"Selamat pagi anak-anak." sapa seorang guru yang baru memasuki ruang kelas yang terlihat masih sepi dikarenakan hujan lebat masih mengguyur ibu kota hingga saat ini."Pagi buukk.." balas para siswa dengan sangat lesu dan wajah mengantuk karena udara dingin dan suara hujan yang sangat mendukung untuk tidur dan bersantai.
"Hari ini kita kedatangan murid baru." Perkataan bu guru bernama Yuni itu seketika membuat semua mata mengarah kedepan dan melihat seorang gadis tengah menunduk berdiri disana.
"Silahkan perkenalkan diri kamu!"
Gadis itu mendongak menatap keseluruhan kelas yang akan dihuninya entah sampai kapan kemudian beralih kepada sang guru yang dibalas anggukan oleh guru tersebut.
"Diandra Sharoon." ucap gadis tersebut datar sebagai perkenalan. Kemudian hening.
"Whatt?" pekik seorang gadis.
"Husshh." Bu Yuni langsung menatapnya tajam.
"Perkenalkan diri kamu secara lengkap Diandra." pinta bu Yuni dengan lembut.
"Nama saya Diandra Sharoon. Panggil saja Diandra." dan selanjutnya adalah hening lagi. Hanya suara hujan dan petir yang terdengar di dalam ruang kelas tersebut.
"Just name?"ucapan cewek berkaca mata memecah keheningan.
"And nickname?"sambung teman sebangkunya. Diandra tak menyahut.
"Oke baiklah. Ada yang ingin bertanya?" tanya bu Yuni mencairkan suasana ketika melihat Diandra yang hanya diam.
"Id Line?"tanya seorang cowok yang duduk di pojok.
Seketika kelas menjadi ricuh dengan suara siulan dan godaan.
"Modus lo Ger!"
"Wohoo.."
"Sa ae lo Ger, Yang bening dikit sikat abis." kemudian terdengar gelak tawa seantero kelas.
"Jangan berisik!" tegur bu Yuni dan Kelas kembali hening.
"Jadi tadi apa Id line lo?" tanya cowok bernama Gerry itu.
Diandra mendengus pelan kemudian menggeleng.
"Sombong banget. Cuma Id line doang pake privasi segala. Lo kira Lo artis?" teriak seorang cewek dengan suara centil.
"Iuuhh.."
"Sombong ya.."
"Belagu!"
"Lo ga punya Id line?" tanya Gerry lagi.
Diandra merogoh sesuatu dalam sakunya dan mengeluarkan benda kecil berupa handphone jadul tanpa kamera membuat semua orang yang berada didalam kelas itu melongo.
"Hari gini masi pake hape senter? hidup lo garing amat." Ucap seseorang. Diandra tidak menanggapi dan memasang wajah datar.
"Pembantu gue aja make Android." sahut seseorang lagi.
"Jangankan pembantu lo, tukang kebon gue pake iPhone. Buat motoin bunga katanya terus upload Instagram." Sontak ruang kelas kembali ricuh.
"Sudah-sudah kalian jangan berisik. Buat Diandra nyaman berada disini." Bu Yuni menenangkan muridnya kemudian beralih pada Diandra.
"Kamu Diandra silahkan duduk. Cari bangku yang kosong." ucap bu Yuni. "Dan kalian jangan membuat keributan. Tunggu guru yang masuk jam pertama. Mungkin terlambat karena hujan. Saya permisi." kemudian bu Yuni keluar dari dalam kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Girl
RomanceKisah tentang seorang gadis kaku dan dingin. Menutup diri dan tidak mau bergaul. Menyimpan rahasia seorang diri dan tidak ingin diusik. Tidak memiliki teman dan tidak ingin memilikinya. Kalau sudah seperti itu, bagaimana caranya bertahan hidup? Mari...