"Jam segini Ran belum keluar juga dari kamarnya. Apakah dia belum bangun?"
Kak Arina menggerutu sembari berjalan menuju kamar Ran.
Saat Ka Arina membuka pintu kamar Ran, sontak membuat Ran yang sedang duduk di meja belajarnya dan menggenggam ponselnya itu terkejut."Kakak!!! Apa ketuk pintu dulu jika akan masuk kamarku" Ucap Ran kaget.
Kak Arina mendekat pada Ran dan mengambil ponselnya bermaksud memeriksa apa yang sedang adiknya lakukan.
Kak Arina tertawa terbahak-bahak sambil mengacak-acak rambut adiknya itu."Hahaha, kau sudah belajar cinta huh?" Ucap Kak Arina.
Ran hanya memasang ekspresi sebal dan menjulurkan lidahnya tanda mengejek kakaknya itu.
Ran langsung berdiri, meregangkan tubuhnya, menguap dan berjalan keluar dari kamarnya di ikuti oleh kakaknya.Saat tiba di meja makan, Ran kembali menguap dan membaringkan kepalanya di atas meja makan.
Kak Arina tidak menanggapi Ran kali ini. Ia langsung menuju lemari es dan mengeluarkan sekotak sereal dan sebotol susu.
Sembari menyiapkan sarapan untuk adiknya, Kak Arina mengatakan sesuatu yang tidak di dengar oleh adiknya."Ran, hari ini kakak akan pergi ke perpustakaan untuk mencari referensi proyek baru kakak"
Saat dua mangkuk sereal menyentuh meja makan barulah Ran membuka matanya dan membetulkan duduknya.
"Kakak tadi bilang apa?" Ujar Ran sembari menggaruk kepalanya.
"Nanti siang kakak ada urusan, kau jangan kemana-mana" Jawab kakaknya sambil mulai melahap sarapannya.
Ran terus menatap Kak Arina dengan wajah bingungnya. Dan Kak Arina balik menatapnya.
"Ada apa menatapku dengan wajah aneh seperti itu?" Tanya kakaknya pada Ran.
"Kakak tidak menyuruhku mandi terlebih dulu?" Tanya Ran mengangkat sebelah alisnya.
"Hahaha... Kau kan libur, jadi kakak beri sedikit kebebasan untukmu. Ayo cepat habiskan serealnya" Ucap Kak Arina sambil terus melahap sarapannya.
***
Waktu menunjukan pukul 9 pagi. Tapi hari sudah terasa panas, tidak terdengar suara lonceng angin sedikitpun dari luar jendela kamar Kak Arina.
Ia hanya mengerjakan design proyek dalam laptopnya sambil mengipas-wajahnya dengan kipas kecil yang ia genggam.Tak sadar sudah dua jam ia mengerjakan proyeknya dan melirik jam tangan mungil di pergelangan tangan kirinya.
"Oh dear... Panas sekali hari ini. Tapi aku harus tetap pergi ke perpustakaan. Baiklah Aku berangkat" Ucap Kak Arina sambil membuka lemari bajunya.
Dengan kemeja blues biru tanpa lengan, dan celana jeans pendek. Kak Arina keluar dari dalam rumahnya.
"Ran, kakak berangkat. Kau jangan kemana-mana" Teriak Kak Arina pada Ran yang berada di dalam rumah.
Jalanan yang sepi karena hari yang panas membuat semua orang yang berlalu lalang dapat dihitung oleh Kak Arina.
***
Siang ini Aila hanya terdiam membaca sebuah novel di meja petugas hingga ia tak sadar lonceng pintu berbunyi.
"Selamat siang nyonya" Ucap seorang tamu pada Aila.
Ucapan itu membuat Aila tersadar dari kesibukan pikirannya dan merapikan duduknya serta menunjukan buku tamu yang harus diisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Value Word
RomanceIa, bukan bintang, bukan atlet, bukan pula aktris, tapi ia adalah value yang hanya milikku. Aku akan selalu menjadi suara dari semua kata-kata indahmu itu Hingga jiwa ini berpisah dari tubuhnya...