Udara terik siang hari tidak mengalahkan semangat Tzuyu untuk menjalankan hukumannya. Gadis itu bahkan berlari sambil tersenyum tidak jelas. Bila orang lain melihatnya mungkin mereka mengira jika Tzuyu sedang terganggu (jiwanya). Dengan keringat bercucuran, Tzuyu bertekad menyelesaikan 5 putaran lagi.
"Seumur hidup, baru kali ini kulihat ada orang yg senang sekali menerima hukuman," ucap Woohyun saat melihat Myungsoo yang sedang mengawasi Tzuyu dari balkon lantai tiga.
"Ckckckck... anak perempuan jaman sekarang terlalu berani mengungkapkan perasaannya."
Woohyun menggelengkan kepala tidak habis pikir.
"Bahkan dia dengan lantang mengatakan ingin menjadi istrimu di depan teman-temannya. Aku salut padanya. Huuufffthh bahkan aku saja belum tentu bisa melakukan itu," sambung Woohyun sambil menepuk bahu Myungsoo.
"Ini bukan waktunya untuk merasa kagum! Bantu aku memikirkan cara menghadapi bocah frontal ini," ucap Myungsoo kesal. Sementara di bawah sana, Tzuyu bersiap meninggalkan lapangan dan dengan semangat pula mengambil sapu lidi untuk menyapu halaman.
"Tenaganya kuat sekali, bahkan dia tidak terlihat kelelahan setelah berlari 10 kali putaran," tambah Woohyun masih mengagumi salah satu muridnya ini.
"Tsk, sudah kubilang ini bukan saatnya kagum! Kau tahu dia sudah mempermalukanku di depan siswa-siswaku. Aku ini wali kelas mereka. Bagaimana kalau anak lain jadi tidak menghargaiku karena ulahnya? Belum lagi kalau Komite Sekolah tahu masalah ini. Bisa-bisa aku dipecat," seru Myungsoo frustasi.
"Tabahkan hatimu kawan! Tapi sebaiknya kau tidak perlu terlalu memikirkan hal yang belum tentu terjadi. Kim Tzuyu hanya satu dari sebagian anak yang perlu dibimbing. Anak itu masih labil. Emosinya masih meluap -luap dan sebaiknya kau tidak ikut terpancing dengan sikapnya," terang Woohyun bijak. Myungsoo mengangguk setuju. Mengembuskan napas pelan.
"Kau benar. Hey sejak kapan mulutmu bisa menghasilkan kata-kata berkualitas seperti tadi?" goda Myungsoo dengan tawa mengejek.
"Kau terlalu mengunder estimate kan diriku!" protes Woohyun tidak terima.
"Maaf Woohyun. Besok tolong dampingi aku menghadapi kedua orang tuanya."
"Hei ada apa? Tidak biasanya kau minta didampingi?" heran Woohyun.
"Aku hanya merasakan firasat buruk," jawab Myungsoo sambil bergidik ngeri.
"Baiklah," ucap Woohyun walau sebenarnya dia tidak mengerti.
"Ayo, rapat akan dimulai 10 menit lagi. Kalau kita terlambat habislah kita!" ucap Woohyun meninggalkan Myungsoo yang masih berdiri di tempatnya.
"Perasaanku benar-benar tidak enak."
###
"Eomma," panggil Tzuyu manja.
"Ada apa?"
Tzuyu tersenyum lebar. Ibunya mengernyit heran. Tzuyu memeluk wanita itu dari belakang dengan sangat erat. Membuat sang ibu susah bernapas.
"Kim Tzu..yu ka..lau kau memben..ciku..jang..an bunuh aku sece..pat ini!" suara eomma Tzuyu seperti orang tercekik.
"Eomma terlalu berlebihan!" kekeh Tzuyu tanpa melepas pelukannya.
"Kalau aku mat..i jangan bi..ar..kan Appamu me..nikah lagi! Bi..la per..lu bunuh saja appamu ji..ka di..a ber..pikir un..tuk menca..ri wa..ni..ta lain!"
"Arraseo.. Appa akan kubunuh juga agar Eomma tidak kesepian di sana," ucap Tzuyu sambil tertawa. Ibunya memang senang bersikap seolah olah mereka sedang bermain drama. Mungkin karena di masa lalu, pernah gagal dalam audisi pencarian artis berbakat.
"Ada apa sayang, kenapa kau begitu senang?" tanya ibunya setelah kembali bersikap normal.
Tzuyu membisikkan sesuatu.
Kemudian teriakan histeris itu pun terdengar.
"AAAIIIGOO JADI AKU AKAN SEGERA PUNYA MENANTU?"
"YAAA!" jawab Tzuyu riang.
"EOMMA AKAN SEGERA MENIMANG CUCU EOH?"
"TENTU SAJA!"
"MENANTU EOMMA PASTI SANGAT TAMPAN EOH?"
"SANGAT SANGAT SANGAT TAMPAN!"
"Tunggu dulu! Apa dia benar akan melamarmu?" tanya ibunya sambil memiringkan kepala.
"Itu sudah pasti Eomma! Bahkan dia memberi kalian surat resmi untuk datang ke sekolah," ucap Tzuyu percaya diri sambil mengibaskan surat panggilan itu.
"Apa Eomma perlu membacanya?"
"Sepertinya tidak perlu, kupikir semua sudah jelas Eomma. Dia bilang aku harus memastikan kalau appa dan eomma harus datang menemuinya besok."
"Tapi kenapa harus di sekolah? Di sana tidak ada cukup makanan untuk menjamunya."
"Aaaiiisshhh itu tidak perlu Eomma! Yang terpenting adalah Tzuyu segera menikah!"
"Huuum kau benar. Kalau begitu, pagi-pagi sekali Eomma akan memasak untuk bekal kita di sana."
Tzuyu mengangguk setuju.
"Ayo kita pergi spa dan ke salon. Kita harus bersiap untuk hari esok. Kau juga harus merubah penampilanmu," ucap wanita itu semangat, diikuti acungan jempol dari sang putri.
"Myungsoo Songsaengnim, hadapilah hari esok dengan senyuman," ucap Tzuyu dalam hati sambil menahan tawanya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
KIM MYUNGSOO √[COMPLETED]
FanfictionKim Tzuyu terlahir sebagai seorang gadis yang ceria. Memiliki bakat menggambar di atas rata-rata. Dengan kemampuan membangkang yang luar biasa. Dalam otaknya hanya tersemat satu nama. KIM MYUNGSOO Tapi apa jadinya jika pria itu sudah memiliki seor...