11 April 2014, Yeouido.
Yerim menghembuskan nafasnya keras, ia sejujurnya agak malas pergi ke fansign hari ini.
Sejak seminggu yang lalu, Yoongi terus saja tertangkap kamera sedang diluar bersama wanita. Tiga kali, dalam seminggu.
Yerim kesal tentu saja. Yerim tak habis pikir dengan Yoongi. Dia bahkan masih seorang rookie dan sudah berani membuat skandal seperti ini.
Bighit juga belum mengatakan apapun.
Tapi jumlah penggemar yang membencinya sudah agak berkurang sekarang. Mereka mungkin sudah tidak peduli lagi.
Muak, mungkin?
Dari antrian Yerim melihat Yoongi yang sedang bicara dengan penggemar lain, dengan tertawa lepas.
Dia....masih santai saja?
"Eh, Yerim!" Sapa Yoongi saat Yerim sudah berada dihadapannya.
Yerim hanya tersenyum kecil. "Apa kabar?"
"Of course I'm good."
"Bahasa inggrismu sangat menggelikan."
Yoongi hanya terkekeh kecil. Terlihat sekali kalau dia sedang sangat senang hari ini.
"Bawa permen? Surat?" Terlihat sekali kalo dia sedang antusias.
"Hari ini tidak ada permen. Tapi, ada surat. Ini." Yerim menyerahkan surat darinya kepada Yoongi.
"Thank you~~"
Yerim hanya menatap datar pada Yoongi. Yoongi tertawa.
"Ekspresimu tadi lucu sekali."
"Um, Yoongi. Sebenarnya, maaf kalau aku lancang. Aku sebagai penggemarmu merasa sangat amat tidak tahan."
Yoongi menatapnya bingung dan menaikkan satu alisnya. "Tidak tahan dengan?"
"Sikapmu."
"Hah?"
"Yoongi, berhentilah pergi keluar bersama wanita itu."
"Apa maksudmu?"
"Kau tidak membaca komentar para penggemar tentang gosipmu ini?"
Yoongi hanya diam.
"BTS akan terlihat buruk jika kau terus-terusan seperti itu. Banyak yang menjelek-jelekkan BTS hanya karena satu membernya selalu tertangkap kamera berkencan dengan seorang perempuan."
"Aku tidak berkencan." terlihat dari mata Yoongi kalau ia mulai kesal.
"Aku tidak peduli kau berkencan atau tidak. Dia kekasihmu atau tidak. Tapi, tolong Min Yoongi. Bisa kah untuk tidak berkencan di tempat yang ramai?" Yerim berusaha menggenggam tangan Yoongi. Tapi, dengan cepat Yoongi menjauhkan tangannya.
"Yerim, hentikan. Berhenti mengurusi hidupku." Yoongi menjawab dengan nada yang sangat dingin.
Jawaban Yoongi membuat Yerim seakan membeku di tempat.
Dia tidak tahu apa-apa.
Dan dia bukan apa-apa.
That surely hit her hard.
Yerim lalu menghapus ekspresi kecewanya dengan sebuah senyuman kecil. "Baiklah, aku hanya ingin bicara dari sudut pandang seorang penggemar."
Yerim lalu mengeluarkan tiga buah surat dari tasnya. "Sebenarnya, ini untuk fansign yang akan datang. Aku sudah menyiapkan semuanya," ucapnya sambil tertawa kecil tapi terlihat jelas sorot kesedihan di matanya.
"Aku tidak tahu apakah aku bisa menyempatkan waktuku untuk fansign berikutnya. Aku tidak tahu akan sibuk atau tidak yang jelas, aku tidak ingin berada di tempat yang sama denganmu." Lanjut Yerim dengan terbata-bata sambil sedikit menundukkan wajahnya
Yoongi sejujurnya juga merasa menyesal dan terus memikirkan perkataan Yerim tadi. Tapi, Yerim hanyalah seorang penggemar. Tahu apa dia.
"Selamat tinggal." Yerim lalu dengan cepat pergi dari tempat itu.
a/n
kalo ada typo maafkan karena ngetiknya buru-buru he.Edited: 8 November 2017.

KAMU SEDANG MEMBACA
fansign | myg
Fiksi Penggemarin which Yerim always go to their fansign event. started: 161108 finished: 171111