"Pagi Pak" pagi itu ku beranikan menyapa dia, "pagi stefi" jawabnya lembut disertai senyumnya yang manis. Aku langsung pergi, karna suasana hati ku yang masih deg-degan kalau ketemu dia karna kejadian semalam. Hari ini dia tidak masuk kelas, karna tidak ada jadwal mapel dia hari ini. Enta kenapa aku ingin sekali ketemu dia, jadi aku permisi untuk keluar kelas dengan alasan ke toilet. "Pak, izin ke toilet" kata ku sambil berdiri, "ya,silahkan" jawab pak nazar. Aku pun keliling sekolah untuk mencari pak andrian, "eh,fanny" sapa bryan, "lo lagi" jawab ku, "eh kok gitu? Lo ngapain celingak celinguk kayak lagi nyari orang. Oo gue tau, lo pasti lagi nyariin gue ya" kata bryan kepedean. "Iih, apaan sih lo kepedean banget. Dah masuk kelas sono gih" kata ku sambil mendorong bryan, dan dia menghindar sehingga aku hampir terjatuh dan dengan cepat dia menarik tangan ku dan menangkap ku, disaat bersamaan pak andrian lewat di lorong itu. "Kalian.." kata pak andrian kebingungan, "pak.." aku langsung berdiri dan menjauh dari bryan, "pak, ini gak seperti yang bapak fikirkan" aku mencoba menjelaskan, "ah, kami cuma bercanda kok pak, ini dia nakal bukan nya belajar malah nyari nyari saya keluar" kata bryan usil sambil merangkulku, dia ga tau aku dan pak andrian punya hubungan spesial walaupun itu bukan pacaran. "Ih lo apaan sih, ga kok pak" aku mencoba menatap mata pak andrian, tapi dia mengindarinya, "oh gitu. Kalian sekarang silahkan masuk kelas, ini bukan jam untuk pacaran" kata pak andrian datar dan pergi begitu saja. Setelah pak andrian pergi aku langsung memarahi bryan, "lo apaan sih, siapa yang nyariin lo. Pake acara meluk meluk lagi, lo harusnya diem aja. Jadi runyem ni masalah" kata ku marah dan langsung meninggalkan bryan yang masih tidak mengerti apa yang kubicarakan.
Aku masih mencari pak andrian, dan akhirnya ketemu. Tapi sama siapa? Kok ada cewek sih, ooh mungkin itu guru magang juga. Saat hendak aku samperin, pak andrian seperti memegang rambut cewek itu. Kalau cuma rekan kerja kenapa semesra itu banget? Akhirnya aku urungkan niatku untuk ke tempat dia. Aku langsung pergi tak tentu arah, dan akhirnya lupa untuk balik ke kelas.
Mungkin waktu sudah tak terasa karna galau, bel istirahat pun berbunyi, gak ada niat buat ke kantin sedikitpun. Aku pun pergi ke uks, niatnya mau tidur, tapi saat aku berada didepan pintu, "pak andrian?" Aku terkejut melihat dia juga sedang ada di uks, sepertinya dia sedang menemani wanita itu. "Stefi" "kamu ngapain disini?" Tanya pak andrian yang sepertinya juga terkejut melihat ku. "Hm, maaf" aku tak tau kenapa kata itu yang terucap olehku, dan aku pun langsung pergi meninggalkan mereka berdua, aku berjalan cepat dan terus berjalan sambil menitikan air mata. "Stefi!!" Sorak pak andrian memanggilku. Aku tak menghiraukan dia sedikitpun, merasa dia mengejarku, aku langsung berlari. Dia juga berlari, para murid tampak heran melihat kami yang kejar kejaran. Aku pun berhenti di tempat yang sepi, ya taman belakang sekolah yang tidak pernah ada murid main disana. "Hey, aku memanggilmu, kenapa kamu gak berenti?" Tanya pak andrian dengan nafas yang terengah-engah. Aku masih membelakanginya dan tak mau berbalik. "Stefi, aku lagi ngomong. Dan kamu masih membelakangi?" Tanya pak andrian. Aku masih diam. "Stefi" pak andrian yang kesal, langsung membalikkan badan ku, dan ia terkejut karna melihat aku menangis. "Stefi? Kamu kenapa?" Tanya pak andrian. Aku tak mau bicara dan langsung melepaskan tangannya. "Stefi, kamu kenapa?" Tanya pak andrian lagi. "Aku gapapa" jawabku gemetar, "gapapa gimana? Jelas kamu nangis, kamu bilang gapapa?" Tanya pak andrian. "Iya aku gapapa. Kamu balik saja sana" kata ku, "oh aku tau kenapa kamu begini" kata pak andrian, aku tetap diam. "Ayolah stefi. Jangan diam saja, kalau kamu diam mana bisa aku tau alasan nya" kata pak andrian. "Kamu cemburu aku sama wanita itu?" Pak andrian langsung menanyakan hal itu. Aku langsung menoleh, "siapa dia?" Aku langsung bertanya. "Oh, benar. Jadi itu masalahnya. Dia itu dulu adik kelas aku, dia sedang bertengkar dengan pacarnya. Dan kebetulan dia magang juga disini. Jadi aku itu cuma mencoba menghiburnya" jelas pak andrian. "Menghibur?" Berduaan di uks? Mesra duduk ditaman? Gitu?" Emosi ku tak terkendali. "Stefi. Aku gak bermesraan dengan dia. Aku diuks juga cuma nemanin dia yang lagi sakit. Itu aja" jelas pak andrian. "udah cukup. Aku gak perlu penjelasan aku udah ngerti sekarang, kalau orang dewasa emang sulit dipercaya" aku langsung berbalik badan dan hendak pergi, tapi pak andrian langsung menggenggam tanganku, dan menarikku kepelukkanya. "Kamu ngapain siih, lepasin" aku memberontak, "apa tadi malam itu belum cukup untuk membuktikan perasaanku?" Tanya pak andrian, aku langsung terdiam mendengar pertanyaannya. Dia pun menatap mataku, dan langsung menciumku. Ciuman itu lembut, seperti dia menuangkan seluruh perasaannya saat itu, aku pun membalasnya. Dia pun melepaskan ciuman itu. "Stefi, aku mencintaimu" kata pak andrian, aku hanya terdiam. "Gak usah jawab sekarang, aku akan menunggu sampai kamu lulus, kita jalani aja yang ada sekarang" kata pak andrian, aku pun mengangguk dan senyum, pak andrian memelukku lagi.Pak andrian mengantarku pulang sampai depan apartemen ku. "Salam buat kakak mu,ya" pesan pak andrian, "hmm. Hati-hati ya" kata ku, "iya. Masuklah" jawab pak andrian, dan langsung menggas mobilnya.
Aku pun masuk apartemen dan kakak juga sudah pulang, "stefi, kok telat pulangnya?" Tanya kak cathy, "emm, tadi aku bikin tugas sama stela kak" jawabku bohong, "ooh gitu, terus siapa yang mengantarmu pulang tadi?" Tanya kak cathy lagi, "pak andrian kak, dia juga nitip salam buat kakak" jawab ku, "ooh pak andrian ya, ya sudah ganti baju dulu sana. Setelah itu langsung makan malam ke bawah ya" kata kak cathy, " siap kak" jawab ku.
Setelah selesai ganti baju aku langsung ke bawah dan menuju meja makan, "loh? Kok cuma satu? Kakak ga makan? " tanya ku, "kakak tadi udah makan sama steve, maka nya kakak siapin buat kamu saja" jawab kak cathy, "ooh, gitu ya udah makasih ya kak" balas ku, "iya, kamu sama andrian makin dekat saja ya" kata kak cathy, sontak aku langsung tersedak "uhuk uhuk" aku memegang tenggorokan ku, "adu kamu ini pelan pelan dong makannya" kata kak cathy sambil memberikan air putih, "hm, itu kak, aku sama pak andrian cuma sebatas murid dan guru kok" jawab ku, "murid dan guru ya. Tapi menurut kakak kalian itu dekat sekali, sedangkan murid dan guru itu bukan seperti itu" kata kak cathy bertanya seperti menginterogasi ku. "haha, itu perasaan kakak saja. Hm aku sudah kenyang kak, makasih makanannya ya. Aku tidur dulu. Night kak" kata ku cemas dan langsung naik ke atas. "tapi inikan masih banyak" kata kak cathy. Dan aku tanpa menjawab langsung masuk kamar dan mengunci pintu. "aduh kak cathy ngapain sih nanya2 kayak gitu" kata ku berbicara sendiri dan langsung menghempaskan tubuhku ke atas kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
My lovely teacher [COMPLETE]
RomanceCinta tidak pernah salah dalam memilih soulmatenya. Dia dan aku terpaut jarak usia yang bisa disebut lumayan lah, umurku yang masih 17 tahun mencintai dia yang umurnya 23 tahun. Ya, aku masih seorang siswi SMA, dan dia adalah guru magang yang mengaj...