"Dasar payah, masa begitu saja kau tidak bisa melakukannya dengan benar?"
Aku menghela nafas lelah. Sudah banyak cacian yang aku terima dari mulut mereka yang sempurna itu.
"Maafkan aku."
Dan selalu kata itu yang aku ucapkan kepada mereka. Dan setelahnya mereka berdecak kesal, lalu meninggalkan ku seorang diri.
"Buat apa kau menyuruh ku jika akhirnya kau hanya bisa menghina ku hah? Haish!" ucap ku berbicara pada angin yang berhembus.
"Lantas, apa yang dapat ku lakukan tanpa mengecewakan orang lain?" tanya ku sambil menundukkan wajah.
"Nam Jiwon, bisakah kau membantu ku?"
Sebuah suara khas lelaki menyapa gendang telinga ku dengan sebuah pertanyaan. Dengan perlahan aku mendongakkan kepala ku dan mendapati seorang lelaki jakung tengah kesusahan membenarkan pakaian perform bagian belakangnya.
"Haish, kenapa ini susah sekali dibenarkan?" gerutu nya yang membuat ku mendekatinya dengan perlahan.
"Apa yang harus ku bantu Namjoon?" tanya ku dengan ragu.
Namjoon yang tengah kekusahan membenarkan pakaiannya untuk perform nya itu menatap ku dengan tatapan memohon, "tolong bantu aku membenarkan ini. Aku sudah tak punya waktu lagi karna sebentar lagi BTS harus bersiap di belakang panggung."
Aku terpana dengan tatapan memohonnya. Kepala ku menggangguk menyetujui permintaannya. Dengan pelan aku membenarkan pakaian yang ada di dalam jas nya yang tergulung pada bagian belakang.
"Terima Kasih Jiwon. Kau telah berkerja sangat keras hari ini," ucapnya sambil menyusap lembut pucuk kepala ku kemudian berlalu dengan terburu-buru ketika salah satu staff telah memanggilnya untuk bergegas ke belakang panggung, menyisakan diri ku yang diam mematung karena ulahnya.
***
"Jiwon! Tolong gantung baju ini dan letakkan pada gantungan baju yang ada di pojok ruangan!"
Dengan sigap aku menghampiri salah satu senior dan melakukan apa yang di pinta nya.
"Jiwon! Dimana kau meletakkan baju ganti Suga?"
Aku terdiam sebentar, mengingat dimana aku menaruhnya ketika aku merapikan tempat ganti boyband yang telah berhasil mencuri hati para remaja saat ini.
"Jangan bilang kau melupakannya?!"
Aku tersentak kaget, "a-akan aku ambilkan."
Dengan terburu-buru aku melesat ke salah satu pojokkan yang ada di ruangan itu. Aku menatap pojokkan itu dengan cepat sambil bergumam.
"Astaga! Dimana aku meletakkannya?!" gumam ku dengan frustasi.
"Aku pasti akan di marahi lagi. Dasar Nam Jiwon bodoh!" gumam ku lagi sambil mengacak rambut ku dengan kesal.
"Hei, jangan mengacak rambut mu seperti itu nona."
Sebuah suara lelaki yang berasal tepat berada di belakang ku.
"Kau mencari ini 'kan?" tanya nya sambil mengayunkan baju ganti milik Suga tepat di depan hidung ku.
Dengan sigap aku menangkapnya, "Terima Kasih Namjoon. Kau sangat membantuku."
Tanpa berkata lagi, aku segera kembali pada senior ku yang menanyakan baju ganti Suga lalu menyerahkan baju itu.
"Dasar pelupa!" Sebuah hardikkan yang membuat ku menundukkan kepala.
"Sabar." Sebuah bisikian disertai elusan di puncak kepala ku membuat ku membeku.
"Jangan terlalu di ambil hati tentang omelan mereka karena ... menurut ku kau selalu benar. Semangat Jiwon!" Bisik nya lagi yang membuat pipi ku merona.
"Terima kasih atas semangat mu Namjoon." Bisik ku dengan pelan.
"Sama-sama cantik. Jika kau perlu suntikkan semangat lagi datanglah kepada ku. Maka aku akan memberikamu suntikkan semangat sebanyak yang kau mau dengan suka rela," ucap nya dengan tulus yang lagi-lagi membuat pipi ku merona.
Dengan malu-malu aku hanya dapat menganggukan ku.
🍍 kuenanas ❤
YOU ARE READING
A Month Full of Happiness
De TodoThis is our 1st Project to celebrate our 6th mensiversarry [From Bangtan Squad 1, A, B, and C for you guys]