Pervert Mr. Park!
**
Cast:
-Park Jimin
-Yuhee Park (you)**
Yuhee POV
"Hoaaam.." sedari tadi aku hanya menguap. Ngantuk, ya aku sangat ngantuk. Tapi sebagai istri yang baik, aku menunggu Jimin pulang. Seharusnya ia pulang dua jam yang lalu, karena sekarang sudah jam 11. Aku berniat minta maaf padanya karena tadi aku pulang jam 10 malam. Telat. Dan kukira dia sudah pulang, ternyata belum. Syukurlah, aku tak perlu meminta maaf jika ia tak mengungkitnya. Hehe.
Dan tak lama, tiit titt tiit, ada yang menekan password apartemen kami. Jimin, aku langsung tertuju pada pria tampan berambut abu itu. Pasalnya, hanya ia dan aku yang tahu password nya.
Aku siap menyambutnya dengan senyuman terkembang dibibir pink-ku. Akupun melihat kearah pintu.
Brak!
Pintu dibuka secara kasar kemudian Jimin masuk dan menutupnya lagi secara kasar. Senyuman ku luntur begitu saja saat Jimin menatap tajam mata hazel-ku. Rambut yang indah itu kini acak-acakan, dasinya sudah tidak berbentuk, baju kemeja nya kini tidak rapi lagi. Ia mabuk, pikirku.
"Kau baik-baik saja?" Tanyaku mendekat padanya. Namun, tatapan tajam itu seakan membuatku tak mengenali Jimin.
Pria itu membuang napas kasar. "Kau pulang terlambat," ujarnya dingin kemudian masuk ke kamar. Dengan sedikit keberanian, aku mengikutinya masuk kekamar kami.
"Ba-"
"Aku melihatnya," belum selesai aku berbicara, ia duluan memotong. "Aku melihatmu dengan Taehyung, mantan kekasihmu," lanjutnya.
"Ah, sudahlah kau pasti-"
"Tidak, aku tidak mengada-ada. Pria bermarga Kim itu juga memelukmu, bahkan mencium bibirmu itu. Aku melihat semua kejadian itu didepan apartemen kita!" Ujarnya penuh penekanan. Aku layaknya mangsa seekor singa sekarang. Jimin pasti marah besar.
"Maaf," aku hanya bisa mengatakan itu.
"Aku malas melihatmu," ungkap Jimin singkat tapi sukses membuatku sakit didasar hatiku. Air mataku sudah diujung, ah, aku ingin menangis rasanya.
Satu tetesan air mata lolos dari mataku, "Park Jimin, aku minta maaf." Aku memeluknya dari belakang. Aku sangat takut. Ia bisa menelanjangi-ku kalau begini. Ini memang salahku, ah bukan, Taehyung yang memaksaku.
"Berhenti merengek!" Ujarnya membentak menepis tanganku dipinggangnya.
"Aku minta maaf, Jimin." Kataku masih pantang menyerah sebelum ia memaafkanku.
"Yuhee diam!" Ia masih membentak.
"Maafkan aku, Jim."
"Park Yuhee!!" Ingat, ia masih membentak.
"Aku minta maaf." Aku berusaha tersenyum.
"Yak!!"
"Berhenti membentakku!!" Ujarku berteriak. Oke, aku mulai lagi. "Taehyung yang memaksaku. Aku sebenarnya sudah menolak!" Aku yang giliran membentaknya.
"Terserah, dasar murahan."
Oh man! Dia bilang aku apa?!
"Park Jimin!" Aku menampar pipi kanannya, membuat pipi tembem itu sedikit merah.
"Kau, murahan!"
"Yak!!" Tangisku semakin memecah ketika Jimin terus mengataiku murahan. Ia tidak memiliki otak atau bagaimana? Yang benar saja, itu artinya ia mencintai dan meniduri gadis murahan.
YOU ARE READING
A Month Full of Happiness
AléatoireThis is our 1st Project to celebrate our 6th mensiversarry [From Bangtan Squad 1, A, B, and C for you guys]