17. Rindu

412 15 0
                                    

Kutahan semua rasa sesak didada.
Semua rasa rinduku padamu membuat dada ini sesak. Begitu sesak.
Tak lagi aku bisa bersamamu, itu yang selalu membuatku merasa sesak.
Setiap tempat yang kita pernah datangi berdua membuatku tak henti melihat dan merindukanmu, sedih sekali rasanya tak lagi bisa kesini bersamamu.
Dulu kuingat kita bercanda-tawa disini,
Namun sekarang semua itu takkan lagi kembali.

Foto dan video kamu yang masih kusimpan, tak mampu untuk kuhapus.
Namun tak mampu aku melihatnya, semua itu akan membuat airmata ku jatuh karena teringat takkan ada lagi kamu.
Walau terkadang, aku yang bodoh ini, melihat berkas-berkas itu lagi menahan sesak didada.
Menahan rindu serta bahagia yang beradu.
Aku tersenyum bahagia sambil menahan perihnya mataku.
Aku bahagia karena itu pernah terjadi,
Namun aku menangis karena itu takkan lagi pernah terjadi.
Yang akhirnya tetesan kepedihan itu jatuh juga.

Aku rindu pada keramaian ditempat yang kita pernah datangi,
Semenjak aku pergi sendiri kesana,
Tempat itu menjadi sepi..
Dan menyimpan banyaknya kenangan bahagia.
Saat aku datang,
Semua tak lagi terasa sama, walau secara fisik, tempat itu tidaklah berubah.

Kupendam rasa kecewaku padamu..
Yang akhirnya meninggalkanku tanpa memperdulikan aku yang memohon tak henti agar kamu tidak pergi malam itu.
Yang mendorongku padahal dulunya begitu mencintaiku.

Rindu ini begitu membunuhku.
Sesak ini tak mampu kutahan

Sungguh aku begitu Rindu.
Walau kamu tak pernah merindukanku.

Perihku DitinggalkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang