(Teman-teman, chapter ini akan benar-benar jauh lebih panjang dari biasanya)
Aku bahagia kamu datang kehatiku dan menerimaku sebaik mungkin.
Padahal waktu itu, aku mengira tak akan ada apapun diantara kita.
Sehingga kedekatan kita yang spesial ini membuatku bahagia dan merasa begitu beruntung.
Hari-hari kulewati bersamamu..
Waktu terasa begitu cepat kulalui bersamamu.
Memang sih, kedekatan kita tidak terbilang cukup lama.
Setidaknya aku pernah bahagia dianggap mu lebih, daripada orang lain.
Memang aku salah,
Aku masuk saat kamu mengizinkanku masuk, padahal ada orang lain juga yang mengisi hatimu.
Aku masuk kehidupmu saat kamu menggenggam tangan orang lain, bahkan sebelum kita saling mengenal.
Tapi apa daya aku yang terlanjur mencintaimu?
Dengan bodoh dan sakit, aku memasuki hati dan hidupmu.
Berusaha mencari celah dan dengan kejam rasa ini membuatku makin mencintaimu,
dan membuatku tergerak untuk menyingkirkan posisi dia dihatimu.
Aku hanya berharap memiliki mu seutuhnya,
Tanpa ada dia yang harus ada dan juga memilikimu dengan lebih berhak, daripada aku.
Memang aku sering merasa tidak memiliki hak apapun dibandingkan dengannya.
Aku pun tahu, aku bukan siapa-siapa.
Tak seperti dia yang sudah menemani lika-liku hidup mu selama bertahun-tahun lamanya.
Tapi aku disini, masuk kehatimu dan berusaha membuatmu bahagia.
Akan menemanimu apapun keadaannya,
Aku berniat menjalani hubungan yang lebih serius dengan mu.
Namun aku tahu, kamu pasti bingung memilih antara aku dengan dirinya.
Aku memang tak ada hak untuk memaksamu memilihku,
Apalagi percaya dengan apa yang aku janjikan padamu.
Tapi aku benar-benar ingin membahagiakanmu dan menjalani hubungan yang lebih serius denganmu.
Aku pun ragu kamu akan percaya.
Tapi Terima kasih atas waktu yang kau beri, walaupun hanya sebentar.
Setidaknya aku sangat sangat bahagia kemarin,
Saat kamu menggenggamku.
Aku tahu kamu takkan lama bisa mengkhianati cintanya,
Aku tahu dia begitu berarti untukmu,
Tidak denganku.
Dengan senyuman aku merelakanmu walau pahit.
Aku relakan kamu pergi, pergi kembali padanya.
Kamu memilih dia, bukan aku.
Padahal aku juga begitu tulus mencintaimu.
Dengan berat hati, aku pergi dari sisimu.
Meninggalkanmu dan membiarkanmu bahagia bersama dia yang kamu cintai.
Terima kasih pernah mencintaiku walau hanya sementara.
Aku pun tahu rasa sayangmu jauh lebih besar kepadanya, dibandingkan kepadaku.
Mungkin aku memang tak mampu membuatmu bahagia.
Tapi aku sudah melakukan semua semampuku dan aku beri yang terbaik.
Terakhir pertemuan kita, aku kira akan tetap berlanjut dan baik-baik saja, ternyata tidak.
Terakhir pertemuan kita, aku kira itu takkan menjadi yang terakhir dimana aku bahagia bersamamu.
Terakhir pertemuan kita, seluruh kata yang kau ucapkan didepanku benar-benar menusuk hatiku yang baru saja sembuh dari sakit lalu menemukanmu dan mencintaimu.
Seluruh kata perpisahan yang kau ucap..
Seluruh kata yang kau bilang bahwa kau memilihnya, dan menginginkan hubungan gelap kita ini berakhir.
Maaf aku terlalu banyak mengutarakan perasaanku padamu,
Jujur aku sedang lemah.
Sedang berusaha beradaptasi dengan kepergianmu yang secara tiba-tiba.
Baru saja suara tawa kita terdengar begitu keras kemarin,
Tapi hari ini, kau membuatku meneteskan air mata yang membanjiri pipi ku yang biasanya selalu tersenyum.
Terima kasih pernah hadir, pernah mengizinkan aku masuk.
Maaf aku hadir diantara kalian, dua insan yang saling mencintai.
Kini aku sadar, aku bukanlah siapa-siapa bagimu.
Tak apa kamu pergi, aku tahu ini juga kesalahanku.
Aku minta maaf atas segala salahku.
Dan aku berharap suatu saat nanti, kita bertemu diwaktu yang tepat.
Karena aku, masih mencintaimu dan seluruh kenangan kita..
Semoga dia benar-benar menjagamu dengan baik,
Karena Tuhan tidak mengizinkan aku menjagamu saat ini.
Aku harap, kamu mengenangku, sebagai seseorang yang pernah begitu tulus mencintaimu, walaupun di waktu yang salah.
Dari Aku, yang kamu tinggalkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/91762099-288-k904836.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihku Ditinggalkan
PoetryHigh rank #21 (05/7/19) (hanya serpihan kata-kata, entah puisi atau sajak atau apa entahlah) Untuk orang yang kehilangan. Atau yg baru putus, yang masih belom bisa move on dari kenangan apalagi mantan. Bahasa kasarnya sih cuma sekedar kata mellow ya...