Kim Tzuyu tampak duduk sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Di hadapannya tengah berdiri beberapa orang yang Tzuyu tahu adalah orang-orang dari Komite Sekolah yang mendadak berkumpul hari ini. Menangani kasusnya. Di sebelah kirinya tampak Kim Sae Ron sebagai saksi yang sedari tadi hanya bisa menunduk sambil terisak. Cengeng sekali pikir Tzuyu. Sudut matanya menangkap guru bagian kedisiplinan itu sedang mengetuk ngetuk tongkat yang tempo hari digunakannya untuk memukul paha Tzuyu ke telapak tangannya sendiri. Jelas sekali sedang menertawakan kemalangan lawannya. Tzuyu masih sangat ingat kejadian itu. Bahkan bila plester ini dibuka, mungkin bekasnya masih tampak walaupun tak terlalu jelas.
Semua orang itu menatapnya tajam. Tentu saja semua itu dibalas Tzuyu dengan ekspresi tidak peduli seperti biasa.
Kim Myungsoo masuk dengan tergesa-gesa. Pria itu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Tadi dirinya sibuk mengurusi "korban" Tzuyu terlebih dahulu. Myungsoo segera menyusul ke ruangan rapat setelah semuanya beres. Menarik kursi di sebelah kanan Tzuyu setelah sebelumnya dia membungkukkan badan pada seluruh anggota yang hadir, dan Ketua Komite mempersilahkannya duduk.
"Bagaimana keadaannya?" suara itu berasal dari pria paruh baya berahang tegas yang duduk di kursi paling ujung. Menunjukkan kedudukannya lebih tinggi dari Ketua Komite Sekolah. Mungkin beliau pemilik sekolah ini.
Myungsoo mengangkat kepala dengan ragu. Tak berani menatap mata tajam itu.
"Anak itu sudah di pindahkan ke kamar rawat Pak. Dia mendapatkan 5 jahitan di pelipis kanan dan mulutnya. Beberapa luka di sekujur tubuh dan saat ini, dia sudah sadar," jawab Myungsoo gugup. Pria tua itu menggangguk mengerti.
Tzuyu menoleh ke arah Myungsoo. Merasakan aura tertekan dari pria yang duduk di sebelahnya. Myungsoo yang merasa diperhatikan, melirik Tzuyu sekilas. Menaikkan satu alis kemudian menggelengkan kepala pelan. Setelah itu pandangannya kembali ke depan. Menunggu apa yang akan di katakan ketua Komite Sekolah selanjutnya.
"Kau tahu akibat yang kau timbulkan dari perbuatanmu itu Kim Tzuyu?" tanya Ketua Komite dengan suara berat.
Tzuyu menggeleng. "Aku hanya tahu akibat yang dia timbulkan bila dia sampai melakukan hal itu," jawab Tzuyu enteng.
Semua memandang Tzuyu tak percaya. Gadis ini tak menampakkan rasa bersalah sama sekali, bahkan setelah membuat seseorang mendapat beberapa jahitan di kepalanya.
Ketua Komite mengembuskan napas keras. Begitu juga Myungsoo yang sekarang hanya bisa menganga memandang Tzuyu dan Ketua Komite secara bergantian.
"Dia belum melakukan apapun padamu Kim Tzuyu. Tapi kau sudah membuatnya sekarat," geram Ketua Komite itu.
"Oh tentu saja, rupanya kalian menunggu dia melakukan sesuatu dulu padaku, baru kalian akan bertindak," ucap Tzuyu sinis. Tangannya sudah mencengkram rok kuat-kuat.
"Itu salahmu sendiri! Sudah berapa kali kuingatkan! Jangan memakai seragam yang tidak pantas itu ke sekolah! Apa kau lupa, hukuman yang kuberikan padamu? Kau mau merasakannya lagi?" seru Guru Park dengan keras.
Tzuyu menggeleng pelan. "Berkacalah Guru Park. Anda sendiri tidak memakai busana yang pantas untuk ukuran seorang guru," cibir Tzuyu. Menaikkan dagu ke atas, menatap penampilan guru Park dari ujung rambut hingga ujung kaki. "Cih, sok seksi."
"KAU!" geram guru Park. Wanita ini hampir saja maju dan mencoba mendekat ke arah Tzuyu berniat memukulnya. Namun sebuah suara menginterupsi.
"Kau tidak bisa melakukan kekerasan di sini Guru Park! Apalagi pada muridku," ucap Myungsoo tajam dan tegas.
Semua yang hadir terperangah. Untuk pertama kalinya mereka melihat Kim Myungsoo membela Kim Tzuyu.
"Haaah aku tahu skandalmu dengan gadis ini Guru Kim! Kau membelanya karena kau menyukainya!" ucap Guru Park emosi. "Bukankah itu sangat tidak bermoral? Guru memacari muridnya sendiri." Seringai itu muncul begitu saja. Tampak puas karena telah membongkar sesuatu yang ia ketahui dengan jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIM MYUNGSOO √[COMPLETED]
FanfictionKim Tzuyu terlahir sebagai seorang gadis yang ceria. Memiliki bakat menggambar di atas rata-rata. Dengan kemampuan membangkang yang luar biasa. Dalam otaknya hanya tersemat satu nama. KIM MYUNGSOO Tapi apa jadinya jika pria itu sudah memiliki seor...