apa?"

"Kau benar-benar brengsek Min Yoongi. Katakan saja apa yang tengah terjadi sekarang."

Yoongi mengabaikan ketika Namjoon membujuknya, ia hendak berbalik meski tangannya di tahan Jin.

"Sudahlah Jin hyung. Aku mau istirahat. Sampai nanti." Yoongi berbalik, sama seperti saat ia meninggalkan Jimin. ia berjalan pelan melewati beberapa orang yang tampak sibuk mendekorasi ruangan tersebut.

"Apa kau merindukan Jimin?" langkah Yoong terhenti ketika mendengarnya. Namun ia tidak serta merta membalikkan badan.

Ia sendiri tak tahu. sudah hampir tiga minggu ini ia tidak melihat Jimin. sejak insiden dirinya lari begitu saja dari Park Jimin. ia tidak dapat berpikir jernih. Ia hanya bingung sesaat dan saat dirinya yakin pada pilihannya Jimin menghilang.

"Sudahlah Jin hyung, biarkan Yoongi istrihat."

Detik berikutnya Yoongi menghilang di balik pintu. Sambil menghembuskan nafasnya perlahan, ia memutuskan untuk memberanikan diri untuk menghadapi situasi yang akan menyapanya.

.

.

.

.

.

Ada banyak hal yang membuat Yoongi takjub akan pernikahan ini. Orang-orang yang datang mengelilingi mempelai membagi kebahagian mereka.

I Found My Flat LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang