warning! not children /wkwk
"Oppa..." aku menggelayut manja di lengan kekasihku. Yang benar saja, hari ini adalah hari ulang tahunku namun dia hanya memberikan ucapan selamat ulang tahun saja.
Itu tidak cukup, karena seminggu penuh ini aku tidak bertemu dengannya sama sekali karena ia bilang tugas menumpuk. Aku sangat sedih, bahkan di hari ini seharusnya ia menghabiskan waktunya bersamaku, bukan bersama teman teman sialannya itu.
"Ani chagi, mungkin aku akan menemanimu besok. Aku ada janji dengan temanku." tanganku pun tiba-tiba terlepas dari lengannya. Raut wajahku berubah menjadi sedih, namun aku menutupinya dengan senyuman pahit.
"Mianhae, jeongmal mianhae, aku berjanji akan menemani mu besok." Ia menatapku lekat. Aku pun mengangguk pasrah sembari menahan air mata yang ingin turun membasahi pipiku.
"Jungkook-ah!!" panggil seseorang dari kejauhan. Lelaki di depanku menoleh begitupun juga aku. Seseorang itu memberikan isyarat untuk segera pergi.
"Aku pergi dulu ne, maaf tidak dapat mengantarmu. jaga dirimu baik baik, besok pagi aku akan ke rumahmu. Saranghae." ucap Jungkook kemudian mengecup bibirku sekilas kemudian segera pergi menyusul teman-temannya.
Begitu pentingkah teman-temannya itu daripada aku? Begitu teganya dia meninggalkanku seorang diri. Tiba-tiba aku merasakan air mataku jatuh membasahi pipiku. Aku menangis, namun aku segera mengusap air mataku dengan kasar kemudian segera meninggalkan sekolah karena hari mulai gelap.
Aku terpaksa jalan kaki untuk pulang ke rumah. Memang, sekolah dan rumah berjarak tidak begitu jauh, namun terkadang Jungkook lebih sering mengantarku pulang.
Aku berbelok ke arah sebuah gang yang menjadi jalan alternatif. Gang ini memang selalu sepi, namun ini jalan satu satunya untuk sampai ke rumah dengan cepat. Dengan terpaksa, aku melangkahkan kakiku untuk melewati gang tersebut.
Tidak terlalu seram, aku dapat melewati gang tersebut dengan mudah. Tetapi, mungkin tadi aku bisa bernafas lega, namun sekarang tiba-tiba nafasku tercekat melihat seseorang di sebrang jalan sana yang tengah menatapku.
Dia adalah Min Yoongi, sunbaenim berandalan sekolah yang terkenal sekali yang kini sedang menatapku dengan tajam. Jantungku mulai berdegup kencang. Aku segera melangkah kan kaki ku dengan cepat agar sampai di rumah dengan selamat.
Namun baru saja beberapa langkah ku ambil, tiba-tiba seseorang mencengkeram tanganku kemudian menarikku ke suatu tempat.
"Sunbaenim kau ingin membawaku kemana?" bukannya membalas pertanyaan ku, ia bahkan makin mempercepat langkahnya.
Ketakutan mulai menyelimutiku kembali. Entah dia ingin membawaku kemana namun aku melihat sebuah rumah yang cukup besar. Ia menarikku ke rumah tersebut. Kemungkinan besar itu adalah rumahnya.
Jantungku semakin berdegup kencang saat ia membuka pintu rumah itu. Bahkan aku tidak sadar bibirku sedikit bengkak karena ku gigit sedari tadi.
Jantungku ingin copot dari tempatnya saat dia menarikku ke sebuah kamar lalu mengunci pintunya. Aku tidak tahu menahu apa yang ingin dia maksud. Ia bahkan tidak berbicara apapun kepadaku.
"Su-sunbae.. kau ingin ap--"
Namun tanpa aba-aba dia mendorongku ke dinding kemudian mencium bibirku dengan kasar. Aku terkejut bukan main. Aku memberontak untuk melepaskan ciumannya namun kekuatannya melebihiku. Tiba-tiba kekuatanku melemah akibat ciuman gilanya itu. Ini memabukkan. Seseorang tolong aku.
Di sisi lain aku ingin mengikuti permainan lelaki sialan ini. Namun di sisi lain aku harus memberontak agar ia tidak sampai terlewat batas. Yoongi semakin memperdalam ciumannya. Ini membuatku gila. Ia melumat bibirku dan juga menggigitnya. Bahkan aku tidak sengaja mendesah saat ia menggigit bibir bengkakku tadi.
YOU ARE READING
A Month Full of Happiness
Ngẫu nhiênThis is our 1st Project to celebrate our 6th mensiversarry [From Bangtan Squad 1, A, B, and C for you guys]