Sampai juga akhirnya di Bandara ngurahrai, ibu sudah memesankan ku kamar, tapi aku belum ingin ke hotel, aku ingin berjalan jalan di sekitar Bali dulu.
"Junvee!!" Teriak Neirmy
Aku menengok dan mencari carinya.
"Kau mau kemana? "Tanya Neirmy
"Aku ingin berjalan jalan di sekitar Bali"kata ku.
"Aku ikut"
~~~NO131~~~
Aku berjalan jalan di pasar Bali, semuanya keren keren, ingin ku beli semua yang ada disini, tapi uang ku akan habis kalau aku belanjakan disini. Lebih baik aku tunggu saja sampai ayah dan Ibu datang.
"Neirmy!! "Panggil ku, ke seorang anak perempuan yang sedang melihat jepit rambut.
"Apa? "Jawab Neirmy
"Aku kira kau kemana"Jawab ku sambil menggaruk kepala
Setiap toko disini memiliki nomor, dari 1 hingga nomor 131.
Aku sampai di ujung, yaitu toko ke 131.toko ini berbeda dengan toko lainnya, toko ini lebih gelap dan lebih sepi dari toko lainnya. Aku mencoba berkunjung ke toko itu.
"Permisi! Apakah ada penjaga nya? "Kata ku sambil memasuki toko itu.
"Ada apa? "Kata seseorang kakek tua yang mengagetkan ku.
"Mmm a-anu kek, di sini jual apa ya? "Tanya ku gelagapan.
"Kau bisa lihat sendiri kan? "Kata kakek itu dan masuk ke dalam tokonya.
Aku melihat benda benda aneh, seperti jenglot, keris yang dipajang berdiri dan diatasnya terdapat telur. Aku melihat banyak Batu akik. Serta pajangan dan foto foto aneh di gantung di toko ini.
"Hey kau! "Panggil kakek-kakek penjaga toko 131 ini.
Aku menengok ke kakek yang menyeramkan itu.
"Ini untuk mu, karna kau adalah pengunjung ke 131"Kata kakek itu dan memberi ku sebuah kalung bergantungkan wajah seram.
"Aku tidak mau"kata ku dan aku lari sekencang kencangnya.
Aku berlari dan menarik Neirmy keluar dari pasar itu. Neirmy hanya mengikut saja ku tarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
No.131 [Completed]
Mystery / ThrillerJangan Masuk Ruangan Ini kalau kamu tidak ingin mati, Masuklah jika ingin menjemput kematian mu. -Sleride [Belum di revisi]