S.G 3

169 44 2
                                    




Azka mengeringkan rambutnya menggunakan handuk setelah membersihkan badan.

Ting...

Terdengar suara notifikasi masuk di handphone canggihnya.

Tito: Lo udah balik dari apart Sesil?

Azka: Udah.

Tito: Gue ama Gerry ntar ke ZX club, Kemang jam 10.

Azka: Otw...

Setelah Azka membalas dari Tito, dia segera bergegas. Diliriknya jam yang tergantung di dinding kamarnya. Masih ada waktu 30 menit untuk bersiap-siap.

"Azka lo mau kemana?!!" Teriak seseorang yang tak lain adalah Ami kakaknya melihat Azka yang buru-buru turun dari tangga dan hendak pergi tanpa pamit padanya.

"Lo itu ya!! Baru juga pulang sekarang mau pergi lagi. Uhh... gue makan juga lo."

"Jangan galak-galak sissy. Gue mau ke rumah Gerry. Gausah tunggu gue, Gue nginep okkay," Setelahnya Azka mengambil kunci mobil dan bergegas keluar rumah.

"Jangan pergi clubbing kalo lo gak mau gue lapor mama papa!!!" Teriak Ami dari dalam rumah. dan tidak ada balasan apapun dari luar sana.

"Dasar tu anak sableng. Sementang bonyoknya ga dirumah, pergi ga pamit. Semoga aja ga ada cewek badan dua yang dateng kesini minta tanggung jawab. huh." Ami berdoa.

"Gue masih denger apa yang lo omongin Sissy. Dan yang lo takutin tadi ga bakalan terjadi karna gue ini anak baik dan alim."

"Kok lo balik lagi?" tanya Ami tak mengindahkan ucapan Azka.

"Ngambil Hp ketinggalan. By sissy..." ucapnya kemudian mengecup pipi Ami sekilas.

"Bukan adek gue." Ucapnya melihat kepergian Azka.

Dentuman musik yang keras masuk ke indera pendengarannya. Bukan kali pertama dia memasuki club. Tapi untuk club yang ini baru pertama kali ia memasukinya karna katanya ini club yang baru saja opening dan kabarnya nama club ini langsung melejit.

Azka mencari-cari keberadaan dua temannya di ruangan temaram ini. Azka menyipitkan matanya kala melihat Tito yang sudah bercumbu dengan seorang wanita malam club ini dan Gerry yang sibuk dengan ponselnya didampingi seorang jalang yang sedari tadi sudah meluncurkan aksinya tetapi tak kunjung direspon oleh Gerry.

Azka berjalan mendekati mereka.

"Pesen kamar sana. Kaya gak punya duit aja lo." ucap Azka pada Tito dengan suara yang kuat karna musik disini yang cukup keras.

Tanpa menjawab Azka, Tito menggendong jalangnya meninggalkan mereka dan menuju Room yang tersedia.

"Dianggurin aja bro?" Azka menepuk pundak Gerry kemudian duduk di sofa kosong sebelah Gerry.

"Gue putus." Jawab Gerry lesu.

"Sama Eriska?" tanya Azka yang dibalas anggukan oleh Gerry.

"Selo bro masih banyak ikan di laut." Azka menepuk pundak Gerry.

"Tapi banyak juga nelayannya," balas Gerry seraya mendengus. Azka menghela nafasnya kemudian beranjak dari sofa seraya menepuk pundak Gerry dua kali.

"Gue mau pesen minum. Lo apa?" tanya Azka.

"Bacardi." Wow.. tidak biasanya cowok itu memesan wine dengan kadar alkohol tinggi. Tapi Azka diam saja. Mungkin dia ingin menenangkan pikirannya sementara karena Eriska.

Strange GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang