"Sophia.Kamu anak baik nak,nurutlah kepada mommy dan kakak-kakakmu.Jangan kamu buat mereka susah.Jangan kamu mempersulit keadaan mereka.Papi disini sudah tenang nak.Kamu tidak perlu khawatir.Jangan pikirin papi.Papi sayang kamu,sangat.Sembuh ya nak.Papi bahagia jika kamu sembuh."
"Papi,emmm,papi,papi." sebut Sophia.Matanya masih tertutup.Tetapi dia sudah tidak tidur.Hanya saja dia masih menutup matanya.
"Sophia? Kamu sudah bangun,nak?"
Mata Sophia terbuka.
"Kak Justin,Mommy,kak Selena." ucap Sophia saat sudah membuka matanya.
"Iya sayang." ucap mommynya Justin.
"Aku ingin pulang." ucap Sophia tiba-tiba.
"Kenapa gitu? Kamu kan tinggal disini sementara sayang." ucap mommynya dengan kaget.
"Aku sudah sembuh mommy.Aku engga depresi lagi." ucap Sophia.
"Kamu harus tinggal disini dulu,Sophia." ucap Justin.
"Aku sudah sembuh kak.Aku serius." ucap Sophia.
"Benarkah? Bagaimana kamu tau kalo kamu sudah sembuh,Sophia?" tanya mommynya.
"Papa datangi aku,dia bilang aku harus sembuh.Dia bilang aku gaboleh merepotkan kalian." Jelas Sophia.
"Mommy takut suatu saat kamu sakit lagi,sayang.Disini dulu ya? Gapapa kan? Untuk beberapa bulan saja." ucap mommynya.
"Mommy,aku sudah sembuh.Mommy harus percaya sama aku.Aku sudah sembuh." ucap Sophia.
"Gabisa Sophia.Kamu harus tetap disini." ucap Justin kekeh.
"Kalian kenapa jahat banget sama aku?" ucap Sophia dengan nada keras.
"Mommy mau kamu sembuh,sayang." ucap mommynya.
"Aku sudah sembuh.Harus aku bilang berapa kali? Aku sudah sembuh.Aku mau pulang.Aku sudah sembuh." ucap Sophia dengan menekan kata-katanya.
Tidak ada yang menjawab ucapan Sophia.
"Kalian gamau aku pulang? Aku bisa pulang sendiri kalo kalian gamau aku pulang." ucap Sophia lalu mengambil tasnya.
"Iya sayang iya.Kita pulang ya,kamu gausah beres-beres.Biar mommy saja.Mommy percaya kamu sudah sembuh." ucap mommynya yang akhirnya mengikuti kemauan Sophia."Kak Selena.Kamu sangat mencintai Justin ya?" tanya Sophia kepada Selena.
Sophia sudah ada dirumah.Mommynya memilih untuk mencoba membiarkan Sophia tinggal dirumah.Ingin tau apakah Sophia benar sudah sembuh atau tidak.
"Tentu saja.Untuk apa aku bersama dengan dia jika aku tidak mencintainya?" jawab Selena lalu tersenyum.
"Aku juga pernah mencintai seseorang." ucap Sophia.
"Benarkah?siapa dia?coba ceritakan padaku Sophia." ucap Selena dengan lembut.
"Waktu aku SMA,sebelum papi meninggal.Masa sekolahku sangat indah.Aku mempunyai banyak teman.Aku gaul,cantik,dan ceria.Banyak laki-laki yang menyukaiku Selena.Tetapi aku hanya mencintai satu laki-laki diantara mereka.
Dia berbeda dari laki-laki lain,kak.Saat sebagian laki-laki mencoba merebut hatiku,tetapi aku lebih memilih dia.Dia tau itu,tetapi dia acuh.Entah apa yang membuat dia tidak suka kepadaku." jelas Sophia.Selena dengan serius mendengarkan ceritanya.Selena senang,Sophia menjadi terbuka kepadanya.
"Lalu apalagi?" tanya Selena.Selena meminta Sophia melanjutkan ceritanya.
"Lalu ya gitu.Aku berkali-kali mencoba mendekati dia.Tetapi nihil.Tidak ada hasilnya.Dia tetap acuh." ucap Sophia.
"Sophia,cinta tidak bisa dipaksakan.Mau secantik dan segaul apapun orang,jika orang yang disukainya tidak menyukainya balik,semua tidak bisa dipaksa." jelas Selena.
"Iya aku tau,Selena.Saat papi meninggal,aku kehilangan semuanya.Aku kehilangan teman-temanku.Juga wajah ceriaku.Teman-teman yang biasanya ada disaat kita semua hangout,tiba-tiba entah kemana saat aku sedang depresi.Untuk menemani aku saja tidak." ucap Sophia sambil menunduk.Dia terlihat sedih.Dia terlihat sudah sembuh.
"Teman belum tentu ada disaat kita lagi dalam keadaan apapun.Tetapi keluargamu adalah orang pertama yang menghampirimu disaat kamu sedih.Sekarang kamu bangkit,mulai hidupmu dari awal,kembali ceria,berdandanlah agar terlihat cantik,dan jadilah diri sendiri,Sophia." ucap Selena menyemangati.
"Itu semua tidak bakal membuat teman-temanku balik lagi." sedih Sophia.
"Kalo sudah seperti ini,tandanya dia bukan temanmu.Kamu harus menjadi orang baik,dengan seperti itu,banyak orang yang bersimpati dan menghargaimu."
"Terimakasih Selena,aku ikuti saranmu." ucap Sophia lalu tersenyum.
"Kenapa kamu ingin mengikuti saranku?" tanya Selena.
"Karena saranmu benar.Kamu memang kakak ipar ku yang baik." ucap Sophia lalu memeluk Selena.Selena mengelus ngelus punggung Sophia yang memeluknya.
"Eh kalian lagi ngapain? Romantis banget." sapa Justin yang tiba-tiba datang.
"Lagi berpelukan." ucap Sophia sambil menyegir.
"Wah aku juga mau memeluk Selena." ucap Justin yang langsung mencoba memeluk Selena.
"Eh jangan,Justin.Ada Sophia." tolak Selena sambil tertawa.
"Wah berarti kalo tidak ada aku kalian suka berperlukan ya." goda Sophia.
"Tentu.Itu kegemaran kami.Ya kan Selena?" ucap Justin konyol.
"Engga itu bohong.Jangan dengerin Justin,Sophia." bohong Selena.
"Selena itu pemalu,mana mungkin dia bakal mengakuinya.Percaya sama kakakmu ini,Sophia." ucap Justin dengan diiringi tawanya.
"Hahaha.Mana mungkin kalian engga suka berpelukan." ucap Sophia.
"Aku mengalah,daripada aku diserang." ucap Selena.
"Hahahaha.""Tante,aku boleh minta sesuatu?" tanya Selena saat sedang berdua dengan Mommynya Justin.
"Apa nak?"
"Tolong tante jangan tanyakan kepada Sophia,kalo dia sudah sembuh atau belum.Selena rasa dia sudah sembuh." ucap Selena.
"Kenapa kamu bisa mengganggap dia sudah sembuh?" tanya mommynya Justin.
"Dia sudah mau bercerita,dan dia sudah tidak terlihat seperti saat dia sedang dirumah sakit.Aku ngerasain itu,Tante.Dia menceritakan waktu dia masih ceria,saat papinya Justin meninggal,dan dia pun cerita saat teman-temannya meninggalkannya saat dia depresi.Jadi aku mohon sama tante,saat Sophia bercerita,tante harus menanggapinya sebaik mungkin,buat dia menjadi Sophia yang ceria seperti dulu.Aku yakin dia pasti mempunyai keinginan menjadi dirinya yang seperti dulu,tapi dia kesulitan saat tidak ada yang membantunya.Karena dia baru saja mengalami yang namanya benar-benar down." jelas Selena.
"Selena.." lirih mommynya Justin.Terlihat air mata yang ditahan olehnya agar tidak jatuh.
"Iya tante?" sahut Selena.Mommynya Justin tidak menjawab,tetapi dia langsung memeluk Selena.
"Tante jangan menangis.."
"Tante senang ada yang peduli dengan Sophia selain tante dan Justin.Kamu anak baik nak,kamu mau menjenguk Sophia saat dia masih dirumah sakit,kamu tidak malu jika pacarmu mempunya pacar yang mengalami gangguan mental,kamu ikut mengantar Sophia saat dia ingin pulang,dan kamu menanggapi ceritanya tanpa berfikir bahwa yang diceritakan Sophia hanya karangan belaka.Kamu anak baik nak,beruntung Justin mendapatkanmu."
Hati Selena ter-iris mendengarnya.
"Tante..."
"Iya sayang.."
"Jangan seperti itu,jangan membuat aku merasa menjadi orang yang sudah baik." ucap Selena.Air matanya akhirnya ikut jatuh.
"Kamu memang baik,tidak usah takut."
"Yasudah tante jangan menangis.Semua sudah bahagia.Justin tidak jadi menikah,dan Sophia sudah sembuh.Tante harus bahagia." ucap Selena."Selena,bangun,Selena kamu kenapa,Selenaaaa." Justin menggoyangkan tubuh Selena.
"Bawa Selena kerumah sakit,Nak.Ayo cepat cepat." ucap mommynya Justin.
"Aku ikut." ucap Sophia.
Saat Selena ingin diantar pulang oleh Justin,tiba-tiba dia pingsan dan membuat keluar Justin panik saat ini."Anda saudaranya?" tanya dokter kepada Justin.
"Oh bukan.Saya pacarnya.Selena sudah sadar?" tanya Justin.
"Tolong hubungi keluarganya sekarang ya.Belum dia belum sadar,tubuhnya kelihatan lemas sekali.Dia harus diperiksa dengan serius." ucap dokter.
"Saya sudah hubungi keluarganya,Dok.Tolong usahakan ketahui apa penyakitnya,Dok." ucap Justin.
"Baiklah saya akan usaha."
Tidak lama Mommy dan Papinya Selena datang.
"Dok bagaimana keadaan anak saya?" tanya mommynya Selena.
"Tubuhnya masih kelihatan sangat lemah.Dia perlu diperiksa lebih lanjut.Saya permisi."
"Justin kenapa bisa seperti ini?" tanya mommynya Selena.
"Selena tiba-tiba pingsan saat aku ingin mengantarnya.Tidak ada tanda-tanda sakit sebelumnya." jawab Justin.
"Yaampun Selenaa."
"Maaf,orang tua Selena dipanggil oleh dokter." ucap seorang suster.
"Kita harus kemana?" tanya papinya Selena.
"Ayo ikut saya."
Suster itu membawa kedua orang tuanya Selena keruang dokter.
"Kalian orang tuanya Selena?" Dokter memastikan saat orang tuanya Selena sudah didalam ruangan.
"Benar,dok." sahut keduanya.
"Begini,apa sebelumnya Selena pernah mengalami pingsan secara tiba-tiba seperti ini?" tanya dokter itu.
"Belum pernah dok,memangnya kenapa?" mommynya Selena bertanya balik.
"Selena menderita radang otak sekunder,karena infeksi sudah menyebar dan menembus masuk ke dalam otak."
"Mengapa bisa dok? Selama ini Selena terlihat baik-baik saja."
"Karena sistem kekebalan tubuh Selena sebenarnya kurang.Sistem kekebalan tubuh akan melawan agar tidak terjadi penyakit.Karena kekebalan tubuh Selena kurang,dia tidak dapat melawannya dan virus yang menyebabkan infeksi itu sudah menyebar ke otak."
"Yaampun selenaa,kenapa penyakitmu mengerikan sekali." tangis maminya Selena.
"Apakah Selena akan sembuh dok?" tanya papinya Selena.
"Kemungkinan sembuh dari penyakit radang otak itu kecil,pak.Tapi saya akan usahakan yang saya bisa untuk menyembuhkan Selena."
"Saya mohon sembuhkan Selena,dok." ucap maminya Selena dengan terisak-isak.
"Ibu dan bapak berdoa saja untuk kesembuhan Selena.Doa kalian lah yang Selena butuhkan."Orang tua Selena dan keluarga Justin sudah berada diruangan Selena dirawat.Selena sudah sadar setelah 2 jam pingsan.
"Apa yang kamu rasakan Selena?" tanya mommynya Selena.
"Kepalaku masih sangat pusing,mi."
"Kamu jangan terlalu banyak gerak,jangan memikirkan sesuatu.Kamu harus banyak makan biar kamu cepat sembuh,sayang.Dan jangan lupa semangat." ucap mommynya.
"Semangat untuk apa mi?" tanya Selena.
"Hm,semangat agar kamu bisa sembuh,sayang." ucap mommynya Selena.Dia merasa salah mengucapkan kalimat itu disaat Selena tidak tau apa penyakitnya.
"Aku gampang sembuhnya kok mi,kan aku cuma pingsan aja,terus juga paling aku sakit biasa aja." ucap Selena.
"Iya sayang."
"Selena aku pulang dulu ya,kamu sudah membaik kan?" pamit Justin.
"Iya Justin aku sudah membaik kok.Kamu hati-hati kalo ingin pulang."
"Kamu jangan lupa minum obatnya,banyakin istirahat,jangan mikirin sesuatu dulu,yang kamu harus pikirin itu kamu harus cepat sembuh." ucap Justin.
"Cepat sehat ya nak,jangan tinggalin makan." ucap mommynya Justin.
"Cepat sembuh,kak." ucap Sophia.
"Iya makasih ya.Aku akan cepat sembuh karena mengingat sebegitu perhatiannya kalian." ucap Selena sambil tersenyum bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAUSE LOVE IS NEVER DIE (JUSTIN BIEBER)
RomanceBagaimana jadinya jika dua orang yang saling bermusuhan menjadi terjebak dalam satu cinta? Saling mencintai dan menjalin hubungan tetapi bukanlah sebagai musuh,melainkan sebagai sepasang kekasih. Lalu menjadi sepasang suami istri dan salah satu dar...