Aku akan menunggumu dipersimpangan jalan tempat kita pertama kali bertemu.
Saat semua masih terasa indah.
Saat langit yang mendung kutatap dengan penuh senyuman.
Aku akan menunggu, duduk di bangku tua yang berdebu.
Yang pernah kamu persilahkan aku untuk duduk karena itulah satu-satunya bangku di tempat itu.
Walaupun aku tahu kamu pasti juga merasa pegal karena seharian berjalan bersamaku.
Pengorbanan kecil yang aku selalu ingat hingga kini.
Walaupun kamu telah sirna.
Aku masih sering kesini, memandangi tempat ini.
Bersandar dipohon tua tempat aku bersembunyi saat kamu ingin menangkap dan menggelitik pinggangku.
Entah kenapa aku merasa sesak saat ku pergi kesini sendiri.
Tempat ini masih sama indahnya.
Masih terasa kehadiranmu saat ku menutup mataku dan pipiku dibasahi setetes air mata.
Air mata yang dulu selalu kau seka dengan baju hitam polosmu yang tipis.
Baju hitam sederhana yang sering kau pakai namun aku sangat suka melihatmu memakai itu.
Tempat ku bersandar di bahumu dan wangi bajumu tercium dihidungku.
Tempat ini masih sama.
Hanya kita yang berbeda.
Aku dijalanku, dan kamu dijalanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihku Ditinggalkan
PoezieHigh rank #21 (05/7/19) (hanya serpihan kata-kata, entah puisi atau sajak atau apa entahlah) Untuk orang yang kehilangan. Atau yg baru putus, yang masih belom bisa move on dari kenangan apalagi mantan. Bahasa kasarnya sih cuma sekedar kata mellow ya...