Payung - Kintan

117 17 1
                                    

Cast : -Kim Taehyung
-You

Jumat, 29 Juli 2016

Hujan di pagi hari memang menyebalkan. Dengan langkah terburu buru dan payung hitam yang kubawa, aku berjalan menuju halte bis yang jaraknya 200 meter dari rumahku.

Pelajaran pertama hari ini fisika, jika aku telat mati saja! Aku tidak mau berhadapan dengan guru killer Fisika itu lagi. Cukup masalahku dengan Jungkook kemarin, aku dihukum ditengah lapangan minggu kemarin karena tidak mengerjakan pr. Dan itu memalukan. Sangat.

Saat aku sampai di halte bis, beruntung bis yang kutunggu langsung tiba. Bis itu penuh dengan orang dan aku tidak punya waktu banyak untuk menunggu semua penumpang bis turun. Tapi apa boleh buat, aku menunggu penumpang bis turun untuk yang terakhir.

Sambil menutup payungku aku mendesak masuk sehingga kakiku bisa menginjak tangga di pintu masuk bis.

Piece of cake.
Ternyata bisnya masih sangat penuh sehingga hampir semua tempat duduk dan penjuru bis terisi. What a day.

Tetapi sudahlah siapa peduli?! Aku benar benar terlambat sekarang. Lalu aku masuk dengan langkah selanjutnya di tangga dekat supir.

Bispun mulai melaju seiring naiknya beberapa penumpang selain diriku. Aku melangkahkan kakiku maju langkah demi langkah sambil berdesakan untuk mencari tempat kosong.

Disaat aku melihat ke belakang lorong bis, seseorang dari bangku belakang berdiri dan berjalan cepat melalui lorong kedepan. Ia berpakaian casual dengan kaos panjang hitam dan celana hitam ketat sobek sobek.
Mungkin dia lupa untuk turun hingga saat bisnya maju dia buru buru kedepan. Mungkin.

Tetapi anehnya dia terus menerus maju menuju arahku sambil berjalan melewati orang banyak. Arahku? Tentu saja aku sedang berdiri di samping kursi kedua bis. Aku tidak bisa melihat jelas wajahnya karena dia berjalan sambil menunduk.

Kau tahu dia menundukkan kepalanya sampai dagunya menempel dilehernya.
Weirdo.

Hingga akhirnya ia berhenti dihadapanku. Dan lebih anehnya lagi ia tidak melewatiku seperti orang orang yang ia lewati sebelumnya lewat samping.

Refleks, aku mundur satu langkah. Tanpa permisi tanpa permintaan maaf dia meneruskan langkahnya kearahku. Mau tidak mau aku terus memundurkan langkahku.

Brukk..
Punggung bawah dan pantatku tertabrak dasbor bis. Sebenarnya badanku tidak didorong olehnya. Tetapi entah kenapa, orang itu seperti mempunyai cahaya menyilaukan dimatanya yang membuatku mundur untuk tidak menghalangi jalannya.

Dia hanya memperdekat jarak kami. Aku bisa melihat jelas struktur wajahnya. Matanya berwarna coklat tua menatapku intens. Hidungnya yang sempurna. Bibir merah muda yang menyeringai itu.
Mungkin jarak kami hanya 5 cm. Tangannya menyentuh dasbor bis melewati badanku.

Dan ia mempertahankan posisi itu selama 3 menit.
Dan aku..

Aku.
Aku tidak berdaya.
Dia terlalu tampan untuk kutolak.

Tepat di halte berikutnya bis berhenti.
Sedetik kemudian ia berbisik, "sampai jumpa lagi."

Dan orang itu turun dari bis. Dan itu. Apa maksudnya.
Orang aneh.

Sepuluh menit kemudian, bis sampai di halte dekat sekolahku. Hujan masih turun. Untungnya tidak terlalu deras. Lalu aku tersadar. Ada sesuatu yang aneh.

Payung hitamku. Menghilang.

Ternyata orang aneh itu membawa payungku.

Sialan.

Kamis, 4 Agustus 2016

Hujan lagi hujan lagi.
Aku benci hari ini.

Sekolah yang sangat tidak berguna. Pelajaran tidak berguna. Tidak ada teman yang bisa kupercayai.

A Month Full of HappinessWhere stories live. Discover now