Kali ini saya menyerah
Saya mengaku kalah dengan
kata pengharapan.Kalah saya,
bukan kalah biasaKalah telak yang saya sendiri bingung
harus menanggapinya yang seperti apa.Bukan satu atau dua kali saya
menggantungkan harapan,
namun berkali-kali.Saya sadar,
ketika saya menggantungkan sebuah harapan,
maka ada resiko harus saya tanggung.Dan lagi, saya tertipu oleh harapan
yang saya gantungkan.Saya tak mendapat manis dari
harapan-harapan itu.
Pahit yang menjalar seakan biasa bagi saya.
Saya sudah kerap kali merasakan begitu pahitnya
akan hasil kosong pengharapan.Kecewa yang mengepul
menjadi satu disudut hati.Air mata yang menumpuk pada netra saya.
Dan rasa ingin menangis yang teramat besar.
Tetapi saya konsekuen
Harusnya saya biasa saja
dengan hasil hampa harapan-harapan itu.Namun nyatanya,
saya selalu kalah
oleh perih yang menyusup dihati.Seperti itu selalu,
dan saya kini merasa cukup.
Saya akan berhenti
menggantungkan harapan kesiapapun.Karena untuk baik-baik saja demi nihilnya hasil harapan,
bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken Heart
PoésieHalo! Jika kamu mengira bahwa ini adalah sebuah cerita, jawabannya adalah bukan. Saya tidak tahu ini apa, tetapi jika kamu ingin, kamu boleh membacanya. Lalu, jika ada yang tidak tepat dengan isi hati dan kemauanmu, maka tinggalkanlah koreksi dan ke...