Kau ingat bagaimana persahabatan kita dulu?
Sangat manis dan sangat membahagiakan
Ya,
aku merasa bersahabat denganmu sangat nyaman
serta terlindungi.Kau
seperti sosok malaikat yang selalu berada disekitarku,
untuk melindungiku
dan
menjagaku.Aku bahagia
tawa kita yang pernah tercipta
masih terekam jelas
dalam putaran film pada otakku,
tawa yang lepas,
yang tanpa beban
serta
tawa yang selalu membuatku rindu
akan hal bahagia yang kita miliki, dulu.Lalu,
elegi-elegi yang pernah kita lalui
bagaikan penguat antara kau dan daku
agar selalu bersama.Saat kau jatuh,
aku akan selalu berada disisimu
walau hanya sebatas memberi genggaman kecil sebagai penyembuh lara untuk dirimu
dan kemudian,
disaat aku tengah diposisi
terendah dalam hidupku,
kaupun rela memberikan pundakmu untuk sandaranku,
untuk keluh kesah yang membuatku gila.Percayalah,
kau sangat berarti dalam sejarah hidupku.Lalu apakah kau tahu,
bagaimana kisah kita dahulu?Daku pikir layaknya permen kapas.
Sangat rentan
dan sangat mudah hancur.Disaat dua hati yang bersatu
dari sebuah hubungan persahabatan yang tercipta,
lalu
menuju tahap yang lebih dalam.Daku akui,
itu sangat sulit.Terlebih kau dan aku berbeda.
Namun,
perbedaan bukanlah
penghalang bagi kita untuk merajut bahagia.Aku menerima apapun yang kau miliki, tanpa menuntut.
Dan tahukah kau
tentang bunga Dandelion?Kita layaknya bunga itu, bukan?
Hubungan kita sangat indah,
seindah bunga Dandelion
yang sedang menari
bersama semilir angin yang menyejukkan.Namun,
ketika semilir angin yang menyejukkan itu
menjelma menjadi angin-angin
nakal yang hadir dengan sentakan yang lebih kuat,Dandelion yang indah itu; hancur,
seperti hubungan kita.Hubungan yang kita bangun
dari dinginnya sikap kita,
lalu menghangat
karena cipratan saling membutuhkan
seketika hancur oleh masalah
yang aku sendiripun tak pernah memahaminya.Aku tak menyalahkanmu, sungguh!
Kau pergi
disaat aku tengah terikat oleh cintamu.Tanpa kata,
tanpa suara
serta
tanpa penjelas.Aku
bagaikan Dandelion yang terkena hempasan keras angin tersebut.Yang polos tanpa mahkota putih
yang selalu mengelilinginya.Yang hancur
karena kau tinggalkan begitu saja.Aku tak pernah menyalahkanmu,
ini takdir.Namun,
aku merindukanmu sebagai malaikat untukku
dan
sebagai Dandelion untuk hubungan kita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken Heart
PoesíaHalo! Jika kamu mengira bahwa ini adalah sebuah cerita, jawabannya adalah bukan. Saya tidak tahu ini apa, tetapi jika kamu ingin, kamu boleh membacanya. Lalu, jika ada yang tidak tepat dengan isi hati dan kemauanmu, maka tinggalkanlah koreksi dan ke...