Tok tok tok
Derit suara pintu terbuka menampakkan wanita sudah berumur terlihat dari warna rambut yang sudah memutih.
"Den Azka?" Ucap wanita itu.
"Mbok Sum apa kabar?" Ucap Azka yang pagi ini datang mengunjungi kediaman mbok Sum.
"Masuk Den, mari.. mari.." Mbok Sum mempersilahkan Azka masuk.
"Maaf ya rumah mbok kecil, semoga betah. Mbok buatin minum dulu."
"Gausah mbok,"
"Ah.. gak papa sekali-sekali." Mbok Sum berjalan kearah dapur dan membuatkan minum untuk Azka.
Azka memperhatikan sekeliling rumah yang terlihat sepi dan tidak memperlihatkan adanya Diandra disana.
Sebelum ke rumah mbok Sum, Azka ke apartemen Diandra dan tidak ada tanda-tanda kalau Diandra ada di sana. Jadi, Azka berpikiran kalau Diandra sedang berada di rumah mbok Sum.
"Ini den silahkan diminum." Mbok Sum meletakkan secangkir teh di atas meja.
"Diandra ada mbok?" Tanya Azka to the point.
"Diandra?" Tanya mbok Sum pura-pura tidak mengerti.
"Iya mbok, papa udah cerita semuanya. Jadi?" Azka kembali bertanya.
"Ian nginep di rumah temennya." Ucap mbok Sum.
"Ian?" Tanya Azka bingung.
"Diandra maksudnya. Ian itu panggilan kesayangan Diandra oleh keluarga atau orang terdekatnya dulu. Sampai sekarang." Jelas mbok Sum. Azka menganggukkan kepalanya tanda paham.
"Diandra nginep rumah temen? Siapa?" Tanya Azka lagi.
"Mbok juga nggak tau. Tapi yang nelfon tadi malam itu orang tua dari temannya Ian."
Vanya? Apakah dia menginap dirumah Vanya?
"Bentar ya mbok," ucap Azka kemudian berjalan ke luar rumah dan menghubungi nomor Vanya. Telpon diangkat oada dering ke-tiga.
"Halo,"
"Diandra ada di rumah lo?" Tanya Azka langsung.
"Ck siapa sih pagi-pagi..," suara Vanya terdengar seperti orang baru bangun tidir di seberang sana.
"Gue Azka, bangun woy kebo lu.."
Di seberang sana, Vanya menjauhkan handphonenya dari telinga kemudian melihat nama yang tertera di layar yang bertuliskan 'PlayboyIpa4'
"Apasih pagi-pagi nelpon.. gue masih ngantuk ni," ucap Vanya ogah-ogahan.
"Gue ulang pertanyaan gue, Diandra ada di rumah lo?" Azka mengulang pertanyaannya tadi.
"Gak ada. Napa emang?"
"Katanya Diandra nginep di rumah temennya, dan yang gue tau temen dia itu ya cuma lo," jelas Azka yang mulai khawatir.
"Daren? Iya, mungkin dia di rumah Daren." Ucap Vanya.
Azka mengernyit tanda bingung. 'Ngapain Diandra kerumah Daren?' Tanyanya dalam hati.
"Yaudah kalo gitu." Azka langsung memutuskan telfon sepihak kemudian masuk ke dalam rumah untuk berpamitan.
"Mbok, Azka balik. Makasih mbok ." Ucap Azka kemudian meminum teh buatan mbok Sum hingga tandas kemudian pergi meninggalkan rumah mbok Sum menuju rumah Daren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Girl
RomanceKisah tentang seorang gadis kaku dan dingin. Menutup diri dan tidak mau bergaul. Menyimpan rahasia seorang diri dan tidak ingin diusik. Tidak memiliki teman dan tidak ingin memilikinya. Kalau sudah seperti itu, bagaimana caranya bertahan hidup? Mari...