End!

200 14 0
                                    

Aku melihat Sleride menggendong tubuh ku,dan berjalan ke ujung gedung hotel.Dia menatap ku.Dia tersenyum tipis,mengibaratkan bahwa dia akan mengatakan selamat tinggal pada tubuh ku yang masih tertidur.

Dan dia melempar ku kebawah sana.Tubuh ku sudah mati,aku tidak berani melihatnya.Aku berlari dan menendang sleride ke bawah juga.Dan aku berjalan berbalik arah dan menangis.

Aku kangen ayah dan Ibu.Aku ingin mereka memeluk ku.Aku sayang mereka.

Sekarang aku sudah tidak ada di dunia nyata.

"Hey kamu orang ke 131" Panggil Lexon

"Ayo ikut aku!Tubuh mu sudah ku selamat kan"Katanya

Aku dituntun Lexon ke sebuah ruangan,entah ruang apa itu.Disana aku melihat tubuh ku terbaring.Lexon menangkapnya saat Sleride menjatuhkan tubuh ku tadi.

"Cepat kembali ke tubuh mu"Kata Lexon

"Tenang saja,Sleride sudah aku bunuh"Kata ku santai

"Dia tidak akan mati Bodoh!"Kata Lexon."Cepat masuk ke tubuh dan tidur sebelum Sleride kembali"

"Bagaimana dengan kamu?" Kata ku

"Aku tidak bisa menemukan tubuhku,Aku pasrah.Setelah kamu bangun tadi,ambil buku tebal di bawa ubin ke 13 ke kanan dari pintu masuk.Ubin itu bisa dibuka,dan bakar agar Sleride lenyap"Kata Lexon meneteskan air mata "Dengan itu,kamu bisa menyelamatkan banyak orang dan aku bisa pergi dengan tenang" lanjutnya dengan senyumnya yang mulai mengembang.

"Apa aku bisa lihat kamu lagi saat aku bangun"Kata ku bertanya

"Enggak"Kata lexon singkat."Cepat kembali ke tubuh mu" Lexon mendorong ku

Aku berbaring menembus tubuh ku,dan berusaha untuk tidur.

####

Aku terbangun,aku sadar harus cepat-cepat mencari buku yang dikatakan Lexon.Aku ingin dia tenang,hanya itu yang bisa aku lakukan untuk membalas kebaikannya.

Aku berlari keluar ruangan itu,mencari kamar ku no.131,Aku tak tau,apa kah Sleride masih bisa mencelakai ku.Aku harap tidak.

Aku masuk ke kamar ku,menutup pintu dan berdiri di ubin pertama lalu melangkah ke kanan ke ubin ke 13,ubin itu agak tinggi dari ubin lainnya.Aku membuka ubin itu,ada buku berwarna merah marun yang sudah usang dan berdebu,isinya hanya tulisan sansekerta  yang tak aku mengerti.Aku membawa buku itu keluar dan membakarnya.

Seketika banyak mayat yang mengapung,salah satunya Lexon.Bibirnya pucat,nafasnya sudah tiada.Aku menghampiri,semua orang ada yang ketakutan dengan kejadian ini.Bagaimana bisa banyak mayat itu muncul secara tiba-tiba.


Polisi datang,sedangkan aku menjauh sambil meneteskan air mata,entah apa ini,trauma atau apa aku tidak tau.Liburan ku jadi hancur.Ayah dan Ibu belum juga datang.Aku takut.


No.131 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang