Ending

2.6K 47 17
                                    

Tak terasa aku telah menjalani hidup di Jerman selama 4 tahun. Ya, aku menyelesaikan studiku. Tibalah saatnya wisuda, ditemani kak Cathy dan kak Steve, Stella, dan tentunya Andrian. Aku senang dan sangat bahagia.
"selamat ya sayang" ucap Andrian seraya mencium keningku.
"aduh, lupa apa disini juga ada orang" gerutu Stella.
"ih ganggu aja deh"colek kak Cathy pada Stella.
"hehehe. Yaudah kita foto bareng yuk" ajakku seraya merangkul Andrian dan Stella, dan disusul kak Cathy dan kak Steve.

Setelah menghabiskan waktu berfoto, kami pergi makan di restoran yang telah dibooking Andrian.
"apa ini tidak berlebihan? " tanyaku.
"tentu saja tidak. Ini semua untuk calon istriku yang cantik dan pintar ini" ucap Andrian seraya mengusap rambutku.
"terima kasih sayang" kataku dan memeluk Andrian.
"tapi apa kita hanya berdua? " tanyaku.
"kak Cathy dan kak Steve sedang pergi kencan juga" jelas Andrian
"lalu Stella? Apa dia sendiri? " tanyaku.
Andrian hanya tersenyum dan berjalan menuju meja makan.
"hey, Stella gimana? " tanyaku dan menyusulnya.

Author pov
"sayang, kita mau kemana sih?" tanya Stella dengan mata yang ditutup oleh kekasihnya.
"sabar, sebentar lagi juga nyampe" jelas kekasihnya.
"aku hitung sampai tiga ya, baru bukq matanya" jelas kekasihnya itu
"1..2..3.. Bukaa" sorak kekasihnya.
Saat membuka mata Stella amat terkejut dan bahagia sekali.
"aaa... Bryan!! So sweet banget" haru Stella atas kejutan yang Bryan berikan.
Sebuah meja makan yang telah ditata sedemikian rupa, untuk memperingati hari jadian mereka berdua. Ya, tentu para pembaca sudah tau Bryan itu siapa, dan pada akhirnya Bryan menemukan tambatan hatinya yakni Stella.

Stephanie pov
Aku tak pernah menyangka, bahwa endingnya akan seperti ini, untuk kabar Sharon, aku sampai sekarang belum mendengar kabarnya. Yang jelas aku dan Andrian bahagia, kak Cathy dan kak Steve bahagia, dan Stella dengan Bryan pun bahagia.

"jadi besok kita kembali ke Indonesia?" tanya Andrian
"iya" jawabku seraya tersenyum.
"kamu cantik" kata Andrian
Aku hanya tersipu malu atas pujiannya.
"nanti kita dinner ya" sambung Andrian
Aku hanya mengangguk, dan Andrian tersenyum.

Setelah itu, Andrian mengantarku pulang.
"apa kamu mau mampir? " tanyaku
"tidak, aku sibuk. Ada yang harus ku lakukan" jawab Andrian.
"baiklah" jawabku.
"istirahatlah, jangan lupa nanti malam ya" jelas Andrian.
"iya, hati-hati ya" kataku dan melambaikan tangan.

Aku masuk apartement, dan disana sudah ada kak Cathy dan kak Steve.
"ciee yang habis makan siang romantis" ledek kak Cathy.
"apa sih kak" jawabku tersipu.
"selamat ya adikku" kak Cathy memelukku.
"iya selamat ya Stefie" kak Steve pun memelukku.
"makasih ya kak,  kak Steve" aku memeluk keduanya.
"yaudah, nanti malam ada rencana dengan Andrian kan? Sekarang istirahatlah" kata kak Cathy.
"kakak kok tau? " tanyaku.
"tentu saja kakak tau, dia juga sudah membawa kado, dan kakak letakkan dikamarmu" jelas kak Cathy.
"ha? Iya kak? Aku ke kamar ya kak" jawabku dan bergegas ke kamar.

Saat membuka pintu, aku terkejut dengan dekorasi yang dibuat oleh Andrian. Dekorasi yang sangat indah, terlihat ada banyak bunga, boneka, dan balon. Dan terdapat kado di atas tempat tidurku. Aku langsung duduk di atas kasur dan membuka kado tersebut. Setelah dibuka didalamnya terdapat sebuah gaun berwarna hitam, dan sepucuk surat.

Hai Stefie sayang.
Happy graduation ya! Kamu selain cantik, kamu juga pintar. Aku sangat bersyukur bisa memilikimu. Kamu harus selalu disampingku ya, temani aku. Aku sayang kamu.
Jangan lupa untuk dinner kita nanti malam, aku juga sudah membelikan baju spesial untukmu. Love.

Andrian memang sangat bisa membuat aku menangis bahagia.

Pukul 7 malam. Aku sedang bersiap untuk dinner dengan Andrian, aku akan tampil cantik untuknya. Dengan mengenakan gaun yang telah diberikan Andrian. Gaunnya sangat cantik, dan cocok dengan gayaku. Setelah bersiap akupun naik taksi untuk ke restoran yang alamatnya telah dikirim Andrian.
Sesampainya disana, aku diantar oleh seorang pelayan menuju meja yang telah dipesan Andrian. Aku terkejut karna memang terlihat seperti dinner romantis yang ada di film. Namun, disana tak ada Andrian, aku bertanya pada seorang pelayan. Dan pelayan itu menyuruhku untuk menunggu karna Andrian sedang membeli sesuatu.
Aku pun menunggu, dengan wajah berseri dan sangat bahagia.

Namun, ini sudah terlalu lama. Andrian tak kunjung datang. Akhirnya aku mendapat telepon dari Andrian.
"sayang.. Kamu dimana? Aku udah nunggu dari tadi" aku langsung mengomel saat mengangkat telepon itu.
"maaf, apa benar ini Stefie?" jawab seseorang
"iya, saya sendiri. Ini siapa ya? Kok ponsel Andrian ada sama kamu? " tanyaku heran.
"maaf saya harus memberi tahu. Andrian baru saja mengalami kecelakaan, dan sekarang sedang menuju rumah sakit" jawab seseorang itu.
Aku terkejut, cemas, dan marah. Perasaanku campur aduk, aku langsung berlari menuju rumah sakit.
Sesampainya disana aku langsung mencari Andrian, aku menangis histeris. Tak lama kemudian Kak Cathy, kak Steve, Stella, dan Bryan juga datang dan langsung menenangkanku.
Saat itu Andrian masuk ruang operasi, dan sangat lama.

"kak.. Andrian kak" aku masih menangis dipelukan kak Cathy.
"tenang Stefie. Mari kita berdoa agar Andrian segera sadar" ucap kak Cathy mengusap punggungku.

Tak lama kemudian, seorang dokter keluar, dengan wajah memelas dan lelah. Aku langsung menghampiri.
"gimana dok? Andrian sudah sadar? " tanyaku kepada dokter itu.
"maaf, kami sudah berusaha. Namun, takdir berkata lain" kata dokter itu.
Sontak aku terkejut, dan tak percaya. Seolah kebahagiaan hari ini hilang sekejap dengan kabar buruk yang kudapat.
"dokter pasti salah kan? Ini pasti bohong! Andrian tidak mungkin meninggalkanku! Kami akan menikah! " teriak ku pada dokter itu.
"dokter bohong kan? Ayo jawab!!" aku memukuli tubuh dokter tersebut.
"stefie tenang" kak Cathy memelukku. Semua orang terkejut dan tak percaya akan kabar itu.
"kak.. Andrian tidak mungkin meninggal kak!! " aku masih memberontak dan tak percaya dengan nasib ini.
"tenang Stefie.. Kita semua pun masih tak percaya" ucap kak Cathy.

Dokter pun menghubungi keluarga Andrian.

Keesokannya aku, Andrian, kak Cathy, kak Steve, Stella, Bryan, dan keluarga Andrian pergi ke Indonesia untuk pemakaman Andrian.
Saat sesi pemakaman, aku benar-benar terpukul, aku masih tak percaya bahwa aku takkan melihat sosok Andrian lagi. Dia yang selalu membelaku, dia yang selalu menyemangatiku. Ibunya Andrian memelukku erat. Aku masih tak percaya aku kehilangan kebahagiaanku.

Setelah pemakaman selesai, aku masih tak ingin meninggalkan Andrian. Aku masih duduk tepat disamping makamnya. Sharon menghampiriku dan meminta maaf atas perlakuannya selama ini. Aku memeluknya dan menangis.
"maafkan aku Stefie"
"Sharon.. Andrian udah gaada. Andrian tinggalin aku, dia jahat." ucapku yang masih tak kuasa menahan tangis.
"dia bukan ninggalin kamu. Dia masih ada disini, dia pasti menjaga kamu dari jauh" jawab Sharon menunjuk letak hati dan menghapus air mataku. Tiba-tiba Stella datang dan memberikanku sebuah kotak. Didalamnya ada sebuah cincin dan sepucuk surat.

Sayang..
Ini cincin untukmu. Aku berharap dapat memasangkannya untukmu. Aku selalu membayangkan kehidupan kita bersama hingga kita menua bersama. Aku selalu ingin bangun pagi dan melihatmu disampingku. Aku sslalu ingin menikmati senyum indahmu. Kamu adalah sosok yang sempurna untuk menjadi ibu dari anak kita. Kamu baik, cantik, dan cerdas. I love you, will you marry me?

Ternyata malam itu, Andrian pergi untuk mengambil cincin pesanannya, namun disaat kembali dia mengalami kecelakaan itu. Dan seorang saksi menyelamatkan cincin ini dan memberikannya kepada Stella saat dirumah sakit. Ini benar-benar menghancurkanku, aku serasa dicambuk dengan rasa bersalah yang teramat dalam. Saat itu juga aku menangis histeris, Sharon dan Stella pun memelukku dan menenangkanku.

Saat itu menjadi masa kelamku. Meskipun aku masih tidak percaya Andrian pergi untuk selamanya, namun aku tetap akan berusaha bahagia untuk kebahagiaan Andrian. Aku selalu memakai cincin pemberian Andrian, meskipun aku masih memikirkan Andrian, dan berduka atas kepergian Andrian, namun sekarang aku memiliki Stella dan Sharon yang selalu menyemangatiku. Merekalah sahabatku dan selalu menemaniku. Ya, aku harap kamu bahagia diatas sana Andrian. Aku yakin suatu saat kita akan dipertemukan kembali.

I love you Andrian. Thank you for everything.

My lovely teacher [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang