Sick

6.4K 1.1K 53
                                    

Seperti janjinya kemarin, dia datang ke studio Yoongi sesuai permintaan orang itu. Tadi pagi ia sudah mencoba menghubungi Yoongi tapi orang itu membalas pesannya.

Apa boleh buat, jadilah dia datang sedikit terlambat. Kalau-kalau Yoongi sedang sibuk.

Begitu jam sudah menunjuk ke angka 12 lewat, ia sampai di studio Yoongi.

Dia mengetuk pintu studio Yoongi dan tak lama kemudian dibuka oleh Yoongi.

"Yerim, kenapa baru datang? Aku menunggu lama tahu." keluhnya begitu melihat Yerim.

Menggemaskan sekali.

Tapi, tunggu. Yoongi terlihat, tidak sehat? Hidung dan pipinya merah. Mata nya juga sedikit tertutup.

Ia juga terlihat sedikit kedinginan karena terus menarik lengan sweater kebesarannya itu untuk menutupi telapak tangannya.

"Kau sakit?"

"Tidak tahu." jawabnya sambil mengosok-gosokkan jarinya ke hidungnya yang memerah.

"Kau sakit, Yoongi." ucap Yerim dengan nada khawatir.

Yoongi hanya membalas ucapan Yerim tadi dengan gumaman kecil. Yoongi lalu menggeser badannya, membiarkan Yerim masuk.

Yoongi kembali ke meja kerjanya. Yerim terus menonton orang itu. Ia khawatir. Seharusnya Yoongi istirahat saja.

"Kau, duduklah disini." ucap Yerim sambil menepuk bagian sofa di sebelahnya.

Yoongi menoleh ke arahnya. "Sebentar. Masih ada yang perlu aku selesaikan." ucapnya sambil tersenyum kecil, lalu kembali menghadap komputernya.

Yerim menatap punggung pria itu dengan cemas. Ia lalu menghampiri Yoongi dan langsung memegang dahinya. Suhu tubuh pria itu panas, dengan cepat Yerim membalikkan kursi Yoongi agar menghadap padanya.

"Kau panas sekali, Yoongi."

Yoongi hanya membalas dengan gumaman.

"Istirahat dulu sebentar. Ayolah." ucapnya sambil menyuruh Yoongi untuk duduk di sofa.

Yoongi menurut, ia langsung beranjak dari meja kerjanya dan duduk di sofa.

"Kenapa aku bisa begini, aish." ucap Yoongi sambil memijat keningnya.

"Pusing?"

"Hm."

"Minum obat sudah?"

"Tidak ada obat disini."

"Mau aku belikan?" tanya Yerim sambil terus menatap Yoongi. Yoongi menggeleng.

Yerim memajukan bibir bawahnya saat melihat Yoongi yang terlihat menyepelekan sakitnya.

"Kau temani saja aku disini." ucap Yoongi sambil memejamkan matanya.

Yerim mengangguk sambil terus menatap Yoongi yang menyenderkan kepalanya di ujung sofa.

Yerim mendekatinya dan terus menatap Yoongi yang masih memejamkan matanya. Yoongi lalu tiba-tiba saja menarik tangan kiri milik Yerim dan dikaitkannya jarinya di sela-sela jari tangan Yerim.

"Biarkan seperti ini. Sebentar saja." lanjutnya saat Yerim refleks ingin menarik tangannya.

15 menit, dan telapak tangannya masih terkait dengan milik Yoongi. Sepertinya pria itu tertidur.

Yerim mengambil tisu di dalam tas selempangnya dan menggunakannya untuk mengelap peluh yang ada di dahi Yoongi.

Yerim terus menunggu Yoongi dan tidak melepaskan kaitan tangan mereka. Yoongi pulas sekali tertidur. Yerim semakin tidak tega.

Anak ini, benar-benar keras kepala.


a/n
didedikasikan buat yoongi yang abis jatoh. lu ngapa bisa jatoh si ah elah:(

disini gamungkin sama-sama sakit telinga soalnya latar waktunya tahun 2015 eheh.

ini kepanjang chapternya jd dibagi jd dua part. besok di update.

♡thank you♡

p.s chapter ini mungkin rada gimana gitu huhu soalnya gaada ide dan gaada waktu juga pegang hape:(






Edited: 9 November 2017

fansign | myg Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang