You and Him ?

1.1K 40 4
                                    

Tak terasa sudah seminggu andrian di rumah sakit dengan keadaan yang sama. Ya,  andrian masih belum siuman juga.  "stefi, kamu mau ikut kakak makan siang? " tanya kak cathy,  "kakak makan saja sama kak steve, aku mau nemenin andrian disini"
Jawabku,  "baiklah,  kakak keluar sebentar ya" kata kak cathy,  aku melambaikan tangan dan tersenyum. Aku mengambil air ke wadah,  dan membersihkan tangan dan wajah andrian yang masih ada luka-luka nya,  sedih?  Iya, rindu?  Sangat. "yan,  kapan kamu bangun? " aku meneteskan air mata,  "aku rindu. Sangat rindu kamu" kata ku.

Tuhan, ku mohon sadarkan dia dari tidurnya.
Aku cemas, aku takut, aku tidak mau kehilangan dia.
Cerita ini baru saja di mulai,  aku baru saja merasakan kebahagiaan bersamanya.
Tolong,  jangan biarkan dia terlelap dalam tidurnya.

Ponsel ku berdering,  "halo" aku menjawab telfon dari kak cathy,  "stefi,  kamu bisa ke cafe sebelah rumah sakit sekarang? " tanya kak cathy,  "ada apa kak? " aku balik bertanya, "sebentar saja. Kesini ya" kata kak cathy,  "oh, baiklah kak. Aku akan kesana" jawab ku,  "oke,  kakak tunggu ya" kata kak cathy,  aku langsung menutup telfon kak cathy.  "andrian,  aku pergi sebentar ya" aku pamit kepada andrian, ya meskipun dia tidak akan menjawabnya.

Aku sampai di cafe,  "stefi,  sini" panggil kak cathy melambaikan tangan nya.  Aku heran mengapa disana ada 3 orang,  kak cathy kan pergi bersama kak steve. Aku pergi menghampiri kak cathy. Dan aku terkejut saat melihat orang itu adalah..  "Bryan? " tanya ku,  "hai, fanny" sapa bryan,  "hm,  stefi kakak ada urusan di kantor,  kamu kakak tinggal dulu ya" kata kak cathy,  kak cathy pergi bersama kak steve.  Aku duduk di kursi dan berhadapan dengan bryan,  "udah lama ga ketemu ya" kata bryan,  "ya,  iyalah gue ga masuk sekolah" kata ku,  "lo kapan masuk sekolah?  Kita sebentar lagi ujian kelulusan" kata bryan,  "besok gue sekolah kok" kata ku, "gimana keadaan pak andrian?" tanya bryan,  "dia masih belum sadar" jawab ku lambat,  "kok lo sedih? " tanya bryan,  "siapa yang sedih? Ga,  gue ga sedih" kata ku sambil mengusap air mata. "eh,  lo udah makan? " tanya bryan,  "udah" jawab ku,  "gue belum makan nih" kata bryan,  "ya,  hubungan nya sama gue apa? " tanya ku,  "lo temenin gue makan ya" kata bryan,  "ogah,  gue ada urusan lebih penting" kata ku seraya berdiri,  namun bryan menahan ku, " tega banget sih. Kita juga baru ketemu, temenin gue ya" kata bryan memohon,  "ya udah,  cepet makan nya" kata ku dan duduk lagi.  Bryan tersenyum. "jadi hubungan lo sama pak andrian tu apa? " tanya bryan, "mau tau aja lo" kata ku,  "segitu rahasianya kah hubungan lo sama pak andrian?" tanya bryan,  "gue ga pernah rahasiain apa-apa" kata ku,  "ya udah kalau lo sama pak andrian ga ada apa-apa,  kita pergi main yuk" kata bryan,  "main?  Ga ah, gue ada urusan penting" kata ku,  "urusan apaan? Seberapa penting sih" kata bryan,  aduh.. Gimana ya,  ga mungkin lah gue bilang, kalau gue tolak tanpa alasan,  pasti curiga. "oke" kata ku,  "ya udah kita pergi yuk" kata bryan menarik tangan ku,  "kita mau kemana? " tanya ku,  "udah tenang aja" kata bryan seraya mengendarai mobilnya.


"kita kesini? " tanya ku kepada bryan, "iya. Kita main di Dufan" kata bryan dan membuka kan pintu mobil untuk ku, dan menarik tangan ku. Bryan mengajak ku bermain berbagai wahana disana,  dan dia tidak lupa mengabadikan moment tersebut dengan kamera nya.

"hahahaha asik kan" kata bryan,  "iya,  gue seneng banget" kata ku,  "selfie sekali lagi yuk" kata bryan merangkul ku,  aku tersenyum melihat ke kamera, saat Bryan hendak memetik nya dia langsung mencium pipi ku dan menekan tombolnya.  Aku mematung dan terdiam, "terima kasih ya,  fan.  Aku seneng bisa main baren kamu,  dan maaf aku mencium kamu tanpa izin" kata Bryan,  "kok lo cium gue?  Bryan gue tu.. " saat aku hendak menjelaskan Bryan menutup mulutku,  "gue tau,  gue tau hubungan lo sama pak Andrian, di cafe tadi.. " Bryan menceritakan kejadiannya.

Bryan pov.

"kak steve.. " aku menyapa kak steve,  "kamu kok disini? " tanya kak steve,  "aku mau makan siang kak" kata ku,  "ini siapa steve? " tanya kak cathy,  "oh,  ini adik ku, Bryan" kak steve memperkenalkan ku ke kak cathy,  dan akhirnya aku tau kalau kak cathy itu kakak kamu,  dan aku memceritakan kalau aku suka kamu,  tapi kak cathy bilang "Bryan, kakak tidak melarang kamu mendekati stefi,  tapi dia dan Andrian punya hubungan special, ya kan Steve. Dan sekarang Andrian sedang dirawat dirumah sakit,  sampai sekarang dia belum sadar. Dan aku sangat mencemaskan stefi,  karna dia ga pernah mau keluar dari ruangan Andrian" kata kak cathty,  dan aku minta izin ke kak cathy agar bisa bermain sama kamu sebelum aku ga akan pernah ketemu kamu lagi.

Stefi pov.

"ga, ketemu aku lagi? " tanya ku, "sebenarnya aku, mengidap kanker hati,  dan aku akan berobat ke Amerika" kata Bryan,  "kanker? Bryan kok lo ga pernah cerita ke gue" tanya ku, "gimana mau cerita lo nya aja ketus banget sama gue" kata Bryan,  "maafin gue ya, gue nyesel banget" kata ku dan memeluk Bryan. "lo ga perlu minta maaf, lo harus janji kalau lo besok sekolah. Gue mau kita lulus bareng" kata Bryan tersenyum. "iya,  gue janji" kata ku dan nengikat janji dengan Bryan.

Bryan mengantarkan ku ke depan rumah sakit,  "lo ga ikut masuk? " tanya ku. "ga deh,  gue harus pulang" kata Bryan,  "hmm,  makasih ya Bryan" kata ku, dan Bryan pun pergi. Aku masuk ke dalam rumah sakit dan membuka pintu ruangan pak Andrian. Aku sangat terkejut saat membuka pintu itu

"Andrian.. " aku tak dapat menahan air mata haru saat itu, aku sangat bahagia melihat dia akhirnya bangub juga,  Andrian tersenyum,  aku langsung menghampirinya dan memeluknya, "kenapa kamu nangis? " tanya Andrian seraya mengusap dan mencium kepala ku,  "biarkan aku seperti ini,  aku sangat merindukan mu" kata ku yang tak ingin melepas pelukan itu, "aku juga merindukanmu" kata Andrian,  "kamu abis darimana? " tanya Andrian, "aku.. " "dia tadi aku suruh makan siang di cafe sebelah rumah sakit" kata kak cathy,  "ooh,  untunglah kamu sudah makan" kata Andrian,  "oh iya,  kamu mau makan apa?" tanya ku pada Andrian.  "aku mah istirahat aja dulu" kata Andrian. "oh,  ya sudah kamu tidur aja dulu,  aku temanin ya" kata ku,  "iya,  kamu jangan pergi lagi,  aku ga mau saat aku bangun kamu hilang" kata Andrian,  "iya iya. Aku ga akan pergi kemana-mana" kata ku,  "kalau gitu. Aku sama steve pergi dulu ya" kata kak cathy,  "iya,  makasih ya cathy steve" kata pak Andrian melambaikan tangan dan tersenyum, "cepat sembuh, sob" kata kak Steve.

Diruangan itu hanya ada aku dan pak Andrian. Tangan kami saling menggenggam,  "kamu tau aku saat takut banget kehilangan kamu" kata ku,  "kamu ingat janji aku yang akan selalu disisimu. Ga mungkin aku meninggalkan mu" kata Andrian,  "apa yang bikin kamu sampai mengalami kejadian seperti ini? " tanya ku,  "malam itu..
Saat setelah aku mengantar mu pulang,  aku menerima telfon dari dosen ku yang ada di Australia. Dia bilang kalau James meninggal dunia,  aku terkejut, karena James adalah sahabat ku,  dia satu-satu nya yang ku punya saat aku di Australia. Dan saat malam itu juga aku memesan tiket untuk ke Australia dan aku membawa mobil sangat kencang karena aku sangat cemas. Dan aku juga tak menduga kejadian ini akan membawa ku pula ke penghujung maut.

"kamu.. " aku menangis mendengar cerita pak Andrian,  "kenapa kamu yang nangis? " tanya Andrian,  "aku turut berduka ya,  kamu yang sabar ya" kata ku seraya menggenggam erat tangan Andrian,  "iya,  untungnya aku masih punya kamu" kata Andrian,  "karena itu. Aku akan selalu disisi mu agar aku tak kehilangan mu" kata Andrian. Kami saling tatap dan tersenyum,  seolah dunia ini adalah milik kami berdua,  kami bahagia didalamnya.

"aku besok akan pergi sekolah" kata ku,  "iya,  kamu harus sekolah agar kamu lulus dengan nilai bagus  " kata Andrian,  "kamu gapapa sendirian besok? " tanya ku,  "gapapa" jawab Andrian,  "sepulang sekolah aku akan langsung kesini" kata ku,  "iya, aku akan menunggu mu" kata Andrian. "Andrian,  aku sayang kamu" kata ku dan memeluknya,  "iya,  aku juga sayang kamu" Andrian membalas nya. "stefi, kamu apa tidak bosan disink terus? " tanya Andrian,  "ga,  asalkan ada kamu,  aku tidak akan bosan" kata ku, "kamu itu,  pergilah keluar mencari kesenangan" kata Andrian. "kamu ngusir aku? " tanya ku,  "bukan ngusir,  aku hanya takut kamu bosan" kata ku,  "aku tidak akan bosan selama ada kamu " kata ku.
Pukul 18:00. " maaf,  mbak pasien akan diperiksa oleh dokter sebentar" kata seorang suster muncul bersama seorang dokter. "oh,  iya, sus" kata ku dan pergi keluar. Setelah diperiksa,  dokter keluar dan memberitahu ku,  "pasien membutuhkan istirahat total karena dia baru sadar tadi siang,  jadi sebaiknya biarkan dia tidur" kata dokter,  "baik,  dok.  Terima kasih ya" kata ku, dan dokter itu pergi.  Aku melihat Andrian sepertinya sudah tidur,  dan aku memutuskan untuk pulang. 
Saat keluar dari rumah sakit,  "Bryan? " aku bingung mengapa Bryan bisa ada disini.

My lovely teacher [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang