Janji

106 24 0
                                    

Justin selalu bisa membuat hati Selena merasa bahagia.Justin selalu saja membuat Selena merasa menjadi wanita teristimewa dan paling beruntung di dunia ini.
'Selena maukah kamu ikut denganku nanti siang?' ucap Justin saat mereka sedang berangkat kuliah.
'Mau,ikut kemana?' tanya Selena.
'Ke makam papiku'
'Tentu saja aku mau Justin' jawab Selena sambil tersenyum.

Setelah tiba di kampus,Justin mengantar Selena sampai ke kelas,itu sudah menjadi rutinitas Justin saat ini.

'Siang nanti tunggu aku di parkiran ya'
'Iya justin' Selena tersenyum kepada Justin.Justin lalu pergi meninggalkannya.

'Hello Selena' Gigi menyapa Selena yang ingin duduk.
'Hey Gigi.Mana Taylor?'
'Tidak tau.Belum sampe mungkin' jawab Gigi yang ingin memakai lipstick.
'Kamu ini.Kenapa enggak pakai lipstick dirumah si?' tanya Selena sambil memandang Gigi.
'Aku lebih suka memakainya disekolah,biar semua orang tau' jawab Gigi sambil bercermin.
'Pakai dirumah juga semua orang tau,kamu kan tebal sekali kalo memakai lipstick hahaha' Selena tertawa karena ucapannya sendiri.
'Hey kamu Selena,kamu fikir aku ini seorang tante atau apa?' Gigi mendorong Selena pelan.
'Aku hanya bercanda.Gigi aku mau nanya sama kamu.Kamu kan SMP sampai SMA bareng dengan Justin,kamu pasti tau tentangnya,walaupun sedikit' ucap Selena memandang Gigi.
'Lalu apa yang ingin kau tanyakan?'
'Kapan papinya Justin meninggal?'
'Oh itu.Papinya meninggal pas dia kelas 2 SMA,ayahnya menderita leukumia,jadi katanya ayahnya itu menyembuyikan penyakitnya dari anak dan istrinya,setelah penyakitnya parah sekali Justin dan mommynya baru mengetahui penyakit papinya' Gigi menjawab pertanyaan Selena.
'Oh begitu.Kalo kamu kenal Sophie?'
'Sophie?siapa dia?' Gigi mengerutkan keningnya.
'Hm abaikan saja Gigi' Selena merubah posisi duduknya karena dosennya sudah masuk ke kelas untuk mengajar.

Selena mengikuti mata kuliah dengan baik dikelasnya.Berbeda dengan Justin.Justin justru pergi ke belakang sekolah yang tidak ada orang.
'Pi,aku rindu.Sophia dan mommy membutuhkanmu pi,begitu juga aku.Kami rindu papi.Seandainya kami tau tentang penyakit papi,mungkin papi masih ada saat ini' Justin mulai berlinang air mata,lalu menutupi wajahnya sendiri.
'Hey Justin.Jangan menangis' Seorang wanita menepuk pundak Justin.
'Jenna?' Justin memandang wanita yang dia sebut Jenna itu dengan pandangan aneh.
Jenna adalah wanita yang menyukai Justin dari lama,tetapi Justin tidak suka padanya.Jenna selalu berusaha mendekati Justin,dan Justin menanggapinya hanya sebagai teman.Tetapi Jenna meminta lebih.Dia ingin Justin menjadi kekasihnya,dia tidak suka jika ada wanita lain yang mendekati Justin,kecuali dirinya.
'Untuk apa kamu kesini?'
'Aku melihatmu saat kamu masuk kelas dengan muka yang terlihat lesu dan aku berfikir bahwa kamu sedang punya banyak fikiran.Ternyata benar.Kamu keluar dari kelas dan aku mencarimu.Ternyata kamu disini.Kenapa kamu Justin?' Jenna memandang Justin.
'Tidak'
'Kamu tidak pandai berbohong.Aku melihatmu menangis barusan' Jenna mulai mencoba menggengam tangan Justin.Tetapi Justin sudah lebih dulu menepisnya.
'Ku mohon kamu pergi dari sini Jenna' Justin berbicara tanpa memandang Jenna.
'Aku ingin disini,temani kamu'
'Aku mau sendiri.Jangan biarkan aku marah saat ini'
'Kemana Selena kekasihmu?kemana dia saat kamu seperti ini?apa dia tau?apa dia ingin menemanimu?kemana dia Justin?kamu mencintai wanita seperti dia?wanita yang tidak ada disampingmu saat kamu menangis' Jenna berbicara dengan nada yang cukup keras.
'Jangan ngaco kamu Jenna' Justin mulai memandang Jenna dengan tatapan ingin marah.
'Kenapa kamu lebih milih dia yang gabisa ada disamping kamu saat kamu seperti ini Justin?Kenapa kamu gapilih aku?aku yang selalu ingin tau keadaanmu,aku yang sekarang ada didekatmu.Kenapa harus Selena?Kenapa bukan aku?Kenapa Justin?Kenapa?' Suara Jenna terdengar ingin menangis.
'Jangan ikut campurkan Selena.Aku yang tidak ingin melihat dia sedih karena aku sedih.Kamu tidak usah ikut campur dengan apa yang aku pilih saat ini' Justin lalu pergi meninggalkan Jenna.

'Selena,aku membutuhkanmu sekarang'
'Ada apa Justin?'
'Kita pergi sekarang aja.Mau?'
'Iya mau.Aku izin dulu'
Itulah isi pesan singkat Justin dengan Selena.Selena pun langsung meminta izin dengan alasan ada urusan dengan Justin,dan dibolehkan.

'Justin.Ayo kita pergi sekarang' Ucap Selena saat sudah berada didalam mobil Justin.
'Kamu izin mata kuliah,gapapa?' tanya Justin.
'Gapapa Justin.Tadi santai kok' jawab Selena sambil tersenyum.
'Oke baiklah' Justin ikut tersenyum sambil menjalankan mobilnya.

Sampai dipemakaman umum,Justin langsung menggandeng Selena dan membawanya ke makan papinya.

'Ini makam papiku,Selena' Selena jongkok dan mengelus batu nisan papinya Justin.
'Pi,aku,Sophia,dan mommy rindu papi.Kami semua membutuhkanmu,terutama Sophia.Dia masih berharap papi akan ada didunia ini' Justin menangis sambil mengelus batu nisan papinya.
'Justin.Papi kamu sudah bahagia disana.Dia sudah sembuh.Papi kamu melihat kalian semua dari jauh.Papi juga merindukan kalian,rindu sekali.Tetapi yang papi harapkan saat ini hanyalah doa dari keluarganya.Doakan papi setiap saat Justin,jika kamu rindu,doakan saja.Dengan cara itu papi akan senang' Selena mengelus rambut Justin dan ikut menangis.
'Iya Selena.Papi,aku mencintai seorang wanita selain mommy dan Sophia.Wanita itu bernama Selena,dia yang menemaniku untuk menemuimu saat ini.Aku yakin papi bisa melihat kami saat ini' suara Justin terdengar serak.Selena terus mengelus rambut Justin.
'Aku bahagia pi jika papi bisa berbicara dengan Selena.Aku ingin papi ikut merasakan kebahagiaan yang aku rasakan saat ini.Kebahagiaan karena aku dapat memiliki Selena'
'Papi sudah ikut bahagia sejak kamu merasa bahagia' ucap Selena.
'Pi,lain waktu aku akan datang lagi menjenguk papi.Aku pulang dulu' Justin mencium batu nisan papinya.
'Ayo Selena' Justin bangkit dari duduknya.Selena pun ikut bangkit,Selena memandang makam papinya Justin sambil tersenyum.Dalam hatinya dia berkata 'aku akan menjaga Justin,papi'

'Justin,kumohon kamu jangan nangis' pinta Selena saat sudah berada dimobil.
'Iya Selena.Aku sudah tenang karena dapat menemui papi' Justin tersenyum sambil mengelus rambut Selena.
'Doakan setiap waktu.Agar papi senang'
'Iya Selena.Terimakasih.Aku bahagia karena dapat memilikimu.Aku tidak ingin kamu pergi.Aku ingin kamu yang terus temani aku saat aku seperti ini,saat aku senang,saat aku terpuruk.Aku hanya ingin tiga wanita,yaitu mommy,sophia,dan kamu.Aku mohon kamu jangan pergi Selena.Aku sungguh mencintaimu.Maukah kamu berjanji tidak akan meninggalkanku?' Justin mencium kening Selena.
'Iya Justin,kau tidak perlu meminta,aku tidak akan pergi Justin.Aku berjanji.Aku mencintaimu.Jangan pernah berfikir aku akan meninggalkanmu.

CAUSE LOVE IS NEVER DIE (JUSTIN BIEBER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang