fourteen : nembak

423 48 11
                                    

"Saya nggak terlalu mentingin tipe kayak orang kebanyakan. Tapi jujur, saya suka orang yang serius sama setia. Saya nggak terlalu mentingin muka sih. Buat apa cakep, kalau nggak bisa setia? Buat apa cakep, kalau nggak bisa serius sama saya?"

"Tapi sekarang saya nggak mau pacaran dulu. Saya mau namatin kuliah sampai S3, terus kerja di perusahaan multinasional. Habis itu saya nikah."

Kata-kata Zayn semalam terus terngiang-ngiang bagai kaset rusak di kepala Liam. Ada dua fakta yang membuatnya patah semangat:

1. Zayn suka sama cowok yang serius dan setia. Tapi kalo diinget-inget, dari sederet mantan pacar Liam, nggak ada yang pacarannya lama. Itu berarti, Liam masih nggak bisa serius sama anak orang.

2. Zayn nggak mau pacaran dulu. Sempak, kan?

Bonus: Zayn serius mau namatin kuliah sampai S3, jurusan Fisika Nuklir, habis itu kerja di perusahaan multinasional ternama. Nah Liam? Kuliah S1 aja dia hampir nyerah, skripsi nggak kelar-kelar. Revisi mulu. Nggak pernah lulus sidang.

Liam jadi serba salah.

"What's wrong with ya, man? Are you sad? Are you mad at me? Tell me, what is my fault? Hey, are you okay? We're friends, right?" cerocos Troye Sivan, si Bule Australia yang mulutnya nggak bisa berhenti ngomong kek ibu-ibu penggosip.

"Bisa gak sih diem dulu? Liam jadi susah ngomong kan?" tegur Connor Franta, "guru les" bahasa Indonesia Troye selama lima bulan terakhir.

"Tapi kan itu Liam sedih," kata Troye dengan logat khas Australia.

"Gue gak sedih, Bule. Gue gak papa, berhenti nyerocos ya," Liam mencoba untuk tidak emosi. "Gue cuma pusing doang kok. Ngedengerin orang ceramah soal Matematika apa gak capek? Gue ngantuk, gue mau pulang."

Tak mau mendengar ocehan Troye, lagi, Liam menyambar tas dan berjalan keluar kelas. Koridor tak biasanya sesepi. Tidak ada celotehan nyaring cewek-cewek yang biasa mejeng di depan loker. Tidak ada keramaian seperti biasanya. Sepi. Kosong. Tidak ada orang sama sekali.

Seolah tak percaya, Liam menatap arloji hitamnya. Pukul 10.17. Pantesan sepi. Sesampainya di rumah, dia segera mengeluarkan ponsel dan membuka aplikasi BBM.

Liaam: Woy
Liaam: Louis
Liaam: Eh monyet lo bales napa
Liaam: Louisssssss
Liaam: Dasar loooooooo
Liaam: Louisssssss
Liaam: Eh bales napa
Liaam: LOUIS WILLIAM MONYET TOMLINSON BALES NAPA
Liaam: Ck lo gitu
Liaam: Lo sakit?
Liaam: Lo sakit?
Liaam: Lo sakit?
Liaam: Lo sakit?
Liaam: Lo sakit?
Liaam: Lo sakit?

LouisWT: Kurang banyak mas spamnya
LouisWT: Gue gak sakit

Liaam: Lo lg ngapain?

LouisWT:

Liaam: Lo nyari mati sama gue
Liaam: GUE JIJIK LIAT AYAM GEBLEK!
Liaam: IH LOUIS MAH HAPUS POTONYA GUE GAK KUAT MAU MUTAH SUNPAH
Liaam: *sumpah

LouisWT: Nikmatnya
LouisWT: Surga dunia. Tarek dulu mang

Liaam: SUNPAH LO GAK TAU APA GUE ALERHI AYAM SUMPAH NYET GUE BAKAL BUNUJ LO DI KANPUS SUNPAG

LouisWT: Typonya cukkk
LouisWT: Betebaran
LouisWT: Makan dulu beb 😘

Liaam: Jijik lo sumpah

LouisWT: Dah beb 😉. Mau makan doeloeh 😘

Liaam: Gue bilangin ke Eleanor kalo elo selingkuh sama gue ya

LouisWT: BANGSAT LO DOAIN GUE MATI HAH? LO MAU NGANGKUT MAYAT GUE AMPE KUBURAN? HAH? LO MAU?

Liaam: Wkwkwkwkwk
Liaam: Lou
Liaam: Caranya biar gebetan kita percaya sama kita itu gmn sih?

LouisWT: Lo kok kayaknya udah serius bat ma dia?

Liaam: Gue sayang banget sama dia, Lou

LouisWT: Halah, lo juga bilang begitu ma sepupu gue
LouisWT: Antara Zayn atau Zoe gw gak bisa nentuin
LouisWT: Gue juga gak tau lagi nanggepin lo kek gmn

Liaam: Plis Lou gw bener2 sayang ma dia

LouisWT: Ya kudu usaha su

Liaam: Gmn?

LouisWT: Nembak langsung

Sekarang Liam harus memilih satu di antara dua opsi berikut ini: melupakan Zayn dan kembali ke pelukan Zoe, atau melupakan Zoe dan berlari ke pelukan Zayn.

===

Nih, aku kasih bonus. Mumpung belum terlalu benci ma Liam.

 Mumpung belum terlalu benci ma Liam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Angel Without Wings //ziam\\Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang