Pagi yang hangat membuat Aila Nijiro bersemangat untuk memulai hari barunya sebagai siswa SMU
"Semoga hari ini adalah awal dari mimpiku"
Ia berjalan dengan pasti menuju keluar pintu kamarnya dan menuju kamar mandi
"Seperti biasa, rumah ini selalu sepi semenjak kematian Ibu" ucapnya sambil menempelkan kedua telapak tangannya memanjatkan do'a untuk ibunya
Dengan sedikit senyuman ia menghela nafas panjang dan pergi mandi
***
Tak lama berselang ia membuka pintu kamar mandi dengan wajah segar
Tetapi saat itu pun perutnya berbunyi keras menandakan ia mulai membutuhkan makanan masuk dalam perutnya. Akan tetapi jam dinding besar di ruang makannya menunjukkan waktunya sudah semakin sempit.
Ia tidak beranjak untuk sarapan, melainkan ia buru-buru mengenakan seragam barunya dengan rok pendek yang rapi serta kaos kaki panjang selutut ia kenakan"Oh God, aku tak boleh terlambat hari ini" Gerutunya sambil berlari kecil menuju lemari es, mengambil sepotong roti dan melahapnya dengan pasti
Aila mengunyah rotinya dan duduk di depan pintu keluar untuk mengenakan sepatu hitam berpita mungil di ujungnya.
"Ibu, do'akan aku untuk hari ini dan seterusnya" ucapnya sambil memejamkan mata dan melangkah pasti keluar dari rumahnya
***
Jalanan cerah yang di kelilingi oleh bunga sakura yang bermekaran menambah pesona hati setiap orang yang melewati. begitu juga Aila, ia terus berjalan dengan melirik setiap pohon sakura yang ia lewati. Tanpa di sadar Aila telah berada di depan gerbang SMU barunya, hatinya yang setadi pagi membara, kini sedikit ragu untuk melangkah
"Aku takut semua tidak berjalan lancar"
Saat ia akan membulatkan tekad untuk melangkah, tiba-tiba ada sesuatu yang menabraknya dari belakang dengan cukup keras
"Oh,maafkan aku nona, aku sedang terburu-buru agar tidak terlambat" ucap pria itu pada Aila dan mengulurkan tangan padanya
"Hmmm, aku tidak apa-apa"
Tanpa sepatah kata, Aila menghela nafas dan merapikan roknya. Matanya terlihat kaget saat ia melihat bahwa pria yang menabraknya mengenakan seragam yang sama dengannya.
Pria itu menunggu jawaban dan jabatan tangan dari Aila, tapi Aila hanya membungkukkan badannya dan pergi meninggalkan pria itu tanpa sepatah katapun
***
Aila terus berjalan di dalam halaman sekolah melihat-lihat sekitarnya hingga ia bertemu seorang wanita yang sepertinya lebih tua darinya mengenakan seragam yang sama mengarahkan Aila menuju aula SMU
"Hay nona? Apakah nona siswi baru di sekolah ini?"
"Ahh,umm,iya saya siswi baru" Jawab Aila dengan ragu dan suara rendah
"Kalo begitu ayo ikuti saya menuju aula utama, akan ada upacara peresmian murid baru"
Dengan penuh senyuman dan keramahan wanita itu mengantarkan Aila ke dalam aula utama.
Tubuh Aila terdiam kagum melihat betapa besar dan penuh sakali aula itu. Ia melihat seluruh ruangan aula penuh oleh semua orang yang berseragam sama dengannya, tidak ada satu orangpun yang Aila kenal karena Aila berasal dari sekolah yang jauh.(Tiing toong tiing toong)
Suara bel yang merdu membuat semua siswa yang berada di dalam aula terfokus pada panggung kecil termasuk juga Aila. Tak lama dari suara bel tersebut munculah seorang berjas rapi dengan dasi merah yang sepertinya adalah orang terhormat"Selamat datang kepada ribuan murid baru. Saya kepala sekolah disini mengucapkan terimakasih atascpartisipasi anda sekalian. Saya yakin anda sekalian akan menjadi orang-orang yang sukses nantinya. Dengan ini saya meresmikan penerimaan murid baru"
Semua orang yang berada di dalam aula bertepuk tangan bergembira mereka kini menjadi murid di SMU ternama. Terkecuali Aila, ia malah tertegun diam merasa kecil akan ribuan saingannya kini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Value Word
RomanceIa, bukan bintang, bukan atlet, bukan pula aktris, tapi ia adalah value yang hanya milikku. Aku akan selalu menjadi suara dari semua kata-kata indahmu itu Hingga jiwa ini berpisah dari tubuhnya...