Dia selalu datang disaat aku sedang sendirian. Persis saat pertama kali aku bertemu dengan dia. Ya, saat itu aku sedang dalam mood yang bisa dikatakan buruk lah, karena pak Andrian. Dan sekarang dia muncul lagi disaat, aku dalam keadaan sedih, karena pak Andrian juga. Apa Tuhan memang mendatangkan dia untuk ku, hanya setiap aku sedang sedih?
"Bryan? "
Bryan langsung menoleh ke arah ku
"lo ngapain disini? "
"ah, gue... Lo sendiri ngapain? "
"gue habis nemenin pak Andrian"
"mau pulang kan? "
"iya"
"gue anterin ya, dah malem"
"boleh"Aku langsung naik ke mobil Bryan tanpa sungkan, ya karena aku dan dia sudah dekat.
Namun, saat diperjalanan keadaan sangat canggung. Aku ingin mengajak dia ngobrol, tapi setelah diperhatikan, mengapa wajahnya sangat pucat?.
"lo ngapain dari rumah sakit? "
"gue habis check up"Pantas saja, apa penyakit nya semakin parah? Mengapa aku begitu cemas terhadap dia?
"terus gimana? "
"apanya? "
"penyakit lo"
"gapapa kok"Tidak apa-apa? Dia pasti bohong. Sudah jelas dari raut mukanya. Aku sadar, aku telah mencemaskan dia. Perasaan apa ini? Ah, tidak mungkin. Pasti hanya perasaan khawatir terhadap teman, tidak mungkin lebih.
"disana, apartement gue disana" aku menunjuk apartement ku.
Bryan langsung menepikan mobilnya."lo hati-hati ya" kata ku, Bryan tidak merespon dan langsung pergi begitu saja.
Aku langsung masuk ke apartement, dan kak Cathy sudah duduk disofa.
"kamu sudah pulang? Diantar siapa? " tanya kak Cathy
"Bryan, kak" jawabku dan langsung masuk kamar.Saat itu perasaan ku sangat gelisah, pak Andrian belum pulih, dan sekarang aku mengetahui bahwa Bryan mengidap kanker hati. Ya Tuhan, bagaimana aku bisa tenang? Apa yang harus ku lakukan? Kepalaku serasa ingin pecah, memikirkan ini.
¤¤¤
Pagi itu, pesan dari pak Andrian masuk.
Stefi, apa kamu sudah bangun?
Aku disini sendirian, aku butuh seseorang.Aku langsung mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Setelah mandi aku memakai pakaian dingin karena diluar hujan.
"mau kemana pagi-pagi begini? " kak cathy bertanya karena aku sudah siap-siap untuk keluar rumah.
"aku mau ke rumah sakit kak" jawabku.
"apa kamu ke rumah sakit dengan tangan kosong? "
Aku pun berpikir, benar juga tidak mungkin aku pergi dengan tangan kosong. Aku langsung ke dapur dan membuat sandwich untuk sarapan pak Andrian."kak, aku pergi dulu ya"
"iya, hati-hati. Salam buat Andrian ya" kata kak cathy.Aku langsung pergi dengan memakai payung, dan berlari ke halte bus. Namun bus yang ditunggu tak kunjung datang, ponsel ku berdering, panggilan dari Andrian.
Halo?
Kamu sudah dimana?
Aku sedang menunggu bus di halte. Sebentar lagi aku datang.
Baiklah. I miss you.
Miss you too.
Aku menutup panggilan dari Andrian, dan sebuah mobil parkir di depan ku.
Mobil itu meng-klakson, dan membuka kaca mobilnya.
"Bryan? "
"ayo, naik. Mau ke rumah sakit kan? "
"lo mau ke rumah sakit juga? "
"ga sih, tapi gue ke arah situ kok"
"oh, ya udah"
Aku naik mobil Bryan, dan aku melihat dia sepertinya lumayan segar.
"lo lagi seneng ya hari ini? "
"ha? Ga kok, biasa aja"
"iya bener lo lagi seneng. Ada apa sih?"
Bryan hanya senyum saja.
"ada apa? " aku berusaha bertanya agar dia mau cerita.
"aku.. Hanya cemburu sama pak Andrian? " dia berusaha menjawab namun terlihat panik.
"cemburu?"
"iya, karena dia bisa melihat kamu setiap hari, dan setiap dia ingin melihat kamu, dia hanya perlu menghubungi kamu" Bryan mengeluarkan unek-unek dia.
"kenapa lo harus cemburu? Gue kan juga teman lo, dan lo juga bisa menghubungi gue disaat lo butuh gue" kata ku berusaha menenangkan dia.
Bryan nge-rem mobilnya.
"beneran? Lo ga keberatan? " tanya Bryan.
"gue ga ada alasan untuk keberatan" kata ku.
"yes.. Yes yes.. Makasih ya fan" Bryan memelukku. Aku terkejut karena dia memelukku. Dan aku melepaskan pelukannya.
"eh, maaf ya, gue kesenangan sih"
"iya, jadi lo jangan masang muka cemberut lagi" kata ku, dan dia langsung merubah raut muka nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My lovely teacher [COMPLETE]
RomanceCinta tidak pernah salah dalam memilih soulmatenya. Dia dan aku terpaut jarak usia yang bisa disebut lumayan lah, umurku yang masih 17 tahun mencintai dia yang umurnya 23 tahun. Ya, aku masih seorang siswi SMA, dan dia adalah guru magang yang mengaj...