S•till Strange

242 23 0
                                    

Aku tersentak melihat seseorang dia bawah tempat tidur itu, aku bergegas membangunkan Kee yang tertidur pulas di ranjang hotel itu.

"Kee!! Cepat bangun"kata ku.

"Ada apa malam malam begini membangunkan ku? "Katanya dengan matanya yang masih sipit

"Kita harus pindah kalau tak ingin mati, cepat! "Kata ku membereskan barang barang ku.

"Kau mengigau? "Katanya

"Ikuti saja kata kata ku! Kamar ini sudah aneh dari awal."kata ku menjelaskan

"Sudahlah kembali tidur, paling kau mengigau! Cepat! "Katanya memerintah.

"Kau tidak mau ikut dengan ku? "Kata ku

"Tidak, aku mengantuk"katanya lalu kembali tidur

Aku keluar dari kamar itu tanpa mempedulikannya

~~~NO131~~~

Aku selamat dari pembunuhan itu, dan sekarang aku bingung mau tidur dimana? Entahlah, pokoknya aku tak akan kembali ke kamar itu.
WAIT!! Aku memang selamat, tapi Kee? Apa aku membiarkannya mati mengenaskan? Owh tidak. Aku berlari masuk ke dalam hotel itu lagi. Menaiki lift di lantai 3 itu.
Setelah sampai di depan pintu kamar yang terpampang tulisan bernomor 131 itu. Aku harus menyelamatkan Kee, tapi aku belum siap mati. Ah!  Sudahlah, pikirkan nanti.

Kreeek!!

Aku masuk ke dalam kamar dan tiba tiba itu tertutup dengan kencang. Aku kaget, membuka paksa pintu itu.

"Heey! Tolong aku, apakah ada orang di situ?! "Kata ku

Wait!! Sekarang tanggal 13 Januari, ini ulang tahun ku, dan..... Ulang Tahun Sleride. Aku harus cepat menyelamatkan diri sebelum jam 1:31 malam nanti.

Aku terus membuka paksa, tetap saja tidak bisa.

"Kee!! Bangun lah! Cepat! Sekarang pintu kamar ini terkunci, kita terjebak"teriak ku

"Hey kau berisik sekali, liat itu, sudah jam 1 kurang, apa kau tidak tidur? "Katanya.

"Kita harus selamatkan diri Kee! "Kata ku

"Kenapa kita harus pergi dari sini? Tempat ini biasa saja, apa yang aneh? "Katanya.

"Ok. Aku jelaskan kalau kita sudah keluar dari sini"kata ku

"Tidak, jelaskan sekarang"Katanya memaksa

"Ok, kamar ini adalah kamar tumbal, lihat diary ini"Kata ku memberikan diary kusam milik Sleride

Junkee membacanya

"Bisa saja ini hanya orang iseng yang menulisnya"Katanya

"Lihat album ini, foto foto korban yang menjadi tumbal, dan di dalam album ini, ada foto aku dan kau kee"kata menunjukan album itu

"Bisa saja kau menempelnya"Katanya lagi

"Ok, kalau kau ingin mati disini, tapi tolong buka kan pintu itu sekarang"kata ku meminta

"Okey, dan jangan ganggu aku lagi"katanya.

Kee berusaha membuka pintunya, dan benar yang ku katakan, pintu itu tak bisa dibuka.

"Kau kunci ya? "Katanya menuduh ku

"Untuk apa? Itu kuncinya di atas meja"Kata ku

Kee mencoba membuka pintu dengan kunci, tapi tetap tidak bisa.

"Mungkin pintunya rusak, telpon resepsionisnya sekarang"katanya

Oh iya, tidak terpikir dari tadi.

Aku menekan nomor hotel ini, dan di angkat

"Halo"

"Halo,ada yang bisa dibantu? "Kata seorang resepsionis di sana

"Tolong kami, pintu kamar no.131 tidak bisa di buka"kata ku

"Nikmati saja"Kata seseorang yang suaranya berubah menjadi serak dan kering

Aku langsung membanting hp ku

"Kenapa kau Vee? "Tanya Kee

"Kita harus keluar dari sini" kata ku

"Kau gila?! "Kata kee menghina ku

"Kalau kau tak mau selamat ya sudah"Kata ku sambil mencari cara membuka pintu ini.

Semuanya terlambat, jam di kamar ku berbunyi kencang, jam sudah menunjukan pukul 1:31 malam.

Angin bertiup kencang, seperti puting beliung di atas kasur ku.

"Hay"kata seseorang yang tiba tiba muncul dengan suara serak dan kering itu.

VOTE!
before read next part!
-Sleride

No.131 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang