Ada hal yang selalu ingin aku tuangkan kedalam tulisan saat bayangmu tiba-tiba saja lewat dan membuat dadaku begitu sesak.
Otakku membawaku ke bayangan tentangmu sehingga membuatku menahan air mata yang terasa sulit ku tahan.
Menyadari bahwa aku yang kini tak sebahagia dulu.
Memang bisa saja aku tertawa lepas dengan teman-temanku.
Tapi tanpa kehadiranmu semua itu hambar kurasa.
Sulit memang menahan tetesan air mata yang selalu jatuh karena kamu.
Kamu yang tak pernah tahu bahwa hatiku sudah kau injak-injak dan tak kau perbaiki.
Yang tadinya utuh , berubah menjadi hancur,
Sehancur-hancurnya.Sehancur saat ku tahu, kini kau bahagia bersama yang lain.
Bukan aku.
Suara tapak kakimu waktu itu terasa begitu menyakitkan bagiku.
Tapak kaki yang kudengar terakhir kali aku melihatmu.
Ada hal yang selalu ingin kusampaikan walau mulutku selalu bungkam.
Saat bersamamu, kopi pun terasa manis.
Dan waktuku berjalan begitu cepat.
Namun kini, teh pun terasa pahit.
Walau aku sudah memberi gula entah sudah berapa sendok.
Kau seperti gula yang selalu kuingin cicipi lagi dan lagi.
Tapi hal yang manis pun tak baik jika berlebihan.
Mungkin aku hanya aku yang berlebihan kalau kita ini sudah usai.
Sejak dulu.
Dan kamu pun menerima ini dengan senang hati.
Tidak sepertiku yang merasa mati.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perihku Ditinggalkan
PoetryHigh rank #21 (05/7/19) (hanya serpihan kata-kata, entah puisi atau sajak atau apa entahlah) Untuk orang yang kehilangan. Atau yg baru putus, yang masih belom bisa move on dari kenangan apalagi mantan. Bahasa kasarnya sih cuma sekedar kata mellow ya...