Yongsan

6.9K 1.3K 203
                                    

29 mei 2015, Yongsan.

Cuaca sekarang sangat kentara sekali kalau sudah memasuki musim panas. Ya, hari ini panas. Yerim benci itu.

Hari ini ia akan menemui Bangtan, seperti biasa. Tapi ia malas keluar rumah. Dia ingin seharian di kamarnya saja.

Demi Bangtan.

Entah kenapa hari ini terasa mengesalkan untuknya, moodnya benar-benar buruk hari ini.

Perempuan memang begitu.

Subway yang ditumpanginya tidak biasanya seramai ini. Padahal ini bukan jam berangkat atau pulang. Membuat suasana hatinya semakin buruk, tapi untungnya ia mendapatkan tempat duduk.

Sambil menunggu, ia memainkan ponselnya dan menemukan grup yang baru saja debut tepat hari ini. Membernya benar-benar banyak, dia sampai bingung.

Saat ia masuk ke atrium, ia langsung menukarkan tiketnya untuk nomor tempat duduknya. Dia mendapat nomor 134 dari 270. Jauh dari meja Bangtan.

Padahal ia yakin datang sangat awal. Mengesalkan.

Hal yang mengesalkan bertambah lagi.

Menunggu selama kurang lebih satu jam dari acara dimulai, akhirnya gilirannya tiba. Namjoon adalah member pertama yang ditemuinya.

"Seo to the Yerim." sapanya setelah Yerim berada dihadapannya.

"Kim to the Namjoon."

"Kita ini aneh." ucapnya sambil tertawa.

"Kau yang memulainya." Yerim tersenyum kecil.

Setelah menjawab pertanyaan random di post-it yang Yerim berikan, ia lalu menatap Yerim dan memasang ekspresi menggodanya.

Yerim menatapnya bingung. "Apa?"

Namjoon hanya menaikkan kedua alisnya beberapa kali. Aneh.

Taehyung dan Hoseok juga memasang ekspresi menggoda saat melihatnya. Bahkan Taehyung bersiul kecil dan tertawa tanpa sebab. Yerim adalah penggemar mereka, tapi entah kenapa mereka memalukan.

Dia salah memilih grup.

"Nah, sampai jumpa Min Yerim!"

Yerim membelalakkan matanya begitu Jimin mengganti marganya dengan 'Min'. Mereka semua kenapa astaga.

Yoongi yang berada di sebelah Jimin juga langsung menoleh padanya dan menatap Jimin sambil mengerutkan kedua alisnya.

Saat ia akan bergeser ke hadapan Yoongi, Jimin menarik lengan bajunya dan lalu menyuruh Yerim untuk mendekatkan telinganya.

"Aku tahu kau berada di studio Yoongi hyung beberapa hari yang lalu,"

Yerim menjauhkan kepalanya karena terkejut dan menoleh pada Jimin. Jimin kembali mengisyaratkannya untuk mendekatkan telinganya.

Jarak mereka sangat dekat sekarang. Tangan Jimin bahkan menempel di pipinya. Banyak army yang sampai meneriakan nama Jimin karena melihat Yerim dan Jimin yang sangat dekat.

Kalian juga pasti iri kan:)

"Dan aku juga melihat kalian berpelukan di depan pintu." setelah Jimin mengatakan baris kalimat itu, ia langsung tertawa keras dan memasang wajah menggodanya.

Dan sekarang rasanya Yerim ingin mati saja.




a/n
ngambek kemaren cuma alibi karena masih uas dan gaada ide:) uas masih sampe minggu depan tai banget ga sih.

jadi kalo misalnya updatenya lama ya tolong dimaklumi. diusahain ga lebih dari seminggu he. terus kalo ada typo bisa komen inline biar dibenerin. ngetik kilat soalnya he.

♡makasih yang udah mau baca♡

/dan sumpah yg ngevote tambah banyak gara gara last chapter. ok ntar gw sok ngambek lagi ah;;;)/

-Pertama kali make mulmed dan itu beneran tanggal 29 mei. Terniat.-

#83 on fanfiction :')



Edited: 9 November 2017

fansign | myg Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang