Saya tidak tahu kapan rasa ini hadir untuk kamu. Saya juga tidak mengerti bagaimana rasa ini bisa tumbuh subur untuk kamu. Padahal, saya sendiri sudah tahu jika kamu telah terikat dengan perempuan lain.
Saya pikir, saya tidak akan memiliki rasa kepada kamu karena kita telah menghabiskan banyak waktu bersama namun tak terpecik rasa.Namun, saya kini hanya bisa pasrah ketika tempo hari saya bertemu dengan kamu. Saya bukan perempuan bodoh yang tak mengerti rasa. Saya paham benar dengan apa yang saya rasakan.
Sebuah kebahagiaan meletup-letup ketika kamu berada dijangkauan netra saya. Iya, saya mencintai kamu saat status kamu telah menjadi milik orang.
Sebut saja saya perempuan bodoh karena saya telah menjatuhkan hati saya kepada kamu. Disaat saya tahu jika saya akan beresiko lebih tersakiti daripada terbahagiakan dengan rasa yang saya perjuangkan.
Tidak. Saya tidak berharap kamu akan mengakhiri hubungan kamu dengan perempuanmu. Justru, saya mendoakan agar Tuhan melanggengkan kalian.
Tentang rasa yang melekat kepada saya, biarkan hanya saya dan Tuhan yang tahu. Saya sudah mengatakan jika saya perempuan bodoh. Saya paham dengan apa yang saya lakukan dan saya pilih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken Heart
PuisiHalo! Jika kamu mengira bahwa ini adalah sebuah cerita, jawabannya adalah bukan. Saya tidak tahu ini apa, tetapi jika kamu ingin, kamu boleh membacanya. Lalu, jika ada yang tidak tepat dengan isi hati dan kemauanmu, maka tinggalkanlah koreksi dan ke...