U•pset

352 32 0
                                    

Kreeek! Nampaknya tua sekali pintu kamar ini, yang bunyi-nya begitu melengking. Ternyata benar ranjang nya hanya cukup untuk satu orang.Dan 1 buah TV kuno.
"Kenapa kamar ku jelek sekali?"
"Apakah ibu sengaja memesan kamar sejek ini? "

Aku hanya membawa tas gemblok yang isinya baju baju ku. Aku membereskan barang barang ku di sebuah lemari kecil berdebu. Aku buka jendela supaya udar sejuk sore masuk ke kamar ku.

Tok tok tok

Aku kaget mendengar seseorang mengetuk pintu kamar yang tua itu. Aku berjalan dan membuka pintu itu.

Kreeekk!!

"Berisik sekali pintu mu"Kata Neirmy di depan pintu itu

"Betul, pintu ini sudah Tua ku rasa"jelas ku

"Boleh aku lihat kamar mu?"Pinta Neirmy

"Tentu, silahkan masuk"kata ku

Neirmy masuk, sambil menutup mulut dan hidungnya. Wajar, kamar ini berdebu, karena aku baru saja membereskannya.

"Bisa bisa aku mati gara gara debu disini"Kata Neirmy lalu keluar dari kamar ku.

~~~NO131~~~

Hari menjelang sore, kamar yang berdebu ini makin menjadi jadi, bukannya debu berkurang malah bertambah. Aku baru sadar ada lukisan terpasang di diding atas kasur ku. Lukisan itu menggambarkan seseorang memakai topeng. Lukisan itu begitu seram, dan aku mencoba memindahkannya di bawa kasur.

Tok.. Tok.. Tok

Ketukan ku pada pintu kamar Neirmy. Neirmh membukan pintunya, tampaknya dia sudah mandi, dan kamarnya juga sudah rapi. Hufft! Menyebalkan.

"Boleh aku numpang mandi? "Pinta ku

"Memang kenapa dengan kamar mandi mu? "Tanya Neirmy

"airnya mati"Jelas ku

"Kenapa tidak bilang ke penjaga hotel? "Tanya Neirmy lagi

"aku malas, apa aku tidak boleh menumpang mandi? "

"Okey silahkan masuk"Kata Neirmy

"Bentar aku ingin mengambil handuk

Kreeeek....
Bunyi pintu tua itu lagi.

Aku mengambil handuk di koper ku yang belom ku pindahkan ke lemari.

Aaaaaaa!!!!
Teriak ku. Aku kaget melihat lukisan itu menempel lagi di dinding kamar ku. Aku lari ke kamar Neirmy.

"Kenapa kau? "Tanya Neirmy.

"Tak apa apa"Jawab ku

"Cepat mandi"

Neirmy tak mengizinkan ku menginap di kamarnya, tentu saja, nanti ada kabar yang tidak tidak tentang kami.

Jam menunjukan pukul 1:26 pagi. Rasanya aku ingin tidur di koridor saja. Tapi..... Ah sudahlah aku masuk saja, anggap saja tidak ada apa apa.

Aku naik ke atas kasur,sekarang jam menunjukan pukul 1:30 pagi. Aku sudah sangat mengantuk. Angin berhembus kencang, rupanya aku lupa menutup jendela.
Aku berjalan menutup jendela, semilir angin tertiup di leher ku. Padahal jendela nya sudah ku tutup.

Aku memberanikan diri menghadap belakang, ke arah angin yang meniup leherku.

Teeeeng..... Teeeeng
Aku melihat jam telah menunjukan nomor 1:31 pagi.

No.131 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang